Proses Produksi Distribusi Bertanggung jawab atas posisi keuangan produksi.

4. Layanan Pendingin Produk Riset membuktikan bahwa 90 konsumen kami lebih menyukai membeli produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment peralatan pendingin sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan perusahaan. 5. Horeca Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restoran dan Café ternama, Coca-Cola memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.

4.1.7. Proses Produksi

Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Walaupun kebijakan dan pengembangan produksi diarahkan oleh National Office yang berkedudukan di Cibitung, Bekasi, tetapi setiap pabrik memiliki manajemen yang memiliki pengalaman luas dan kualifikasi tinggi dalam memproduksi dan mengelola berbagai aspek teknis dan pengawasan mutu. Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan melampaui berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Selama ini pabrik-pabrik kami di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik sejenis di berbagai lokasi lain di dunia. Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku pilihan bermutu tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan. Proses produksi dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Proses produksi Coca-Cola

4.1.8. Distribusi

Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama ini pabrik-pabrik kami di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca- Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik sejenis di berbagai lokasi lain di dunia. Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan melampaui berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan, yaitu persiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan. Tim penjualan tidak saja menjual produk-produk kepada para pelanggan, tetapi juga memberikan saran bagaimana sebaiknya menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan. Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan oleh National Office di Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal dan berpengalaman beserta stafnya. Pabrik Coca- Cola di Indonesia terbuka untuk kunjungan bagi semua lapisan masyarakat dari kalangan pendidikan, instansi pemerintahswasta, organisasi sosial dan lain-lain, yang ingin melihat langsung proses produksi yang higienis dan bermutu. Sebagian besar produk-produk kami didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut ke pusat-pusat penjualan tersebut oleh armada truk berukuran besar dan kemudian didistribusikan ke pedagang- pedagang eceran oleh kendaraan distribusi yang lebih kecil. Apabila truk-truk penjualan ditempatkan berderet, maka akan setara 17 km. Hal inilah yang membuat perusahaan sebagai salah satu perusahaan distribusi terbesar di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 80 persen produk-produk dijual melalui para pengecer dan grosir, dimana 90 persen diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha usaha kecil, dan mempekerjakan kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per tahun kurang dari Rp. 1 milyar.

4.2. Profil Responden