Hasil Penelitian yang Relevan

simbol, rangkaian pengalaman dalam penggunaan sebelumnya baik yang dialami pribadi maupun oleh kerabatnya ataupun disebabkan oleh kesan persepsi yang tinggi. e. Pembeli yang setia Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain.

2.5 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini cukup banyak, maka hanya beberapa penelitian yang dicantumkan disini. Dalam penelitiannya, Hermawan 2002 melakukan analisis ekuitas merek teh celup dan implikasinya terhadap strategi bauran pemasaran. Metode analisis yang digunakan adalah uji reliabilitas Hoyt, uji Cochran untuk mengetahui hubungan setiap asosiasi merek dan brand image, Semantic Differential dan Brand Switching Pattern Matrix. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kesadaran merek teh celup sariwangi lebih tinggi dibandingkan dengan merek-merek teh celup lainnya. Teh celup Sariwangi, Sosro dan 2 Tang memiliki brand image yang sama, yaitu harga terjangkau, rasa enak, aroma harum, kemasan menarik, mudah didapat, merek terkenal dan higienis. Persepsi mutu berada pada posisi baik dan sangat baik Berdasarkan piramida loyalitas merek, ketiga merek yang diteliti ini umumnya berbentuk piramida terbalik. Dengan rekomendasi bahwa ekuitas merek teh celup dapat ditingkatkan dengan cara menerapkan strategi bauran pemasaran yang efektif dan efisien. Manuhutu 2003 menganalisis ekuitas merek atas merek-merek teh dalam botol.Dengan menggunakan metode analisis Hoyt, uji Cochran dan Brand Switching Pattern Matrix. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh botol Sosro merupakan merek dengan kesadaran tertinggi. Seluruh merek yang diteliti belum ada yang memiliki tingkat kesetiaan merek yang cukup kuat di segmen responden Bogor. Urutan ekuitas merek dari yang paling tinggi berturut turut sampai yang paling rendah yaitu teh botol Sosro, Tekita, Fruit tea, Frestea, 2Tang, Teh Giju dan S-tee. Purwantoro 2003 melakukan analisis mengenai ekuitas merek Apel Manalagi pada beberapa pasar tradisional dan pasar modern di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Penelitian tersebut memiliki tujuan untuk mengetahui elemen-elemen ekuitas merek dan segmen pasar yang menjadi prioritas dalam memasarkan buah Apel Manalagi, serta memberikan alternatif strategi bauran pemasaran buah Apel Manalagi berdasarkan elemen-elemen ekuitas merek yang telah diketahui. Metode penelitian yang digunakan adalah uji reliabilitas Hoyt, uji Cochran, Chi Square Table, Importance Performance Analysis IPA dan Brand Switching Pattern Matrix. Semua uji tersebut diolah dengan menggunakan program Software Microsoft Excel 2000. Dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa kondisi ekuitas merek Apel Manalagi masih belum kuat. Untuk segmen pasar Apel Manalagi yang menjadi prioritas adalah konsumen yang mempunyai pendapatan per bulan rataan lebih dari Rp. 2.000.000, Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 dan Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000, serta responden yang biasa melakukan transaksi pembelian buah apel di pasar modern. Ekuitas Merek Coca-Cola Kesadaran Merek Asosiasi Merek Persepsi Mutu Merek Loyalitas Merek Bauran Pemasaran Memberikan nilai kepada perusahaan Memberikan nilai kepada pelanggan Perusahaan berdaya saing III . METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian