Mendiskusikan Teks Drama Penutup

244 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa Pahamilah L atihan 10.1 Bentuklah kelompok yang terdiri dari empat orang kemudian, bagilah tugas dengan teman sekelompokmu, satu orang memerankan satu tokoh. Perankan dengan lafal, intonasi, nada tekanan, mimik, dan gerak-gerik yang tepat Istilah dalam Drama Mimik adalah ekspresi raut wajah. Pantomimik adalah gerak-gerik anggota tubuh. Blocking yaitu posisi aktor di atas pentas. Prolog adalah percakapan awal sebagai pembuka pertunjukan drama. Monolog adalah percakapan sendiri. Dialog adalah percakapan dua orang atau lebih. Epilog adalah percakapan akhir sebagai penutup pertunjukan.

B. Mendiskusikan Teks Drama

Setelah mengikuti pembelajaran ini, kalian diharapkan dapat mengevaluasi penggalan teks drama dari berbagai sudut pandang melalui kegiatan diskusi. Sebagai penikmat drama kita tidak hanya sekedar sebagai penonton yang pasif saja. Namun, ada kalanya kita harus aktif mengevaluasi naskah drama yang kita baca maupun pertunjukan drama yang kita saksikan. Kali ini, kalian akan mendiskusikan penggalan teks drama. Sebelumnya, bacalah terlebih dahulu penggalan teks drama “Akal Bulus” karya Remy Sylado berikut Lika-Liku Kehidupan 245 Besut : Masuk Astaga, Man Jamino, sedang apa di atas meja itu? Jamino : Tersipu malu O, sedang berdeklamasi tentang kebesaran Ilahi. Besut : Karya puisinya siapa yang kau deklamasikan? Jamino : Mengingat-ingat Kalau tidak salah, karyanya Sultan Kadir Alisyahbandar. Tapi entahlah. Saya agak lupa-lupa ingat. Ada kan namanya penyair begitu? Besut : Entah juga, Man Jamino. Yang saya ketahui hanya Pakne Si Nusi yang mengarang kumpulan pusisi ”Madah Celana”. Jamino : Sok tahu O, ya, ya. Betul. Puisinya itu yang baru saya deklamasikan tadi. Besut : Sok kritis Tapi puisi yang mana dari “Madah Celana” itu yang bertema kebesaran Ilahi? Jamino : Bingung Nah, itu yang saya tidak mengerti juga, Besut. Saya curiga penyairnya mengada-ada. Penyair-penyair kan suka berkhayal. Dengan bahasa yang gelap, dikiranya bisa mengubah jalannya peradaban. Besut : Betul, Man Jamino. Pause Ini begini, Man Jamino. Saya baru saja dari Gunung Kawi. Jamino : Lo? Kapan perginya ke sana? Kemarin sore saya lihat kamu jalan-jalan di Tunjungan. Besut : Hus. Jangan keras-keras. Berisik Ini cuma pura-pura untuk mendustai Rusmini. Jamino : O? Terus bagaimana itu Gunung Kawi? Besut : Begini, Man Jamino. Menurut petunjuk Mbah Jogo, demi meningkatkan martabat, maka saya harus belajar ke luar negeri. Ke Amsterdam. Jamino : Belajar apa, Besut? Besut : Belajar bikin cingur, Man Jamino. Cingur yang kita kenal sekarang sudah menyimpang dari tradisi. Maka perlu dibenahi kembali dengan data-data yang otentik. Data- data itu hanya ada di Amsterdam. Dicuri dulu pada zaman 246 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa Jan Pieterszoon Coen. Nah, saya harus mengadakan penelitian tentang data-data itu. Apa sebetulnya bumbu- bumbu yang benar untuk membuat cingur. Jamino : Wah, hebat sekali kamu, Besut