adalah konsumen yang menjawab “Setuju” dan “Sangat Setuju” apabila terdapat pernyataan “Saya pernah mempromosikan merek Coca-Cola
kepada temansaudara.”. Penghitungan pembeli yang setia terdapat pada Lampiran 5e. Hasil penghitungan pembeli yang setia dapat dilihat pada
Tabel 17. Tabel 17. Hasil penghitungan pembeli yang setia merek Coca-Cola
Jawaban f x
fx
2
x
f
2
x
Sangat tidak setuju 25
1 25
1 25
25.51 Tidak setuju
16 2
32 4
64 16.33
Ragu-ragu 28 3
84 9
252 28.57
Setuju 27 4
108 16
432 27.55
Sangat setuju 2
5 10
25 50
2.04 Total 98
259 55
823 100
Rataan 2,64 Simpangan baku
1,19
Pembeli yang setia 29,59
Berdasarkan rentang skala Likert, nilai rataan 2,64 termasuk dalam skala 3 cukup, yang menunjukkan bahwa rataan konsumen
minuman ringan pada UNPAD Bandung kadang-kadang mempromosikan merek minuman ringan Coca-Cola kepada orang lain.
Dengan simpangan baku 1,19, batas toleransi satu kali simpangan baku dapat memetakan responden Coca-Cola yang setia dari skala sangat
buruk hingga skala baik. Jumlah responden yang mempromosikan merek Coca-Cola pada orang lain sebanyak 29,59, artinya pembeli
yang setia terhadap merek Coca-Cola sudah cukup.
4.6.6. Piramida Loyalitas Merek
Piramida loyalitas merek menggambarkan tingkatan dari loyalitas merek. Piramida tersebut dihitung berdasarkan hasil penghitungan
analisis pembeli yang berpindah-pindah, analisis pembeli yang bersifat kebiasaan, analisis pembeli yang puas, analisis pembeli yang menyukai
merek dan analisis pembeli yang setia terhadap merek. Posisi angka- angka pada piramida loyalitas merek ditempatkan berdasarkan tingkatan
dari loyalitas merek yang diurutkan dari tingkatan paling rendah yaitu pembeli yang berpindah-pindah, pembeli yang bersifat kebiasaan,
pembeli yang puas, pembeli yang menyukai merek dan pembeli yang setia.
Piramida loyalitas pada Gambar 14 menunjukkan bahwa bentuk piramida makin ke atas makin melebar, dimulai dari pembeli yang
berpindah-pindah, tetapi untuk tingkat pembeli yang puas, pembeli yang menyukai merek dan pembeli yang setia piramida mulai mengecil.
Bentuk piramida tersebut tidak berbentuk segitiga terbalik. Hal ini mempunyai arti bahwa merek minuman ringan Coca-Cola belum
memiliki ekuitas merek yang kuat. Semua tingkatan loyalitas merek perlu diperbaiki kembali mengingat nilai dari semua tingkatan masih
kecil, yaitu pembeli yang berpindah-pindah 16,33, pembeli yang bersifat kebiasaan 33,67, pembeli yang puas 43,88, pembeli yang
menyukai merek 37,76 dan pembeli yang setia 25,59. Piramida loyalitas merek dari merek Coca-Cola disajikan pada
Gambar 14 .
Gambar 14. Piramida loyalitas merek dari merek Coca-Cola Keterangan :
: : Pembeli yang setia : Pembeli yang menyukai merek
: Pembeli yang puas : Pembeli yang bersifat kebiasaan
: Pembeli yang berpindah-pindah
Pembeli yang berpindah-pindah merek dapat dihindari dengan cara lebih meningkatkan diferensiasinya dibandingkan dengan produk
minuman ringan lainnya, baik dari segi mutu produknya, harga, volume dan kemasan. Sebagai ilustrasi apabila dalam suatu produk terdapat
banyak keunggulannya, maka pembeli akan cenderung untuk tidak berpindah merek. Selain itu juga Coca-Cola sebaiknya menjaga
kedekatan dengan pelanggan. Pembeli yang bersifat kebiasaan dapat ditingkatkan yaitu dengan
memperbaiki produknya agar tidak hanya merupakan pelepas dahaga seketika seperti yang banyak dirasakan konsumen saat ini, tapi juga
untuk menyegarkan dan menyehatkan badan, sehingga pembeli dapat merasakan manfaatnya yang kemudian diharapkan dapat menjadikan
kebiasaan bagi pembeli untuk membeli Coca-Cola. Pada dasarnya konsumen dapat menjadikan kebiasaan dalam membeli suatu produk,
karena produk dapat memberikan keunggulan yang lebih dan keuntungan bagi dirinya.
Coca-Cola sebaiknya melakukan perbaikan dalan hal persepsi mutu untuk meningkatkan pembeli yang puas dengan biaya peralihan.
Menurut Durianto, dkk 2004 persepsi mutu merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan mutu atau keunggulan suatu produk
atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan yang dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Coca-Cola sebaiknya meningkatkan kesadaran merek dan meningkatkan pesepsi mutu merek, serta terus meningkatkan promosi
dan periklanan, baik di media cetak maupun di media elektronik dengan menentukan tema iklan yang tepat sehingga dapat menambah konsumen
yang menyukai merek. Selain itu, hal tersebut membuat merek Coca- Cola lebih terkenal lagi, dan dapat meningkatkan kesadaran merek
Coca-Cola. Selain itu juga, merek Coca-Cola harus sering terlihat oleh pembeli, sehingga pembeli dapat tertarik dan menyukai merek Coca-
Cola.
Dalam rangka meningkatkan persepsi mutu, Coca-Cola dapat melakukan perbaikan mutu pada atribut-atribut yang terdapat pada
merek Coca-Cola, sehingga dapat memberikan kesan yang baik pada konsumen dan konsumen menjadi setia pada merek Coca-Cola, serta
diharapkan konsumen dapat mempromosikan dan menyarankannya pada orang lain baik itu pada keluarga atau teman. Dengan demikian,
tindakan meningkatkan persepsi mutu dapat digunakan untuk meningkatkan pembeli yang bersifat kebiasaan, pembeli yang puas,
pembeli yang menyukai merek dan pembeli yang setia.
4.7. Implikasi Ekuitas Merek Coca-Cola terhadap Bauran Pemasaran 4.7.1. Implikasi terhadap Produk