Pendidikan Kewarganegaraan SMA MA Kelas XI
146
konsiliasi, arbitrasi, dan penyelesaian yudisial. Setiap negara yang memiliki masalah internasional wajib untuk mencari solusi damai dalam menyelesaikan
perselisihan antarnegara. Oleh karena itu, negara harus mengendalikan diri dari tindakan-tindakan yang dapat membahayakan perdamaian dan
keamanan internasional.
c. Setiap negara tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri
negara lain. Tidak ada negara yang berhak untuk mengintervensi negara lain mengenai
urusan dalam dan luar negeri negara lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila suatu negara merupakan intervensi atau melakukan
ancaman terhadap suatu negara, hal itu merupakan kejahatan dalam hukum internasional.
d. Negara-negara berkewajiban untuk menjalin kerja sama dengan negara lain berdasarkan pada piagam PBB.
Negara-negara memiliki kewajiban untuk bekerja sama satu sama lain dalam berbagai bidang. Kerja sama internasional itu harus bebas dari diskriminasi
sehingga dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional. Untuk mewujudkan stabilitas ekonomi dan kemakmuran internasional itu, kerja sama
itu harus bebas dari diskriminasi sehingga dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional dan untuk mewujudkan stabilitas ekonomi dan
kemakmuran seluruh bangsa. Oleh karena itu, bangsa-bangsa di seluruh negara harus
1 bekerja sama dalam mewujudkan hak-hak asasi dan kebebasan
internasional; 2 bekerja sama dalam mewujudkan hak-hak asasi dan kebebasan manusia
dan melepaskan diri dari diskriminasi ras serta saling toleransi antarumat beragama;
3 bekerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, kultural dan perdagangan;
Sebagai catatan anggota PBB memiliki kewajiban untuk mengambil bagian dari tindakan untuk bekerjasama dalam organisasi PBB berdasarkan piagam
PBB.
e. Terdapat asas persamaan hak dan penentuan nasib sendiri
Tiap-tiap bangsa memiliki hak untuk secara bebas menentukan nasibnya, tanpa campur tangan pihak lain. Penerapan asas ini memiliki tujuan untuk
1 mempromosikan hubungan persahabatan dan kerja sama antarnegara; 2 mengakhiri kolonialisme dengan cepat.
Perwujudan kedaulatan dan kemerdekaan sebuah negara ditentukan oleh rakyat dan pihak yang berwajib.
f. Terdapat asas persamaan kedaulatan dari negara
Secara umum, persamaan kedaulatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1 Setiap negara mempunyai persamaan yudisial.
2 Setiap negara memiliki hak penuh terhadap kedaulatan. 3 Setiap negara wajib menghormati kepribadian negara lain.
147
Bab 5 Sistem Hukum dan Peradilan I nternasional
4 Integritas teritorial dan kemerdekaan politik sebuah negara merupakan hal yang tidak dapat diganggu gugat.
5 Setiap negara memiliki kebebasan dalam memilih dan membangun sistem politik, sosial, ekonomi, dan sejarah bangsanya.
6 Setiap negara berkewajiban untuk mematuhi kewajiban internasional dan hidup damai dengan negara lain.
g. Setiap negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajiban. Setiap negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajiban negara itu
sesuai dengan piagam PBB.
4. Subjek Hukum I nternasional
Subjek hukum internasional adalah pihak yang dapat dibebani oleh hak dan kewajiban yang diatur oleh hukum internasional. Hak dan kewajiban yang diatur
oleh hukum internasional mencakup hak dan kewajiban yang diatur oleh hukum internasional material dan hukum internasional formal.
Menurut Starke, subjek hukum internasional terdiri atas negara, tahta suci, Palang Merah Internasional, organisasi internasional, orang-perorangan individu,
pemberontak, dan pihak-pihak yang bersengketa.
a. Negara
Sejak lahirnya hukum internasional, negara telah diakui sebagai subjek hukum internasional, bahkan masih ada anggapan bahwa hukum internasional pada
hakikatnya adalah hukum antarnegara. Dalam Konvensi Montevideo tahun 1933, yang mengatur hak dan kewajiban
negara, telah ditetapkan kesepakatan mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu negara sebagai subjek hukum internasional, yaitu adanya penduduk yang
tetap, wilayah yang pasti, serta pemerintah dan kemampuan untuk mengadakan hubungan internasional. Di antara syarat-syarat yang ditetapkan oleh konvensi
Montevideo, syarat adanya kemampuan mengadakan hubungan internasional merupakan syarat penting bagi hukum internasional.
Sebagai subjek hukum internasional, negara sebagai pengemban hak dan kewajiban diatur oleh hukum internasional. Hak dan kewajiban itu dapat
dibedakan menjadi hak dan kewajiban negara yang berhubungan dengan kedudukannya terhadap negara lain, hak dan kewajiban negara yang berhubungan
dengan wilayah dalam masyarakat internasional, hak dan kewajiban negara yang berhubungan dengan orang yang ada dalam masyarakat internasional, hak dan
kewajiban negara yang berhubungan dengan benda-benda dalam masyarakat internasional, hak dan kewajiban negara atas kepentingan ekonomi, serta hak dan
kewajiban negara atas lingkungan dan yuridiksi negara. 1 Hak dan kewajiban negara yang berhubungan dengan kedudukannya
terhadap negara lain. Hak-hak negara itu meliputi hak kemerdekaan, hak kesederajatan, dan hak
untuk mempertahankan diri. Kewajiban negara itu adalah tidak melakukan perang, melaksanakan perjanjian internasional dengan itikad baik, dan tidak
mencampuri urusan negara lain.
