Diagram Kartesius Analisis Persepsi Mutu Merek

4.5.1. Diagram Kartesius

Diagram Kartesius merupakan suatu diagram yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik X,Y. Sumbu X sumbu mendatar diisi skor rataan dari tingkat persepsi keseluruhan atribut dan Sumbu Y sumbu tegak diisi skor rataan tingkat kepentingan keseluruhan atribut. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Nilai rataan penilaian tingkat kepentingan dan tingkat persepsi. No Dimensi Persepsi Mutu Nilai Rataan Tingkat Kepentingan Y Nilai Rataan Tingkat Persepsi X 1 Kemudahan dalam mendapatkan minuman ringan 3,99 4,04 2 Menarik tidaknya warna yang ditawarkan 3,66 3,43 3 Memiliki rasa yang segar 4,21 3,57 4 Mempunyai aroma yang khas 4,04 3,35 5 Mempunyai kemasan yang menarik 4,00 3,51 6 Volume yang diberikan sesuai kebutuhan 4,13 3,59 7 Harga yang ditawarkan terjangkau 4,40 3,56 8 Bebas dari bahan pengawet 4,53 3,80 9 Didukung iklan dan promosi yang sering ditampilkan 4,02 3,98 10 Memiliki citra merek yang kuat 4,13 4,06 11 Produk di jual dalam kondisi dingin 3,88 4,10 12 Memiliki kemasan yang bersih 4,54 4,30 Rataan 3,774 4,128 4.40 4.20 4.00 3.80 3.60 3.40 3.20 Tingkat Persepsi 4.60 4.40 4.20 4.00 3.80 3.60 Tin gkat K epent ingan 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Gambar 13. Diagram Kartesius Kuadran A Kuadran C Kuadran B Kuadran D Keterangan : 1 = Kemudahan dalam mendapatkan minuman ringan 2 = Menarik tidaknya warna yang ditawarkan 3 = Memiliki rasa yang segar 4 = Mempunyai aroma yang khas 5 = Mempunyai kemasan yang menarik 6 = Volume yang diberikan sesuai kebutuhan 7 = Harga yang ditawarkan terjangkau 8 = Bebas dari bahan pengawet 9 = Didukung iklan dan promosi yang sering ditampilkan 10 = Memiliki citra merek yang kuat 11 = Produk di jual dalam kondisi dingin 12 = Memiliki kemasan yang bersih Dalam penelitian ini diagram Kartesius digunakan untuk melihat posisi 12 atribut persepsi mutu yang diperoleh berdasarkan skor tingkat kepentingan dan skor tingkat persepsi dari 98 responden mahasiswa UNPAD Bandung. Diagram Kartesius memperlihatkan letak atribut-atribut persepsi mutu yang dianalisis tersebar menjadi empat bagian, yaitu kuadran A Prioritas Utama, kuadran B Pertahankan Prestasi, kuadran C Prioritas Rendah, Kuadran D Berlebihan. Adapun interpretasi dari Diagram Kartesius dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kuadran A

Pada kuadran A terdapat atribut-atribut yang menunjukkan atribut- atribut yang memiliki tingkat kepentingan tinggi atau di atas nilai rataan, tetapi memiliki tingkat persepsi rendah. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini ada dua, yaitu : 1. Memiliki rasa yang segar 3 2. Harga yang ditawarkan terjangkau 11 Perusahaan Coca-Cola harus lebih memperhatikan atau memprioritaskan kedua atribut di atas, karena atribut di atas merupakan prioritas utama yang harus ditingkatkan. Dalam hal ini, perusahaan harus lebih hati-hati dan melakukan inovasi untuk memberikan perpaduan antara bahan-bahan atau komposisi yang dituangkan dalam minuman Coca-Cola, sehingga responden menyatakan bahwa minuman Coca-Cola segar. Selain itu, manajemen perusahaan Coca-Cola, harus lebih mempertimbangkan harga yang ditetapkan agar lebih terjangkau, karena harga dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian ulang terhadap produk Coca-Cola tersebut.

2. Kuadran B

Kuadran B menunjukkan atribut-atribut merek Coca-Cola yang perlu dipertahankan prestasinya, karena tingkat persepsi terhadap atribut ini umumnya telah sesuai dengan tingkat kepentingan atau harapan konsumen. Atribut-atribut yang berada pada kuadran ini, yaitu : 1. Bebas dari bahan pengawet 8 2. Memiliki kemasan yang bersih 12 Kedua atribut yang terdapat pada kuadran B walaupun persepsi yang rasakan telah tinggi dan harus dipertahankan prestasinya, namun perusahaan harus tetap waspada dan hati-hati, karena persepsi konsumen dapat berubah seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen.

3. Kuadran C

Kuadran C menunjukkan atribut-atribut yang memiliki tingkat kepentingan dan tingkat persepsi rendah. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini dirasakan tidak terlalu penting oleh konsumen, karena konsumen menilai manfaat yang dapat diperolehnya bukan atribut warna, aroma, kemasan dan volume. Dalam hal ini, perusahaan lebih baik memfokuskan perbaikan dan peningkatan pada atribut-atribut yang berada pada kuadran A prioritas utama, karena meskipun perusahaan melakukan perbaikan dan peningkatan terhadap atribut ini tidak akan mempengaruhi persepsi konsumen menjadi lebih baik. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah : 1. Menarik tidaknya warna yang ditawarkan 2 Konsumen beranggapan bahwa warna Coca-Cola tidak menarik karena warnanya gelap, lain halnya dengan pesaingnya seperti Sprite yang berwarna bening sehingga menimbulkan kesan alami pada konsumen, Fanta dengan variasi warna yang beragam dan terkesan ceria serta Pepsi dengan produk Pepsi blue. 2. Mempunyai aroma yang khas 4 Konsumen merasa kesulitan untuk mengenali aroma Coca-Cola, karena mereka tidak terbiasa dengan aroma Cola dan tidak mengetahui Cola itu seperti apa, lainnya halnya dengan Fanta yang jelas rasa buahnya dan konsumen mengetahui buah tersebut, sehingga lebih mudah mengenali aromanya. 3. Mempunyai kemasan yang menarik 5 Kemasan Coca-Cola yang tersedia di pasaran dirasakan konsumen sudah biasa dan menginginkan kemasan yang lebih menarik lagi dan lebih praktis. 4. Volume yang diberikan sesuai dengan kebutuhan 6 Volume yang dirasakan konsumen terhadap Coca-Cola belum sesuai dengan keinginannya, konsumen menginginkan volume yang sesuai dengan kebutuhan untuk setiap kemasan Coca-Cola.

4. Kuadran D

Kuadran D menunjukkan atribut-atribut yang memiliki tingkat kepentingan rendah, tetapi tingkat persepsinya tinggi. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini, dalam pelaksanaannya dirasakan terlalu berlebihan oleh konsumen. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah : 1. Kemudahan dalam mendapatkan minuman ringan 1 2. Didukung iklan dan promosi yang sering ditampilkan 9 3. Memiliki citra merek yang kuat 10 4. Produk di jual dalam kondisi dingin 11 Perusahaan harus tetap mempertahankan persepsi atribut yang termasuk dalam kuadran ini, karena perusahaan memiliki keunggulan untuk bersaing dengan perusahaan lainnya.

4.6. Analisis Loyalitas Merek