Mengidentifikasi Kata Berawalan dan Kata Berakhiran

40 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa L atihan 2.8 L atihan 2.7 4 Kata ulang berubah bunyi Contoh: bolak-balik, sayur-mayur, mondar-mandir, dll. 5 Kata ulang dwipurwa Contoh: dedaunan, rerumputan, reruntuhan, dll.

c. Komposisi

Penggabungan dua morfem bebas atau lebih membentuk kata kompleks kata majemuk. Ciri-ciri kata mejemuk, antara lain: 1 Memiliki makna dan fungsi baru yang tidak persis sama dengan fungsi masing-masing unsurnya. 2 Unsur-unsurnya tidak dapat dipisahkan baik secara morfologis maupun secara sintaksis. Contoh: - kambing hitam - rumah sakit - kaki tangan - orang tua - rumah makan - jual beli - kamar tunggu - rumah singgah Bacalah kembali teks “Pakaian Pembangkit Listrik” Identifikasilah kata-kata dalam teks tersebut yang mengalami proses morfologis

2. Mengidentifikasi Kata Berawalan dan Kata Berakhiran

Afiksasi kata berimbuhan telah dijelaskan pada proses morfologis di atas, bukan? Tentunya kalian sudah memahami dan dapat menentukan kata yang mengalami afiksasi, khususnya kata berawalan dan kata berakhiran. Sekarang, bacalah teks di bawah ini Kemudian identifikasilah kata- kata yang berawalan prefiks, kata berakhiran sufiks, dan kata berawalan dan berakhiran konfiks Tentukan pula makna dan jenis kata-kata tersebut Kemajuan Pendidikan dan Teknologi 41 Contoh: kata berawalan = mendengar makna = melakukan kegiatan, jenis kata = kata kerja Lapisan Alami Gas Rumah Kaca Barangkali anda sering mendengar istilah efek rumah kaca. Belakangan, sering muncul istilah pemanasan global dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya apa kaitan efek rumah kaca dengan pemanasan global? Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi sebagai dampak dari efek rumah kaca. Secara alami atmosfir bumi memiliki lapisan gas rumah kaca, antara lain gas karbon dioksida CO 2 , metana CH 4 dan dinitro oksida N 2 O. Panas matahari masuk ke bumi menembus lapisan gas rumah kaca dalam bentuk radiasi gelombang pendek. Sebagian panas matahari diserap bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa dalam bentuk radiasi gelombang panjang. Karena ada lapisan gas rumah kaca, panas matahari yang seharusnya terlepas ke luar bumi terperangkap di bumi. Proses ini disebut efek rumah kaca. Istilah rumah kaca berasal dari keadaan yang biasa terdapat dalam cara bertani menggunakan rumah kaca green house. Tanaman bernilai ekonomi tinggi kerap ditanam di rumah kaca agar dapat diatur suhu, kelembaban, dan terlindungi dari hama dan penyakit. Di dalam green house sinar matahari yang masuk melalui atap dan dinding kaca tidak dapat dipantulkan seluruhnya ke luar sehingga meningkatkan suhu di dalam rumah kaca itulah yang disebut efek rumah kaca. Dalam kondisi normal, panas matahari yang terperangkap di muka bumi sangat dibutuhkan untuk menghangatkan suhu demi kelangsungan makhluk hidup. Tanpa lapiran gas rumah kaca, suhu di permukaan bumi bisa mencapai minus nol derajat celcius. 42 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa Pahamilah Masalah muncul akibat aktivitas berlebihan manusia. Dalam aktivitas yang terkendali, alam dapat menyerap gas rumah kaca CO- 2 , misalnya, diserap pepohonan dalam proses fotosintesis. Ketika aktivitas manusia berlebihan, alam tidak mampu menyerap kelebihan gas rumah kaca produksi manusia. Akibatnya selimut gas rumah kaca menebal dan sinar matahari tak bisa terpantul ke luar bumi. Hasilnya, suhu permukaan bumi semakin lama semakin panas. Pemanasan global dianggap sebagai ancaman serius abad ini. Laporan Word Wildlife Fund, Habitat at Risk 2002, memperkirakan lebih dari 80 persen spesies tanaman dan binatang akan punah bila emisi korban meningkat dua kali lipat dalam 100 tahun mendatang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia dipastikan sangat rentan terhadap berbagai dampak ekstrem perubahan iklim. Pada tahun 19971998, El Nino menyebabkan pemutihan karang di beberapa wilayah, seperti bagian Timur Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok. Di Kepulauan Seribu, 90-95 persen terumbu karang hingga kedalaman 25 meter mati akibat pemutihan karang Reeft at Risk in Southeast Asia, WRI, 2002. Terumbu karang adalah ekosistem yang menampung banyak siklus kehidupan laut yang berguna untuk manusia. Perubahan iklim juga mengakibatkan terbakarnya hampir 10 juta hektar hutan, 80 persennya di lahan gambut. Padahal, lahan gambut penyerap emisi karbon terbesar di dunia. Sumber: Kompas, 25 November 2007 Fungsi Afiks Imbuhan, antara lain: a. Awalan me-, membentuk kata kerja transitif dan kata kerja intransitif b. Awalan ber-, membentuk kata kerja aktif c. Awalan di-, membentuk kata kerja pasif d. Awalan per-, membentuk kata kerja Kemajuan Pendidikan dan Teknologi 43 R efleksi R angkuman e. Awalan pe dan pe N-, membentuk kata benda f. Awalan ke-, membentuk kata benda dan kata bilangan g. Akhiran –an, membentuk kata benda dan kata sifat h. Akhiran –i, dan – kan membentuk kata kerja transitif i. Akhiran –nya, membentuk kata benda, kata keterangan, dan kata sandang penentu. j. Konfiks ber-an, membentuk kata kerja k. Konfiks per-an, dan pe-an, membentuk kata benda l. Konfiks ke-an, membentuk kata benda dan kata kerja. 1. Mendengarkan pidatosambutan yang efektif tidak sekedar mendengarkan tetapi mampu memahami dan menanggapi isi pidato dengan bahasa yang baik dan benar. 