Kegunaan Penelitian Definisi Industri Kecil

2. Bagaimana efisiensi pemasaran industri kecil tahu di Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengidentifikasi saluran pemasaran yang meliputi : pola pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran, struktur pasar, dan tingkah laku pasar. 2. Menganalisis efisiensi pemasaran berdasarkan : marjin pemasaran, bagian harga yang diterima produsen producer’s share, dan keuntungan biaya.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Bagi pengrajin tahu , diharapkan dapat memberikan tambahan informasi sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam menjalankan fungsi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan lainnya dimasa yang akan datang. 2. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat berguna dalam memahami lebih mendalam mengenai penetapan harga pokok dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah dengan gejala-gejala yang terjadi di masyarakat. 3. Bagi pembaca, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan sekaligus referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Industri Kecil

Industri kecil merupakan sektor industri di mana perusahaan atau badan- badan usaha yang beroperasi di dalamnya berukuran kecil, tenaga kerja dan faktor produksi lain yang digunakannya serba terbatas, sehingga kapasitas produksinya pun terbatas. Biasanya, mereka tidak mampu mencapai skala ekonomis economies of scale yang optimal. Meskipun demikian, dengan segala keterbatasannya, ternyata unit-unit usaha dalam sektor industri kecil itu mampu mendayagunakan sumber-sumber daya fisik, manusia, dan modal finansialnya secara lebih efisien daripada kebanyakan perusahaan yang berukuran besar Depkop, 2005 1 . Dalam struktur perindustrian dikenal adanya 3 sub sektor, yaitu : 1 industri kecil, 2 industri sedang atau menengah, dan 3 industri besar. Perbedaan antara ketiga subsektor industri tersebut didasarkan atas besar kecilnya modal yang digunakan, jumlah tenaga kerja yang dipakai, pengelolaan perusahaan, teknologi dan jenis produk yang dihasilkan. Industri kecil merupakan bagian dari industri nasional yang mempunyai misi utama adalah penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penyediaan barang dan jasa serta berbagai komposisi baik untuk keperluan pasar dalam negeri maupun luar negeri. Industri kecil merupakan industri padat karya dengan penggunaan teknologi yang sederhana yang tersebar di pedesaan maupun perkotaan. 1 http:www.depkop.co.id Departemen Perindustrian dan Perdagangan menyempurnakan batasan industri melalui Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 589MPPKep101999 tanggal 13 Oktober 1999 yang menyatakan bahwa industri kecil merupakan suatu industri dengan nilai kekayaan perusahaan tidak lebih dari Rp 1 Milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat berusaha. Industri kecil merupakan bagian dari industri nasional yang mempunyai misi utama menyerap tenaga kerja dan memperluas kesempatan berusaha, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan penyediaan barang dan jasa serta berbagai komponen baik untuk keperluan pasar dalam negeri maupun luar negeri. Penggolongan industri kecil menurut Deperindag 1999 adalah sebagai berikut : 1. Industri kecil pangan, yang meliputi kerupuk emping, makanan ringan, dan lain-lain. 2. Industri kecil kimia,agro non pangan dan hasil hutan, yang meliputi industri minyak astiri, industri vulaknisir ban, industri kayu, industri komponen karet dan lain-lain. 3. Industri kecil logam, mesin dan elektronik, yang meliputi industri pengelolaan logam, industri komponen dan suku cadang. 4. Industri kecil sandang, kulit dan aneka, meliputi konveksipakaian jadi, tenun adat, tenun ikat, bordir serta industri barang dari kulit. 5. Industri kerajinan dan umum, meliputi industri anyam-anyaman, industri kerajinan ukiran, dan lain-lain. Karakteristik industri kecil menurut Direktorat Jendral Industri Kecil 1999 adalah : 1. Jumlahnya besar dan tersebar di seluruh pelosok tanah air. 2. Mencakup bagian terbesar dari kelompok masyarakat golongan ekonomi lemah. 3. Mampu mendorong proses pemerataan dan penanggulangan kemiskinan karena mudah diakses oleh rakyat kecil dan masyarakat yang tergolong miskin. 4. Mampu menggali dan memanfaatkan keunggulan komparatif berupa ketersediaan tenaga kerja dan sumberdaya alam. 5. Dapat hidup walau dengan modal yang terbatas. Sebagai suatu area usaha dimana banyak orang menggantungkan hidupnya, industri kecil harus tetap tumbuh dan berkembang. Industri kecil harus dapat terus tumbuh dan berkembang karena industri kecil itu sendiri memiliki beberapa keunggulan. Menurut Soesanto 2002 2 keunggulan-keunggulan industri kecil adalah 1 mampu menjalankan usahanya dengan modal pribadi dan bukan kredit atau pinjaman dari bank seperti yang dilakukan oleh industri besar, 2 banyak orang yang dapat bergerak dalam industri kecil karena alat dan modalnya sederhana, 3 industri kecil bersifat kekeluargaan sehingga segala permasalahan dengan pekerja dapat diatasi dengan mudah, 4 teknologi yang digunakan adalah teknologi yang sederhana dan cukup bermutu, dan 5 standarisasi dalam industri kecil tidak ketat sehingga jika sewaktu-waktu ada masalah tidak akan hancur seluruhnya. 2 http:brawijaya.ac.id Selain memiliki keunggulan, industri kecil pada kondisi sebenarnya banyak mengalami masalah dan memiliki beberapa kelemahan. Adapun kelemahan yang dimiliki oleh ind ustri kecil adalah 1 keseragaman produk khususnya kualitas, 2 masalah sanitasi yang kurang diperhatikan karena usaha mereka pada umumnya adalah home industry sehingga jarang memperhatikan sanitasi, dan 3 permodalan Soesanto, 2002. Sementara itu, Wardhono 2001 3 menyatakan bahwa hambatan klasik yang biasa ditemui bagi munculnya industri kecil yang tangguh adalah sektor permodalan. Sektor permodalan yang dimaksud adalah hubungan pengusaha dalam rangka mengembangkan usaha yang berkaitan dengan dunia perbankan dengan berbagai fasilitasnya kepada industri kecil, baik itu bank swasta ataupun pemerintah. Di samping itu, industri kecil juga memiliki kelemahan dalam bidang manajerial serta belum kuatnya jaringan di tingkat bawah. Sementara itu, menurut Tamb unan 2002 permasalahan utama yang dihadapi industri kecil adalah a lemah dalam teknologi produk dan proses produksi, b kurangnya akses terhadap pasar, c manajemen dan entrepreneur kurang tangguh, d akses terhadap pasar finansial kemampuan dalam pembentukkan modal sangat kurang, dan e dukungan kebijaksanaan terhadap industri masih belum sekuat dukungan kepada industri besar dan sedang.

2.2. Industri Tahu