BAB V KINERJA SALURAN PEMASARAN
5.1. Lembaga Pemasaran dan Saluran Pemasaran
Karena jarak antara produsen yang menghasilkan barang dan jasa seringkali berjauhan dengan konsumen, maka kehadiran lembaga pemasaran
sangat diharapkan. Kehadiran lembaga pemasaran berfungsi untuk menggerakkan barang atau jasa tersebut dari titik produksi ke titik konsumsi.
Di Kelurahan Pasir Jaya, lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran tahu adalah pengrajin, pedagang sayur keliling, pedagang di pasar ,
pedagang siomay, dan pedagang gorengan.
Gambar 2. Lembaga Pemasaran dan Saluran Pemasaran yang Terlibat pada Pemasaran Tahu Kelurahan Pasir Jaya.
4,76
28,57 14,29
4,76 38,10
Pengrajin Tahu
Pedagang di Pasar
Pedagang Sayur Keliling
Pedagang Gorengan
Pedagang Siomay
Konsumen
Pengrajin merupakan pihak pertama dari alur pemasaran tahu. Dalam proses pemasaran, para pengrajin sebagai penjual langsung menjual produk yang
dihasilkannya, baik melalui pedagang sayur keliling, pedagang-pedagang di pasar, pedagang gorengan, pedagang siomay, maupun langsung ke tangan konsumen
dengan cara berjualan sendiri di pasar. Tahu-tahu yang dijual oleh para pengrajin ada yang tidak mengalami proses pengolahan lebih lanjut untuk sampai ke tangan
konsumen, dan ada yang mengalami proses pengolahan lebih lanjut sebelum sampai ke tangan konsumen, seperti diolah menjadi tahu goreng dan tahu siomay.
Adapun saluran pemasaran yang dilalui dalam proses pemasaran tahu pada penelitian ini terdiri dari 5 saluran, yaitu :
• Saluran Pemasaran I : Pengrajin - Pedagang Sayur Keliling - Konsumen
• Saluran Pemasaran II : Pengrajin - Pedagang di Pasar - Konsumen
• Saluran Pemasaran III : Pengrajin - Konsumen
• Saluran Pemasaran IV : Pengrajin - Pedagang Gorengan - Konsumen
• Saluran Pemasaran V : Pengrajin - Pedagang Siomay - Konsumen
Pengrajin yang menempuh saluran pemasaran I Pengrajin- Pedagang Sayur Keliling- Konsumen berjumlah 5 orang 14,29. Pengrajin yang menempuh
saluran pemasaran ini adalah pengrajin yang mengolah bahan baku berkisar 150 kg setiap harinya. Dalam proses produksinya, pengrajin yang mengolah bahan
baku 150 kg per hari biasanya menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK sebanyak 4 orang. Pedagang keliling yang akan membeli tahu dari pengrajin pada
saluran pemasaran I datang sendiri ke pihak pengrajin, sehingga pada saluran pemasaran ini pengrajin tidak mengeluarkan biaya transportasi produk. Pedagang
keliling yang berjualan tahu biasanya menggunakan alat transportasi berupa
sepada atau gerobak, mereka berjualan ke komplek perumahan atau daerah pemukiman penduduk di Kota Bogor dan sekitarnya.
Sebagian besar pengrajin yaitu 8 orang 38,10 menjual tahunya ke pedagang-pedagang yang berjualan di pasar-pasar sekitar kota Bogor atau dapat
dikatakan menempuh saluran pemasaran II Pengrajin- Pedagang di Pasar - Konsumen. Para pengrajin yang menempuh saluran pemasaran ini biasanya
mengolah bahan baku dalam jumlah besar yaitu 100-300 kg per hari dan menggunakan tenaga kerja luar keluarga TKLK dalam proses produksinya.
Pengrajin yang menjual tahunya dengan cara mengecerkan langsung di pasar berjumlah 6 orang 28,57. Pengrajin yang menempuh saluran pemasaran III
Pengrajin- Konsumen biasanya pengrajin yang memiliki skala usaha kecil, yaitu mengolah bahan baku 30-50 kg per hari.
Pengrajin yang menjual produknya ke pedagang gorengan dan pedagang siomay masing-masing berjumlah 1 orang 4,76. Para pengrajin yang
menempuh saluran pemasaran IV dan V biasanya pengrajin yang memproduksi dalam jumlah kecil yaitu 26 kg dan 50 kg dan mereka biasanya tidak
menggunakan tenaga kerja luar keluargaTKLK. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin dalam menjual produk yang
dihasilkannya. Ada yang menjual melalui lembaga pemasaran seperti pedagang sayur keliling, pedagang-pedagang di pasar, pedagang gorengan, pedagang
siomay, dan ada yang menjual sendiri dengan cara eceran di pasar. Pedagang-pedagang tahu di pasar yang dipasok oleh pengrajin, jumlahnya
sangat banyak. Pedagang-pedagang ini tersebar di berbagai pasar di sekitar Kota Bogor. Pengrajin tidak hanya memasok satu pedagang di pasar, melainkan
memasok pedagang-pedagang lainnya baik di pasar yang sama maupun pasar yang berbeda.
5.2. Struktur Pasar