BadanAlat Perlengkapan PBB Organisasi Internasional
123
Bab 4 Hubungan I nternasional dan Organisasi I nternasional
3 Dewan Ekonomi dan Sosial Dewan ekonomi dan sosial merupakan badan PBB yang terdiri atas 54 anggota
yang dipilih oleh Majelis Umum. Tiap anggota diangkat untuk masa jabatan tiga tahun. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Ekonomi dan Sosial
dilakukan setiap tahun pergantian sebanyak delapan belas anggota. Dewan ini mengadakan sidang untuk membahas, mengkaji, dan menyusun rekomendasi
kepada Majelis Umum yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi, masalah lingkungan hak asasi-asasi manusia.
Dewan Ekonomi dan Sosial memiliki wewenang, antara lain a memberikan rekomendasi untuk meningkatkan penghormatan dan
penghargaan atas hak-hak asasi manusia serta kebebasan dasar bagi semua orang,
b membuat studi atau laporan tentang masalah-masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, pendidikan, kesehatan internasional beserta hal-hal yang terkait
merekomendasikan hal-hal itu kepada Majelis Umum, anggota perserikatan bangsa-bangsa, dan badan khusus yang bersangkutan,
c membantu majelis umum, dewan keamanan, badan khusus, dan negara
anggota perserikatan bangsa-bangsa, d mempersiapkan rancangan konvensi tentang masalah-masalah yang termasuk
dalam lingkungan wewenangnya untuk diajukan kepada Majelis Umum,
Sumber: www.presidenri.go.id
Gambar 4.4
Presiden SBY dan Sekjen PBB Ban Ki-moon saling menjabat tangan erat, usai memberi keterangan pers menjelaskan hasil
High-Level Event on Climate Change, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat tahun 2007
Pendidikan Kewarganegaraan SMA MA Kelas XI
124
e mengadakan pertemuan internasional mengenai hal-hal yang termasuk dalam kewenangannya,
f mengadakan konsultasi dengan organisasi non pemerintah yang berhubungan
dengan hal-hal yang termasuk kewenangannya, g mengadakan koordinasi kerja antarbadan khusus dan perserikatan bangsa-
bangsa yang dituangkan dalam suatu perjanjian. 4 Dewan Perwakilan
Dewan perwakilan merupakan badan PBB yang bertugas menyelenggarakan pemerintah dan melakukan pengawasan terhadap wilayah-wilayah yang masuk
kategori wilayah perwakilan trust-territories. Wilayah perwalian adalah wilayah bekas jajahan yang ditempatkan dalam satu sistem perwalian sebagai satu cara
agar negara-negara anggota bertanggung jawab atas wilayah tersebut umumnya adalah negara bekas jajahannya dan meningkatkan kemajuan wilayah tersebut
menuju kemerdekaan. Anggota dari Dewan Perwalian meliputi
a negara yang menguasai daerah perwalian b anggota tetap Dewan Keamanan PBB
c
sejumlah anggota PBB yang ditunjuk oleh sidang umum PBB dengan masa kerja 3 tahun.
Sistem perwalian diselenggarakan dalam rangka a menjamin penanganan persoalan-persoalan sosial, ekonomi, dan komersial
di daerah perwalian dengan cara yang sama dan berlaku bagi semua anggota PBB,
b mendorong penghormatan hak-hak asasi dan kebebasan-kebebasan asasi pengakuan serta pengakuan atas saling ketergantungan semua orang yang
ada di dunia, c
memajukan politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan penduduk setempat agar mereka mampu untuk membangun pemerintahan sendiri, sesuai dengan
hak untuk menentukan nasibnya sendiri, d memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
Berdasarkan ketentuan piagam Dewan Perwalian berwenang mempertim- bangkan laporan penguasa wilayah perwalian, meneliti permohonan penduduk
wilayah perwalian, serta secara berkala mengunjungi wilayah perwalian dan mengambil tindakan lain sesuai dengan perjanjian perwalian Putusan Dewan
Perwalian ditetapkan berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang hadir dan memberikan suara.
