97
Bab 4 Hubungan I nternasional dan Organisasi I nternasional
c. Pola Hubungan Sama Derajat Antarbangsa
Dalam pola ini, hubungan antarbangsa dilakukan dalam rangka kerja sama untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
Sila kedua Pancasila menggariskan bahwa hubungan antarbangsaantarnegara harus bertolak pada kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang merdeka
dan sama derajatnya. Oleh sebab itu, hubungan antarbangsa haruslah diwarnai oleh penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat tanpa
memandang ideologi, bentuk negara, dan sistem pemerintahan negara lain tersebut. Melalui prinsip itu, nasionalisme bangsa Indonesia tidak jatuh ke paham
chauvinisme
dan kosmopolitisme. Chauvinisme adalah paham yang mengagung- agungkan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Kosmopolitisme
adalah pandangan yang melihat kosmos seluruh dunia sebagai polis negeri sendiri sehingga cenderung melupakan nasionalisme yang sehat dan mengabaikan
warisan serta tugas terhadap bangsanya sendiri.
Politik luar negeri Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dunia yang abadi adalah bebas dan aktif.
Bebas mengandung arti sebagai berikut. a.
Bangsa Indonesia bebas bergaul dengan bangsa mana pun juga tanpa membeda-bedakan ideologi, bentuk negara, maupun sistem pemerintahan
bangsa lain. b. Dalam pergaulan itu bangsa Indonesia tidak mencampuri urusan dalam negeri
negara lain, begitu juga sebaliknya negara lain tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri bangsa Indonesia.
c. Dalam pergaulan itu terjadi upaya saling memberi dan menerima bantuan,
tetapi bantuan itu tidak boleh mengikat, tidak boleh mengabaikan atau bahkan menghilangkan kedaulatan negara itu masing-masing.
Aktif mengandung arti sebagai berikut. a.
Bangsa Indonesia aktif bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia dalam mengupayakan terwujudnya perdamaian abadi berdasarkan keadilan
dan kemanusiaan. b. Bangsa Indonesia aktif membela bangsa lain yang terancam keberadaan dan
kedaulatan negaranya. Campur tangan bangsa Indonesia terhadap masalah dalam negeri negara lain masih dimungkinkan dalam hal-hal khusus, yakni
dalam hal negara yang bersangkutan terancam keberadaannya oleh pihak lain atau terancam oleh tindakan yang bertentangan dengan prinsip kemerdekaan
dan kesamaderajatan manusia. Dalam menjalankan politik luar negeri bebas aktif, bangsa Indonesia menjalin
pergaulankerja sama internasional yang dipimpin oleh presidenkepala negara. Dalam pelaksanaan kerja sama dan hubungan internasional, presiden sebagai
kepala negara selain dibantu oleh departemen luar negeri yang dipimpin oleh menteri luar negeri, juga dibantu oleh para duta dan konsul yang diangkat oleh
presiden dan oleh duta dan konsul negara lain yang diterimanya.
Pengangkatan duta dan konsul serta penerimaan duta negara lain diatur dalam pasal 13 UUD 1945 yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut.
Pendidikan Kewarganegaraan SMA MA Kelas XI
98
1 Presiden mengangkat duta dan konsul. 2 Dalam hal mengangkat duta, presiden memperhatikan pertimbangan DPR.
3 Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
3. Arti Penting Hubungan dan Kerja Sama I nternasional
Hubungan internasional pada dasarnya merupakan keinginan antarbangsa untuk bekerja sama dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Tuntutan untuk
saling memenuhi kebutuhan itulah yang menyebabkan manusia saling mengadakan hubungan dan kerja sama. Menurut Mochtar Kusumaatmadja,
hubungan dan kerja sama timbul karena adanya kebutuhan yang disebabkan, antara lain, oleh pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak
merata di dunia. Jadi, ada saling ketergantungan dan membutuhkan antarbangsa.
Hal ini mengakibatkan timbulnya hubungan yang tetap dan terus-menerus antarbangsa, yang menumbuhkan kesadaran untuk memelihara dan mengatur
hubungan tersebut. Arti penting hubungan dan kerja sama internasional itu, antara lain
a. menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, kelangsungan keberadaan
dan kehadirannya di tengah bangsa-bangsa lain; b. membangun solidaritas dan sikap saling menghormati antarbangsa;
c. berpartisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial; d. membantu bangsa lain yang terancam keberadaannya sebagai akibat dari
pelanggaran atas hak-hak kemerdekaan yang dimiliki; e.
mencegah dan menyelesaikan konflik, perselisihan, permusuhan atau persengketaan yang mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya
kepentingan nasional yang berbeda di antara bangsa dan negara di dunia; f.
memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan bangsa lain;
g. mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan diplomasi yang lazim ditempuh oleh negara-negara beradab,
cinta damai, dan berpegang kepada nilai-nilai etik dalam pergaulan antar bangsa.
Negara yang tidak mau melakukan hubungan internasional biasanya
menjadikan negara tersebut terkucil dari pergaulan internasional dan semakin lama akan semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
4. Sarana Hubungan I nternasional
Menurut J. Frangkel, sarana-sarana yang dapat digunakan oleh negara-negara dalam hubungan internasional adalah sebagai berikkut.
a. Diplomasi
Diplomasi diperlukan sebagai sarana untuk memperjuangkan kepentingan nasional dalam hubungan antarbangsa. Kata diplomasi menunjuk pada seluruh