Pencucian Kedelai Penggilingan Kedelai Penyaringan Penggumpalan

bagian, bagian pertama 10 kg pertama direndam dengan air sebanya k 10 L, 10 kg kedua direndam dengan 9 L air, 10 kg ketiga direndam dengan 8 L air, 10 kg keempat direndam dengan 7 L air, dan 10 kg terakhir direndam dengan 6 L air.

2. Pencucian Kedelai

Setelah direndam kemudian kedelai dicuci secara berurutan dengan air yang bersih.. Air yang digunakan untuk mencuci kedelai adalah ± 50 liter air per 10 kg kedelai. Proses pencucian ini harus bersih karena jika ada kedelai yang dicuci kurang bersih maka produk yang dihasilkan tidak akan bagus.

3. Penggilingan Kedelai

Tahap selanjutnya setelah proses pencucian adalah proses penggilingan dengan menggunakan mesin penggiling. Lamanya proses penggilingan kedelai adalah 15 menit per 10 kg kedelai. 4. Perebusan Sebelum kedelai direbus harus disediakan terlebih dahulu air bersih yang mendidih, kemudian kedelai dimasukkan dan direbus sampai encer dan matang semua. Untuk mendapatkan kualitas tahu yang baik, proses perebusan kedelai tidak sekaligus melainkan secara bertahap, hal ini untuk memudahkan pengadukan kedelai agar tidak ada kedelai yang gosong. Lamanya proses perebusan adalah 25 menit per 10 kg kedelai.

5. Penyaringan

Setelah direbus, kedelai yang telah matang dan encer kemudian disaring. Dalam proses penyaringan harus disediakan tahang, tatangok, dan kain saringan. Setelah kedelai encer tersebut disaring dan masuk ke tahang, maka ditambahkan lagi air sehingga volume kedelai yang encer semakin bertambah. Setelah ampas di saringan diangkat, maka tatangok diambil dan siap memasuki proses selanjutnya.

6. Penggumpalan

Setelah kedelai encer bubur kedelai disaring dan ditambahkan air lagi berada di tahang, maka proses penggumpalan pun dimulai. Kebanyakan dari pengrajin tahu di Kelurahan Pasir Jaya, proses penggumpalan tidak menggunakan bahan penggumpal buatan, melainkan menggunakan air bibit yang berasal dari proses penggumpalan sebelumnya. Air bibit adalah air yang dihasilkan pada waktu proses penggumpalan berakhir, air ini berada di bagian atas dari sisa penggumpalan. Semakin dingin air bibit yang digunakan, maka kualitas tahu akan semakin jelek. Dalam proses penggumpalan, kecepatan pengadukan harus diperhatikan, semakin lama semakin pelan pengadukannya. Untuk tahu putih diperlukan pengadukan yang lebih lama dan perlu penambahan air bibit.

7. Pencetakan