Rasio Keuntungan-Biaya Efisiensi Pemasaran

5.4.3. Rasio Keuntungan-Biaya

Marjin pemasaran adalah penjumlahan antara biaya pemasaran dengan keuntungan pemasaran. Dibawah ini disajikan tabel rasio keuntungan terhadap biaya pada masing-masing saluran pemasaran. Tabel 19. Rasio Keuntungan-Biaya Lembaga Pemasaran pada Saluran Pemasaran I, II, dan III Saluran Pemasaran Tahu Mentah di Kelurahan Pasir Jaya, Tahun 2006 Saluran Pemasaran Keuntungan Pemasaran Rp Persentase Biaya Pemasaran Rp Persentase Rasio Keuntungan- Biaya I 3.761 26,39 1.939 13,61 1,94 II 2.717 23,83 1.083 9,50 2,51 III 4.269 40,85 1.303 12,47 3,28 Sumber : Data Primer diolah Saluran pemasaran I menghasilkan rasio keuntungan-biaya sebesar 1,94. Rasio keuntungan-biaya sebesar 1,94 artinya adalah bahwa setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kilogram tahu akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 194 per kg tahu untuk pedagang sayur keliling. Biaya yang harus dikeluarkan oleh pedagang sayur keliling adalah biaya kemasan, transportasi, dan penyusutan gerobak. Rasio keuntungan-biaya pada saluran pemasaran II yaitu 2,51 rasio- keuntungan biaya ini memiliki arti bahwa setiap biaya yang dikeluarkan oleh pedagang di pasar sebesar Rp 100 per kilogram tahu akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 251 per kilogram tahu untuk pedagang di pasar. Biaya yang harus dikeluarkan oleh pedagang di pasar meliputi biaya pengemasan retribusi, dan penyusutan gerobak, biaya transportasi di tanggung oleh pengrajin. Pada saluran pemasaran III rasio-keuntungan yang dihasilkan merupaka rasio keuntungan-biaya terbesar, yaitu 3,28 rasio ini memiliki arti bahwa setiap biaya yang dikeluarkan oleh pengrajin yang menjual sendiri produknya sebesar Rp 100 per kilogram tahu akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 328 per kilogram tahu. Biaya yang harus dikeluarkan pengrajin meliputi biaya kemasan, retribusi, penyusutan gerobak, dan biaya transportasi. Tabel 20. Rasio Keuntungan dan Biaya Lembaga Pemasaran pada Saluran Pemasaran IV dan V Saluran Pemasaran Untuk Tahu Olahan di Kelurahan Pasir Jaya, Tahun 2006 Saluran Pemasaran Keuntungan Pemasaran Rp Persentase Biaya Pemasaran Rp Persentase Rasio Keuntungan -Biaya IV 3.592 12,60 18.258 67,17 0.20 V 6.103 12,85 34.747 73,15 0,18 Sumber : Data Primer diolah Rasio keuntungan-biaya pada saluran pemasaran IV yaitu 0,20 memiliki arti bahwa setiap biaya yang dikeluarkan oleh pedagang gorengan sebesar Rp 100 per kilogram tahu akan menghasilkan 20 rupiah per kilogram tahu untuk pedagang gorengan. Rasio keuntungan-biaya yang diperoleh pedagang siomay pada saluran pemasaran V sebesar 0,18 memiliki arti setiap biaya yang dikeluarkan oleh pedagang siomay sebesar Rp 100 per kilogram tahu akan menghasilkan Rp 18 per kilogram tahu bagi pedagang siomay. Pengolahan tahu menjadi tahu siomay memerlukan biaya seperti minyak tanah, ikan tenggiri, tepung dan garam. Biaya yang harus dikeluarkan pedagang siomay untuk pemasaran meliputi biaya kemasan, kecap, bumbu, dan jeruk nipis, biaya transportasi, penyusutan gerobak, dan biaya tenaga kerja untuk mengolah tahu menjadi tahu siomay. Dari hasil analisis marjin pemasaran, bagian harga yang diterima pengrajin, rasio keuntungan biaya, total keuntungan pada setiap saluran, maka dapat ditentukan efisiensi dari pemasaran tahu di Kelurahan Pasir Jaya dari masing-masing saluran pemasaran. Perbandingan saluran pemasaran pada masing- masing saluran dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Perbandingan Efisiensi Pe masaran pada Setiap Saluran Pemasaran Tahu di Kelurahan Pasir Jaya, Tahun 2006 Uraian Saluran Pemasaran Tahu Mentah Saluran Pemasaran Tahu Olahan I II III IV V 1.Total Marjin Pemasaran 65,77 55,44 40,85 82,88 89,73 2.Total Keuntungan Pedagang 26,39 23,83 40,85 12,60 12,85 3. Total Biaya 13,61 9,50 12,47 67,17 73,15 4. Total Keuntungan-Biaya 1,94 2,51 3,28 0,20 0,18 5. Producer’s share 60 66,67 59,15 23,33 14 Sumber : Data Primer diolah Berdasarkan analisis pemasaran yang dilakukan, maka saluran pemasaran yang paling efisien untuk tahu mentah adalah saluran pemasaran III Pengrajin - Pedagang di Pasar - Konsumen karena memberikan marjin pemasaran terkecil yaitu sebesar 40,85. Producer’s share tertinggi pada pemasaran tahu mentah terdapat pada saluran II Pengrajin - Konsumen yaitu sebesar 66,67, meskipun saluran ini memeberikan bagian harga yang diterima produsen paling besar, tidak semua pengrajin dapat menggunakan saluran ini karena bagi mereka yang mengolah kedelai lebih dari 100 kg akan mengalami kesulitan untuk memasarkan sendiri tahu hasil produksinya sehingga mereka membutuhkan lembaga pemasaran untuk memasarkan tahu mereka. Sedangkan saluran pemasaran yang efisien untuk tahu olahan adalah saluran pemasaran IV Pengrajin - Pedagang Gorengan dengan marjin pemasaran terkecil yaitu 82,88 dengan producer’s share sebesar 23,33. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dan berpedoman pada tujuan penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Para pengrajin di Kelurahan Pasir Jaya pada umumnya menjual hasil produksinya pada lembaga-lembaga pemasaran seperti pedagang di pasar ataupun pedagang siomay setiap saluran pemasaran memiliki kinerja yang tidak sama sehingga berpengaruh pada besarnya keuntungan yang diterima lembaga pemasaran dan bagian harga yang diterima pengrajin. 2. Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran berbeda-beda, sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. 3. Struktur pasar tahu di Kelurahan Pasir Jaya adalah persaingan monopolistik yang dicirikan oleh banyaknya penjual dan pembeli, produk yang terdiferensiasi dari segi ukuran, rasa, maupun harga yang memiliki tingkat substitusi yang dekat, kondisi keluar masuk pasar yang mudah, informasi pasar dapat diketahui dengan cepat dan mudah. 4. Tingkah laku pasar di Kelurahan Pasir Jaya dicirikan oleh adanya hubungan kerjasama yang baik antara pengrajin dan pedagang dalam menyepakati harga produk, serta tidak adanya kecurangan yang ditemui dalam menjalankan fungsi-fungsi pemasaran. 5. Saluran pemasaran yang paling efisien untuk tahu mentah adalah saluran pemasaran III Pengrajin - Pedagang di Pasar - Konsumen karena