Metode Penarikan Sampel Defenisi Operasional 1. Kondisi Geografis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan sentra produksi dari industri kecil tahu di Bogor Pengumpulan data dilakukan selama bulan Januari- Februari 2006.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari para pengrajin yang bergerak dalam industri kecil tahu di Kelurahan Pasir Jaya dan para pedagang yang menjual tahu yang dihasilkan oleh para pengrajin di Kelurahan Pasir Jaya. Data sekunder berasal dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor, KOPTI Kota Bogor, berbagai literatur yang berhubungan, dan lembaga-lembaga terkait lainnya.

3.3. Metode Penarikan Sampel

Pemilihan pengrajin responden dilakukan secara purposive sampling, responden berjumlah 21 orang yang merupakan para pengrajin tahu yang terdaftar di Kelurahan Pasir Jaya. Penarikan sampel lembaga-lembaga pemasaran selanjutnya juga menggunakan metode purposive sampling dimana informasi diperoleh dari pengrajin tahu yang sudah menjadi responden.

3.4. Metode Analisis Data

Data primer yang dihasilkan dari penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi pola saluran pemasaran, fungsi-fungsi lembaga pemasaran, struktur pasar, dan tingkah laku pasar. Sedangkan analisis kuantitatif meliputi marjin pemasaran, bagian harga yang diterima produsen producer’s share, dan rasio keuntungan biaya.

3.4.1. Analisis Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Saluran pemasaran tahu diteliti mulai dari pengrajin produsen sampai ke konsumen akhir. Semakin panjang rantai saluran pemasaran maka pada umumnya semakin tidak efisien. Hal ini dikarenakan marjin yang terbentuk antara produsen dan konsumen akan semakin besar.

3.4.2. Analisis Struktur dan Tingkah Laku Pasar

Untuk mengetahui struktur pasar, analisis dilakukan berdasarkan jumlah penjual dan pembeli, sifat produk, jumlah lembaga pemasaran dan saluran pemasaran, dan kondisi keluar masuk pasar. Tingkah laku pasar dianalisis berdasarkan prakte k pembelian dan penjualan, praktek penentuan harga, kegiatan atau fungsi-fungsi pemasaran. 3.4.3.Efisiensi Pemasaran 3.4.3.1.Marjin Pemasaran Marjin pemasaran merupakan perbedaan harga yang diterima oleh produsen dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Untuk menganalisis marjin pemasaran dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut : Pp Pk Mm − = Keterangan : Mm : Marjin pemasaran Pk : Harga di tingkat konsumen Pp : Harga di tingakat produsen Marjin pada tingkat lembaga pemasaran dihitung dengan cara menghitung selisih antara harga jual dan harga beli pada setiap lembaga pemasaran yang ada. Rumus yang digunakan dalam perhitungan ini adalah sebagai berikut : Pb Ps Mmi − = Keterangan : Mmi : Marjin pemasaran pada setiap tingkat lembaga pemasaran Ps : Harga jual pada setiap tingkat lembaga pemasaran Pb : Harga beli pada setiap tingkat lembaga pemasaran Karena dalam marjin pemasaran terdapat dua komp onen yaitu komponen biaya dan komponen lembaga pemasaran , maka : π + = c Mm π + = − c Pp Pk π − − = c Pk Pp Keterangan : c : Biaya pemasaran π : Keuntungan lembaga pemasaran 3.4.3.2.Bagian Harga yang Diterima Produsen Producer’s Share Bagian harga yang diterima produsen merupakan perbandingan yang diterima oleh produsen dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Producer’s share dirumuskan sebagai berikut : 100 x Pk Pp Ps = Keterangan : Ps : Producer’s share Pp : Harga di tingkat produsen Pk : Harga di tingkat konsumen 3.4.3.3.Rasio Keuntungan dan Biaya Analisis ini digunakan untuk mengetahui penyebaran rasio keuntungan dan biaya pada masing-masing lembaga pemasaran. Rasio keuntungan dan biaya dirumuskan sebagai berikut : Rasio Keuntungan Biaya = LC Keterangan : L : Keuntungan Lembaga pemasaran C : Biaya pemasaran

3.5. Defenisi Operasional 1.

Harga jual pengrajin Rp adalah harga rata-rata produk yang dihasilkan pengrajin per kg. 2. Harga beli pedagang Rp adalah harga rata-rata produk per kg yang dibeli dari pengrajin atau pedagang lain sebelumnya 3. Harga beli konsumen Rp adalah harga rata-rata produk per kg yang dibayarkan oleh konsumen kepada pedagang. 4. Marjin pemasaran adalah adalah merupakan perbedaan harga yang diterima oleh produsen dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. 5. Producer’s share adalah perbandingan yang diterima oleh produsen dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. 6. Rasio keuntungan biaya adalah keuntungan terhadap biaya pemasaran pada masing-amasing lembaga pemasaran. 7. Biaya pemasaran Rpkg adalah biaya yang diperlukan lembaga-lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran, baik itu fungsi pertukaran, fungsi fisik, maupun fungsi fasilitas. 8. Keuntungan pemasaran Rpkg adalah selisih antara harga jual dengan harga beli dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam memasarkan produk. BAB IV GAMBARAN UMUM INDUSTRI KECIL TAHU PASIR JAYA

4.1 Kondisi Geografis

Kelurahan Pasir Jaya merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat. Luas Kelurahan Pasir Jaya adalah 138,20 Ha dan terdiri dari 13 RW dan 88 RT. Kelurahan Pasir Jaya berbatasan dengan kelurahan-kelurahan sekitarnya, yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Gunung Batu, sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Cikaret. Di sebelah Barat bersebelahan dengan Kelurahan Pasir Kuda, dan sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Empang. Jarak dari Kelurahan Pasir Jaya ke Ibukota Kotamadya Bogor adalah 2 km dengan waktu tempuh sekitar 35 menit. Jarak Kelurahan Pasir Jaya ke Ibukota Propinsi adalah 120 km. Adapun waktu tempuh Kelurahan Pasir Jaya ke pusat fasilitas ekonomi, kesehatan, pemerintahan terdekat adalah 5 km. Jika memperhatikan waktu tempuh Kelurahan Pasir Jaya ke beberapa pusat fasilitas relatif singkat, maka aksesibilitas Kelurahan Pasir Jaya ke pusat- pusat fasilitas relatif mudah, hal ini akan menunjang perkembangan industri kecil tahu di sekitar Kelurahan Pasir Jaya. Kemudahan tersebut dapat berupa kemudahan dalam memasarkan produk dan kemudahan untuk mendapatkan bahan baku dan bahan penolong untuk proses produksi. Kemudahan ini didukung oleh adanya sarana dan prasarana dalam bidang transportasi, seperti jalan dan kendaraan yang relatif sudah maju.

4.2. Keadaan Penduduk