5 Mahkamah Internasional Mahkamah Internasional merupakan badan pengadilan internasional resmi
yang bersifat tetap dan bertugas untuk memeriksa dan memutus perkara-perkara yang diajukan kepadanya. Mahkamah Internasional terdiri atas 15 hakim yang
dipilih oleh Majelis Umum berdasarkan kemampuan yang dimiliki, bukan atas
125
Bab 4 Hubungan I nternasional dan Organisasi I nternasional
dasar kewarganegaraan mereka. Mahkamah Internasional berkedudukan di Den Haag, Belanda.
Sumber: www.matanews.com
Gambar 4.5
Gedung Mahkamah I nternasional
Tugas Mahkamah Internasional, antara lain a memberikan pendapat pada Majelis Umum tentang penyelesaian suatu
sengketa, b memeriksa persengketaan antaranggota negara,
c menganjurkan Dewan Keamanan untuk bertindak terhadap salah satu pihak
yang tidak menghiraukan keputusan Mahkamah Internasional. Pihak-pihak yang dapat mengajukan masalah ke Mahkamah Internasional,
adalah sebagai berikut. a Semua negara yang menjadi pihak dalam Statuta Mahkamah dapat
mengajukan masalah ke Mahkamah Internasional. Negara-negara tersebut dapat menyerahkan perkara apa saja kepada Mahkamah Internasional.
b Negara-negara yang bukan pihak dalam Statuta Mahkamah dapat menye- rahkan perkara-perkara yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh
Dewan Keamanan kepada Mahkamah Internasional. c Dewan Keamanan PBB dapat menyerahkan suatu sengketa hukum kepada
Mahkamah Internasional. Persoalan-persoalan hukum tersebut, adalah sengketa pembatasan, eksplorasi
sumber daya alam, hak penangkapan ikan, dan sebagainya. Mahkamah Internasional dapat memberikan nasihat hukum kepada
Pendidikan Kewarganegaraan SMA MA Kelas XI
126
a Majelis Umum dan Dewan Keamanan atas permohonan kedua badan PBB tersebut,
b badan-badan khusus PBB yang telah mendapat wewenang dari Majelis Umum tentang persoalan-persoalan hukum dalam ruang lingkup kegiatan
mereka. 6 Sekretaris
Berdasarkan pasal 97 piagam PBB, sekretaris PBB terdiri atas seorang sekretaris jendral dan pegawai-pegawai staf yang diperlukan oleh organisasi. Sekretaris
jendral adalah seorang yang diangkat oleh Majelis Umum berdasarkan rekomendasi Dewan Keamanan. Masa jabatan seorang sekretaris jendral adalah
lima tahun dan dapat dipilih kembali atau diperpanjang. Sekretaris jendral bertugas sebagai kepala tata usaha perserikatan bangsa-bangsa, dan bertindak
sebagai kepala tata usaha dalam setiap rapat Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, serta Dewan Perwalian. Sekretaris Jendral
memberikan laporan tahunan tentang kegiatan Perserikatan Bangsa-Bangsa kepada Majelis Umum.
Anggota staf sekretariat diangkat oleh Sekretaris Jendral berdasarkan per- aturan yang ditetapkan oleh Majelis Umum. Sebagian anggota staf tersebut
dipekerjakan tetap pada Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwalian, dan organ lain PBB yang membutuhkannya.
Sekretaris Jendral dan anggota staf sekretariat adalah pejabat internasional. Di dalam menjalankan tugasnya mereka tidak meminta atau menerima petunjuk
dari pemerintah atau kekuasaan mana pun di luar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berdasarkan pasal 100–101 Piagam PBB menjamin staf sekretariat yang merdeka
dan internasional.
Sumber: www.id.embassyjapan.go.id
Gambar 4.6
Suasana sidang PBB
127
Bab 4 Hubungan I nternasional dan Organisasi I nternasional
Selain enam organ utama PBB di atas, terdapat beberapa organisasi inter- nasional atau badan khusus di bawah naungan PBB, antara lain adalah sebagai
berikut. 1 ILO Internasional Labour Organization, yakni organisasi buruh sedunia.