Jadi kamu akan ke Amsterdam. Kapan itu? Besut : Sekarang ini, Man Jamino. Jamino : Sekarang?Naik apa? Besut : Marah Berenang Lalu mengendor Gendeng. Ya naik kapal. Sudah ya, saya berangkat sekarang. Jamino : Lo, lo Tidak pamit dulu dan kasih pesan-pesan untuk Rusmini? Rusmini: Masuk Besut, kenapa tergesa-gesa. Mau ke mana? Besut : Saya akan berangkat ke Amsterdam sekarang juga, Rusmini. Rusmini: Kok jauh sekali? Kenapa tidak ke Mesir saja yang lebih dekat. Atau yang lebih dekat lagi, India. Jamino : Betul itu, Besut. Di samping itu kenapa ke Negeri Belanda? Bangsa Belanda kan sudah jatuh takluk tekuk lutut pada bangsa Jepang, saudara tuanya bangsa Indonesia. Nah, ke Tokyo saja, Besut. Kan saban hari kita sudah kulina juga kiblat ke Tokyo memuja Tenno Heika yang akbar. Besut : Wah, petunjuk Mbah Jogo harus ke Eropa saja. Jamino : Kalau begitu, ke Jerman. Bangsa Jerman sahabat bangsa Jepang. Rusmini: Ya, begitu saja. Besut, ke Jerman. Di sana konon kabarnya mobil Mercedes cuma dibuang-buang. Kamu bawa saja sepotong, atau pentilnya juga tidak apa-apa, pokoknya ada oleh-oleh dari sana. Besut : Itu gampang, Rusmini. Demi kamu, kakanda akan ingat dan berkorban. Rusmini: Bangga Oh, alangkah berbungga-bunganya hatiku, Besut. Segala bunga semerbak mewangi di dalam hatiku: mawar, melati, sedap malam, ceplok piring ... Jamino : Hus, ceplok piring tidak wangi, Rusmini. Rusmini: O ya, ralat. Mawar, melati, sedap malam, kenanga, kamboja, dan seterusnya. Lika-Liku Kehidupan 247 L atihan 10.2 Besut : Astaga. Hatiku pun aman damai tenteram, Adinda Rusmini. Nah, Rusmini, sekarang kakanda siap berangkat. Ciumlah pipi kakanda sebagai tanda setia. Rusmini: Tentu saja, Besut. Mencium Kok bau ikan peda? Jamino : Hus. Jangan menghina suami di muka umum, Rusmini. Itu tidak bersusila. Kamu harus berpikir positif. Suami yang bau ikan peda pun harus kamu terima sebagai anugerah. Rusmini: O ya, maaf, Besut. Menundukkan badan Besut suamiku, baumu segar seperti malaikat. Tapi bersin. Besut : Thank you, my darling Rusmini. Good bye. Please be faithful. Jamino : Angkat bahu Waduh, kembagusnya. Inggris hafalan lagunya Bing Crosby 121 saja kok dipamer-pamerkan. Besut : Beralih kepada Jamino Nah, Man Jamino, saya titip istri tercinta Rusmini padamu. Jamino : O ya, silakan. Dijamin keamanan. Besut : Terima kasih, Man Jamino. Keamanan terjamin dan kehormatan juga terjamin kan, Man Jamino? 121 Penyanyi dan aktor Amerika, populer sejak 1932 melalui film The Big Broadcasa. Dicatat buku rekor Guinness untuk lagu paling laris White Christmas, memperoleh Academy Award pada 1943 untuk Going My Way. Sumber: “Akal Bulus” karya Remy Sylado Unsur yang didiskusikan antara lain tokoh, dalam hal ini watak tokoh, tema cerita, latar cerita, isi drama, dan bahasa yang digunakan. Diskusikan penggalan drama “Akal Bulus “ karya Remy Sylado di atas dalam hal: a. unsur intrinsik drama b. isi drama c. relevansi isi drama dengan kehidupan sekarang 248 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa

C. Menceritakan Kembali Hikayat