230
Bahasa Indonesia XI Program Bahasa
2. Karangan Narasi
Karangan narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian peristiwa sehingga tampak seolah-olah
pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh karena itu, unsur yang paling penting dalam sebuah narasi adalah unsur
perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Apa yang telah terjadi tidak lain adalah tindak-tanduk yang dilakukan
oleh orang-orang atau tokoh-tokoh dalam suatu rangkaian waktu atau dengan kata lain mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam
suatu rangkaian waktu.
Jadi, narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah
peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Atau suatu bentuk suatu wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-
jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Sehingga, di sini dapat dilihat bahwa novel dan cerpen tergolong dalam jenis
karangan narasi.
Contoh karangan narasi: S menuturkan, siang itu tanggal 20 Mei 1985 ia sedang
bersembahyang di dalam bloknya. Tiba-tiba ia mendengar suara gaduh. Puluhan orang berhamburan ke luar lewat pintu gerbang
Rutan Salemba. Laki-laki yang belum menerima vonis itu langsung ikut kabur.
Belum sampai satu kilometer dari Rutan, la singgah di sebuah warung kecil karena melihat dua buronan lainnya ada di situ.
Salah seorang temannya itu memberikan uang Rp 2.000,00 dan menyuruhnya segera pergi. Dengan bekal tersebut S naik bajaj
ke rumah kenalannya di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
3. Unsur Intrinsik
Dalam sebuah karya sastra biasanya terdapat unsur yang membangun karya sastra itu sendiri, yaitu unsur ekstrinsik dan unsur
intrinsik. Unsur ekstrinsik adalah segala macam hal, yang berada di luar karya sastra, yang mempengaruhi terjadinya karya sastra.
Misalnya keadaan sosial ekonomi, kebudayan, politik, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Berinteraksi dalam Lingkungan Sosial
231
Sedangkan unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu. Struktur intrinsik untuk puisi tidak sama dengan
prosa maupun drama. Struktur luar dan struktur dalam karya sastra ini merupakan unsur yang membangun karya sastra sebagai karya
yang utuh. Di dalam pembicaraan karya sastra, struktur luar hanya dibicarakan kalau struktur itu mempengaruhi karya sastra. Jadi tidak
semua faktor luar itu relevan untuk dibicarakan mengingat betapa luas dan beragamnya straktur luar yang mempengaruhi karya sastra.
Unsur intrinsik yang membangun cerpen itu antara lain:
a. Tokoh
Adalah individu rekaan yang mengilhami peristiwa-peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Ada
beberapa macam tokoh. Pertama, tokoh utama atau protagonis. Kedua, tokoh yang berlawanan karakteristiknya dengan tokoh
utama alias antagonis. Ketiga, tokoh-tokoh tambahan atau tritagonis.
b. Alurplot
Adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra. Dapat pula dikatakan bahwa plot adalah hubungan antara kejadian yang satu dengan
yang lainnya berdasarkan hukum sebab-akibat kausalitas.
Berdasarkan hubungan tersebut, setiap cerita dapat dibagi dalam lima tahap, yaitu:
1 pengenalan,
2 keadaan mulai bergerak,
3 keadaan mulai memuncak,
4 keadaan puncak klimaks,
5 penyelesaian.
Dilihat dari segi keeratan antara peristiwa, plot dibedakan menjadi:
1 Plot erat, yaitu hubungan antara satu peristiwa dengan
peristiwa lainnya sangat padu dan padat sehingga tidak satu peristiwa yang dapat dihilangkan.
2 Plot longgar, yaitu hubungan antara satu peristiwa dengan
peristiwa lainnya kurang erat sehingga bagian-bagian peristiwa yang dapat dihilangkan dan penghilangan itu tidak
akan mengganggu jalannya cerita.
232
Bahasa Indonesia XI Program Bahasa
L atihan
9.4
c. Tema
Tema adalah masalah yang menjiwai seluruh karangan.
d. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pencerita dalam menceritakan kisahnya. Boleh jadi ia merupakan tokoh dalam ceritanya.
Mungkin ia berada di luar cerita itu sendiri.
5. AmanatPesan
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca, penonton atau pendengar.
Ada beberapa cara mengungkapkan pesan, yaitu: a.
Secara eksplisit, pengarang mengemukakan pesannya secara langsung tertera dalam cerita.
b. Secara implisit, pengarang mengemukakan pesannya secara
tidak langsung. Jadi pembaca sendiri yang harus mencarinya tersirat.
6. LatarSetting
Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra. Latar terdiri dari:
a. Latar sosial, yaitu gambar kehidupan masyarakat dalam segala
tindakan yang disesuaikan dengan waktu dan tempat. b.
Latar material, yaitu gambaran benda-benda yang mendukung cerita.
7. Gaya Bahasa