2 FAO Food and Agriculture Organization, yaitu organisasi pangan dan pertanian.
3 UNESCO United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization,
yakni organisasi yang mengelola bidang pendidikan dan kebudayaan PBB. 4 WHO World Health Organization, yakni organisasi yang bertujuan
mengusahakan tercapainya tingkat kesehatan yang tertinggi bagi semua rakyat.
5 IDA Internasional Development Association, yakni perhimpunan pembangunan internasional.
6 IMF International Monetary Fund, yakni organisasi yang mengurusi masalah dana moneter internasional.
7 UNDP United Nations Development Programme, yakni program pembangunan industri PBB.
8 UNICEF United Nations International Children’s Emergency Fund, yakni organisasi yang mengurusi masalah dana kesejahteraan anak-anak sedunia.
9 UNRWA United Nations Relief and Work Agency, yakni badan bantuan dan kerja untuk pengungsi Palestina di Timur Tengah.
2 . ASEAN Association of South East Asian Nations
ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dengan tujuan untuk mengukuhkan kerja sama antarbangsa di Asia Tenggara. ASEAN
dibentuk oleh lima negara, yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand dalam suatu perjanjian yang dikenal sebagai Deklarasi Bangkok. Deklarasi
tersebut ditandatangani oleh lima tokoh pendiri ASEAN, yaitu: a.
Adam Malik Indonesia b. Narcisco R. Ramos Filipina
c. Tun Abdul Razak Malaysia
d. S. Rajaratman Singapura e.
Thanat Khoman Thailand Kelima orang tersebut merupakan menteri luar negeri
dari negara masing-masing yang mengadakan pertemuan di Bangkok. Kini ASEAN beranggotakan hampir semua
negara di Asia Tenggara kecuali Papua New Guinea dan Timor Leste. Negara-negara anggota tersebut, antara lain
adalah: 1 Indonesia
2 Filipina 3 Malaysia
4 Singapura 5 Thanat Khoman
Gambar 4.7
Logo Asean
Pendidikan Kewarganegaraan SMA MA Kelas XI
128
6 Brunei Darussalam yang menjadi anggota ASEAN sejak tanggal 8 Januari 1984.
7 Vietnam, yang menjadi anggota ASEAN sejak 28 Juli 1995. 8 Laos, yang menjadi anggota ASEAN sejak 23 Juli 1997.
9 Myanmar, yang menjadi anggota ASEAN sejak 23 Juli 1997. 10 Kamboja, yang menjadi anggota ASEAN sejak 30 April 1999.
Pembentukan ASEAN dilandasi oleh beberapa pertimbangan berikut. a.
Terdapat kepentingan dan permasalahan bersama antarbangsa-bangsa Asia Tenggara dan adanya kebutuhan mempererat ikatan solidaritas dan kerja
sama regional yang ada. b. Perlu diadakan landasan yang kokoh bagi usaha bersama dalam memajukan
kerja sama regional di Asia Tenggara berdasarkan jiwa persamaan dan partnership
yang membantu mendorong perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran regional.
c. Dalam dunia yang saling bergantung satu sama lain, cita-cita perdamaian,
kebebasan, keadilan sosial dan kesejahteraan ekonomi dapat tercapai dengan mengembangkan saling pengertian, bertetangga baik, dan kerja sama
antarnegara di kawasan yang terikat oleh sejarah dan kebudayaan.
d. Negara-negara Asia Tenggara bertanggung jawab bagi usaha memperkuat kestabilan ekonomi dan sosial kawasan. Negara Asia Tenggara juga menjamin
stabilitas dan keamanan mereka dan campur tangan luar dalam segala bentuk dan menifestasinya untuk melestarikan identitas nasionalnya yang sesuai
dengan cita-cita dan aspirasi rakyatnya.