2. Kelengkapan resensi buku meliputi identitas buku, sinopsis kelebihan dan kekurangan buku, serta opini penulis resensi tentang buku itu. 3. Hal terpenting dalam membaca biografi tokoh adalah dapat menemukan keteladanan tokoh serta mengaplikasikan keteladanan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 4. Bila kalian ingin menceritakan suatu kejadian secara kronologis, gunakanlah karangan naratif. 5. Kata mengalami proses morfologis, khususnya afiksasi, antara lain kata yang berawalan prefiks, kata berakhiran sufiks, kata bersisipan infiks, dan kata berawalan - berakhiran konfiks. Banyaklah membaca biografi orang-orang sukses agar kalian termotivasi menjadi orang yang sukses dan bermanfaat dunia akhirat. 44 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Uji Kompetensi 1. Buatlah naskah pidatosambutan bertema pendidikan Lalu, analisislah bagian pembukaan, isi, dan penutup pidatosambutan tersebut 2. Suntinglah bahasa dan isi pembukaan sambutan di bawah ini Assalamu’alaikum Wr. Wb Mengawali sambutan ini, sebelumnya, marilah kita bersama- sama memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, dan rahmatnya sehingga pada hari ini kita semua dapat menghadiri seminar pendidikan dalam keadaan sehat wal afiat. Para hadirin, peserta seminar yang berbahagia, selaku Kepala Daerah, saya sangat menyambut baik, menghargai, dan mendukung pelaksanaan seminar ini. Melalui kegiatan ini pula diharapkan perlu kiranya kita secara bersama-sama menggali potensi diri dalam membentuk perilaku yang cerdas secara intelektuil, emosi, dan spiritual. 3. Bacalah resensi berikut dengan seksama Jati Diri dan Globalisasi Mengindonesia atau menjadi Indonesia merupakan suatu proses memiliki jati diri bangsa yang berlangsung terus-menerus dalam berbagai aspek kehidupan manusia dan mengalami pasang surut dalam perkembangannya. Apalagi dalam gelombang yang tidak dapat dihindari. Salah satu arus perubahan global ialah revolusi ilmu pengetahuan yang berkembang sangat cepat bagi lembaga pendidikan tinggi. Data Buku a. Judul : Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia Tinjauah dari Perspektif Ilmu Pendidikan b. Penulis : HAR Tilaar c. Penerbit : Rineka Cipta d. Cetakan : I, Agustus 2007 e. Tebal : xxvi + 343 halaman Kemajuan Pendidikan dan Teknologi 45 Peran pendidikan tinggi bukan saja amat besar dalam membangun masyarakat Indonesia, tetapi juga memiliki posisi strategis dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pendidikan pada era globalisasi menekankan kepada tumbuhnya pribadi yang terikat oleh norma-norma etnisnya serta pribadi yang mempunyai identitas sebagai kelompok bangsa tertentu. Buku ini mengupas peranan etnisitas sebagai sumber penting dari modal budaya suatu masyarakat dan identitas bangsa Indonesia yang menjadi dasar pembangunan bangsa yang besar. Dalam hal ini, penulis menyorotinya dalam pandangan pedagogik transformatif atau pendagogik libertarian. Masalah muncul ketika kebudayaan yang dijunjung sebagai “nilai” berhadapan dengan kenyataan obyektif sehari-hari sehingga melahirkan pertanyaan pragmatis, apakah dalam cara kita berpikir, bertindak, dan berkarya saat ini memungkinkan bangsa Indonesia berproses menuju Indonesia yang kita cita- citakan. Sumber: Kompas, 30 Desember 2007 a. Apa isi resensi berjudul Jati Diri dan Globalisasi tersebut? b. Tanggapilah resensi tersebut terkait dengan isi dan bahasa yang digunakan c. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur resensi buku 4. Bacalah penggalan biografi Albert Einstein berikut Lalu identifikasilah biografi tokoh tersebut dalam hal: a. tokoh yang diceritakan b. kelebihan tokoh c. peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh d. menurutmu, keteladanan tokoh yang pantas ditiru apa saja? Albert Einstein 14 Maret 1976-18 April 1955 adalah seorang ilmuwan fisika teoritis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dari abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pembangunan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi 46 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa Fisika Teoretis”. Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einsten menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Eisntein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada tahun 1999, Einsten dinamakan “Orang Abad Ini” oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama “Einstein” digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya “Albert Einstein” didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium dan sebauh asteroid dinamai 2001 Einstein. Sumber: http:ballz.ababa.net 5. Bacalah biografi salah satu tokoh terkemuka di bidang sastra atau seni Kemudian, buatlah cerita naratif berdasarkan biografi tersebut Kalian diperbolehkan berimajinasi Gambar 2.4 Albert Einstein Sosial Budaya Masyarakat Indonesia 47 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567 Bab 3 Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Untuk mempermudah mengingat bab ini, perhatikanlah kata kunci berikut A. Dialog B. Cerita C. Esai D. Deskriptif E. Frase Untuk mempermudah kalian mempelajari dan memahami materi dalam bab ini, pahamilah peta konsep berikut dibahas Memahami Dialog Berbicara Bercerita Memahami Teks Esai Mengungkapkan Informasi Komponen Kebahasaan fokus Dialog materi Informasi dan Pendapat Menceritakan Kejadian fokus Teks Cerita materi Menemukan Pokok Pikiran fokus Esai Budaya materi Paragraf Deskriptif Frase materi materi Rangkuman dan Refleksi Menyusun Paragraf fokus Mengidentifikasi Frase fokus pembahasan diperoleh Sosial Budaya Masyarakat Indonesia 48 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa

A. Mendengarkan Dialog

Setelah mengikuti pembelajaran ini, kalian diharapkan dapat: 1. mencatat pokok-pokok isi dialog, 2. membuat ringkasan isi dialog, 3. membedakan informasi dan pendapat dalam dialog. Dialog merupakan pembicaraan dua orang atau lebih tentang suatu hal. Dialog bisa dilakukan dengan melibatkan beberapa narasumber dan satu moderator penanya maupun dengan formasi lain. Dalam berdialog dengan seseorang, kalian perlu mempersiapkan alat tulis dan alat rekam, agar dapat mencatat pokok-pokok isi dialog tersebut. Dalam suatu dialog, pembicaraan biasanya mengungkapkan isi berupa informasi dan pendapat. Kita, sebagai pendengar harus mampu membedakan mana informasi dan mana pendapat. Dengarkanlah dialog berikut ini Penanya sedang berdialog dengan ibu Siti Nur Markesi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Kendal. Beliau merupakan salah satu dari sedikit kepala daerah perempuan di Jateng. Yang membedakan, dia mempimpin pemerintah sendiri. Mari kita simak baik-baik kiat yang beliau sampaikan Bagaimana kesan Bu Markesi selama menjalankan roda pemerintah “seorang diri”? Saya pikir kok tidak sendiri. Roda pemerintah di lingkungan Pemkab ini kan sebuah sistem. Jadi saya nggak sendiri. Ada Pelaksana Tugas Plt Sekda, asisten, kepala badan, dinas. kantor, camat, lurah, PNS, DPRD, dan masyarakat. Kerena sistem yang dibangun sudah berjalan, maka ketika “ditinggal” Pak Hendy Bupati Kendal tidak terlalu memengaruhi roda pemerintah. Perlu diingat, saya hanya sebagai wakil bupati yang melanjutkan tugas-tugas bupati. Tidak lebih dan tidak kurang. Gambar 3.1 Siti Nur Markesi