Keterangan : Ps : Producer’s share
Pp : Harga di tingkat produsen
P
k
: Harga di tingkat konsumen
2.8.3. Rasio Keuntungan dan Biaya
Tingkat efisiensi sebuah sistem pemasaran dapat dilihat dari penyebaran marjin pemasaran, producer’s share dan rasio keuntungan terhadap biaya
pemasaran. Dengan semakin merata penyebaran marjin pemasaran dan rasio keuntungan terhadap biaya pemasaran, maka secara teknis operasional sistem
pemasaran tersebut semakin efisien. Untuk mengetahui penyebaran rasio keuntungan dan biaya, pada masing-masing lembaga pemasaran dapat dirumuskan
sebagai berikut Rasio Keuntungan Biaya = LC
Keterangan : L : Keuntungan Lembaga pemasaran C : Biaya pemasaran
2.9. Kerangka Pemikian
Upaya untuk mengembangkan industri kecil harus dilihat dari semua aspek. Aspek yang terpenting adalah aspek produksi dan aspek pemasaran,
dimana upaya untuk meningkatkan produksi harus didukung dengan upaya perbaikan dalam sistem pemasaran yang dilakukan oleh industri kecil. Upaya
peningkatan produksi tidak akan berhasil tanpa didukung oleh aspek pasar yang baik. Demikian pula sebaliknya, fungsi-fungsi pemasaran tidak akan berjalan
dengan baik tanpa didukung oleh proses produksi yang baik Kohl dan Uhl, 1990. Proses produksi yang berlangsung dengan efisien dan didukung oleh
sistem pemasaran yang efisien pula akan dapat menciptakan kondisi yang
menguntungkan bagi produsen yang ada pada industri kecil tahu di daerah Bogor Barat.
Efisiensi dalam sistem pemasaran sangat perlu karena dapat meningkatkan pendapatan para pengusaha yang ada pada industri kecil tahu di daerah Bogor
Barat yang sekaligus dapat memajukan perekonomian bagi para pekerjanya khususnya dan masyarakat umumnya.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Pengrajin Tahu
Pemasaran Tahu
Analisis Kuantitatif :
- Marjin Pemasaran
-
Producer’s Share
- Rasio Keuntungan dan
Biaya Analisis Kualitatif :
- Saluran dan Lembaga
Pemasaran
- Struktur dan Perilaku
Pasar
Saluran Pemasaran yang Efisien
Meningkatkan Bagian yang Diterima Pengrajin
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive
dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan sentra produksi dari industri kecil tahu di Bogor Pengumpulan data dilakukan selama bulan Januari-
Februari 2006.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari para pengrajin yang bergerak dalam industri kecil tahu di
Kelurahan Pasir Jaya dan para pedagang yang menjual tahu yang dihasilkan oleh para pengrajin di Kelurahan Pasir Jaya. Data sekunder berasal dari Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor, KOPTI Kota Bogor, berbagai literatur yang berhubungan, dan lembaga-lembaga terkait lainnya.
3.3. Metode Penarikan Sampel