Pendidikan Kewarganegaraan SMA MA Kelas XI
148
2 Hak dan kewajiban negara atas orang. Pada hakikatnya hak dan kewajiban negara terhadap orang ditentukan oleh
wilayah negara dan kewarganegaraan orang yang bersangkutan. Setiap orang yang ada di wilayah suatu negara, baik warga negaranya sendiri maupun
orang asing, harus tunduk pada negara tersebut. Mereka wajib menaati hukum negara tersebut. Bagi orang asing pada prinsipnya berlaku semua hukum yang
berlaku di negara tersebut dengan beberapa pengecualian. Misalnya mereka tidak memiliki hak suara dalam pemilihan umum, mereka tidak berhak
menduduki jabatan tertentu dan bagi mereka yang memiliki kekebalan diplomatik bebas dari pungutan pajak dan bea.
Kewarganegaraan adalah kedudukan hukum orang dalam hubungannya dengan negaranya. Kewarganegaraan menimbulkan hak dan kewajiban pada
dua belah pihak. Warga negara suatu negara di manapun dia berada harus tunduk pada kekuasaan dan hukum negaranya dibatasi oleh kekuasaan dan
hukum negara tempat mereka berada. Di samping itu, negara wajib melindungi warga negaranya.
3 Hak dan kewajiban negara atas benda. Semua benda yang ada di wilayah suatu negara tunduk pada kekuasaan dan
hukum negara itu. Hak dan kewajiban negara atas benda terutama berlaku bagi benda-benda yang ada di wilayahnya. Kekuasaan dan hukum negara itu
juga berlaku bagi benda-benda yang masih ada hubungannya dengan negara itu, tetapi berada di negara lain.
Contohnya, kapal yang berlayar di bawah bendera negara lain yang berlabuh di negara itu dan pesawat terbang yang terdaftar di negara lain mendarat di
negara tersebut, sampai pada batas-batas tertentu tunduk pada kekuasaan dan hukum negara bendera atau negara pendaftarnya.
4. Hak dan kewajiban negara atas kepentingan ekonomi.
Hak dan kewajiban ini dapat disebutkan sebagai berikut. a Tiap negara berkewajiban untuk tidak melakukan diskriminasi dalam
pembatasan perdagangan, dalam pajak, dan pungutan perdagangan terhadap negara lain.
b Negara penerima investasi modal swasta berkewajiban untuk tidak menghalangi atau melarang pembayaran keuntungan kepada penanam
modal asing. c
Negara produsen dan negara bermodal wajib bekerja sama dalam menjamin stabilitas harga komoditi dan menyelaraskan penawaran pada
permintaan. d Negara berkewajiban untuk menghindari penjualan barang persediaannya
dengan harga rendah dan dalam jumlah yang tak terbatas yang dapat mencampuri perkembangan industri negara yang sedang berkembang.
e Negara berkewajiban untuk menghapus pembatasan kuantitatif atas impor dan ekspornya.
f Negara berkembang berhak mendapatkan bantuan ekonomi khusus dan
keuntungan khusus.
149
Bab 5 Sistem Hukum dan Peradilan I nternasional
b. Tahta Suci
Tahta Suci Vatikan sejak dulu merupakan subjek hukum internasional. Hal ini merupakan peninggalan sejarah masa lalu. Paus bukan hanya Kepala Gereja
Roma. Namun, memiliki pula kekuasaan duniawi. Hingga saat ini Tahta Suci memiliki perwakilan diplomatik di banyak ibu kota negara, termasuk Jakarta.
Tahta Suci adalah subjek hukum dalam arti penuh karena memiliki kedudukan sejajar dengan negara. Kedudukan seperti itu terutama terjadi setelah diadakannya
perjanjian antara Italia dan Tahta Suci pada tanggal 11 Februari 1929 yang dikenal dengan perjanjian Lateran Lateran Treaty. Berdasarkan perjanjian itu,
pemerintah Italia mengembalikan sebidang tanah di Roma kepada Tahta Suci. Dalam sebidang tanah itu kemudian didirikan Negara Vatikan.
c. Palang Merah Internasional
Palang Merah Internasional diakui sebagai organisasi internasional yang memiliki kedudukan
sebagai subjek hukum internasional, meskipun dengan ruang lingkup yang terbatas. Palang Merah
Internasional bukan merupakan subjek hukum internasional dalam arti yang penuh. Pengakuan Palang
Merah Inter-nasional sebagai subjek hukum internasional terjadi karena hal itu merupakan warisan
sejarah.
Sumber: wikipedia
Gambar 5.3
Tahta suci Vatikan
Sumber: wikipedia
Gambar 5.4
Logo Palang Merah I nternasional