Yang menjadi dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Ho ditolak , jika Cochran hitung λ
2
Khi kuadrat tabel Ho diterima, jika Cochran hitung
λ
2
Khi kuadrat table Dalam kasus ini derajat bebas db yang digunakan adalah
jumlah peubah – 1 dengan taraf nyata α adalah 5 .
3.2.3.3. IPA
Analisis ini berfungsi sebagai salah satu alat ukur dari elemen perceived quality
. Cara mencari nilainya dengan menggunakan perhitungan rataan yang hasilnya akan dipetakan dalam bentuk
diagram Kartesius, atau grafik importance performance Durianto, dkk, 2004. Rumus rataan yang digunakan :
n fi
xi x
. Σ
= …....……………………………..........................5
x : rataan
fi : frekuensi kelas ke-1 n
: banyaknya pengamatan tinggi
Kuadran A Kuadran B
Importance Rendah
Kuadran C Kuadran D
rendah tinggi
Performance Gambar 11. Grafik Importance Performance Durianto, dkk, 2004
Hasil dari rataan dijadikan acuan dalam pengukuran perceived quality
dan brand loyalty dan kemudian dipetakan ke rentang skala di bawah ini dengan mempertimbangkan interval
berikut : 8
, 5
1 5
= −
= −
= kelas
Banyaknya Terendah
Nilai Tertinggi
Nilai Interval
Setelah besarnya interval diketahui, dibuat rentang skala agar diketahui dimana letak rataan penilaian responden terhadap
setiap unsur diferensiasinya dan sejauhmana variasinya. Rentang skala tersebut adalah :
1,00 – 1,80 = Sangat Buruk 1,80 – 2,60 = Buruk
2,60 – 3,40 = Cukup 3,40 – 4,20 = Baik
4,20 – 5,00 = Sangat Baik Dasar pemberian rentang skala tersebut berdasarkan pada
lima alternatif jawaban yang diajukan kepada responden, maka rentang skala yang digunakan adalah 1 - 5, dimana :
Skala 1 : Sangat Buruk Skala 2 : Buruk
Skala 3 : Cukup Skala 4 : Baik
Skala 5 : Sangat Baik
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Coca-Cola
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia,
Amerika Serikat. Beliau yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat
sekaligus akuntan Pemberton, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk
periklanan. Setahun kemudian melalui kantor rekannya Jacob’s Pharmacy, Coca-Cola dijual untuk pertama kalinya. Pemberton menjual
ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat
ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US 46 untuk biaya periklanan.
Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan The Coca-Cola
Company di Atlanta, Georgia. Ide cemerlang untuk menyediakan
minuman Coca-Cola dalam botol datang dari Joseph Biedenharn, pemilik toko di Missisipi. Pada tahun 1989 Biedenharn mendirikan
pabrik Coca-Cola pertama dengan membeli concentrate bahan baku dasar dari The Coca-Cola Company, kemudian mengolahnya dengan
air bersih steril, gula murni dan gas CO
2,
sehingga menjadi minuman yang siap disajikan dalam botol. Dengan kemasan botol, Coca-Cola
dapat dinikmati konsumen lebih luas dan semakin tersebar. Penjualan langsung kepada konsumen ini merupakan rintisan perdagangan dengan
sistem franchise yang menjamin mutunya dimanapun Coca-Cola diproduksi.
Robert W.Woodruff, presiden The Coca-Cola Company 1919- 1955 adalah pencetus pertama gagasan agar Coca-Cola dapat dinikmati
bukan saja oleh orang Amerika tetapi juga oleh seluruh bangsa di dunia.