Memerankan Tokoh Drama Penutup

242 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa

A. Memerankan Tokoh Drama

Setelah mengikuti pembelajaran ini, kalian diharapkan dapat memerankan tokoh dalam penggalan teks drama. Pernahkah kalian bermain drama? Tokoh apa yang sering kalian perankan? Apa kesulitan yang kalian alami saat memerankan tokoh drama? Berikut ini disajikan penggalan teks drama. Bacalah dengan cermat, pahami isinya, dan hayatilah perwatakan masing-masing tokohnya Sebuah meja dan sebuah kursi. Hakim duduk di kursi sambil menyelonjorkan kakinya. Di atas meja ada banyak sekali buku yang dapat disusun dalam tumpukan yang tinggi. Malam hari. Lonceng berdentang sekitar lima puluh kali. Mula-mula hanya tempat hakim yang terang. Tak lama kemudian setelah lonceng berhenti. Lampu terang di tempat pelayan. Kelihatan pelayan membawa banyak sekali koran dan surat-surat. Ia membaca untuk hakim. Pelayan : Tajuk Sinar Sore penuh kecaman. membaca Keadilan sangat supel dan luwes. Ia membengkok seperti lengkungan arit. Ia menggeliat seperti ular. Ia berakrobat seperti gadis-gadis plastik. Hakim : Ia diintai Pelayan : Kompas di dalam pojoknya berkata: Keadilan bersenjata, kebijaksanaan memihak, konsepsi tua yang terhormat, hakim kikuk, itulah ciri pengadilan kini. Hakim : Konsepsi tua yang runtuh. pelayan : Majalah Tempo memuat surat pembaca: Apakah gerangan yang menghalangi Anda untuk berbuat kegagahan dalam saat yang penuh kepengecutan ini? Konon Anda pendekar masa lampau, pendobrak tradisi ... Hakim : Surat-surat? Pelayan : Banyak. Hakim : Semuanya bertanya? Lika-Liku Kehidupan 243 Pelayan : Ya. Hakim : Bakar saja. Pelayan : Baik. Bapak ingin kopi, madu, atau susu? Hakim : Remason. Pelayan : Sekarang? Hakim : Jangan terlalu banyak bertanya. Pelayan : Baik. Pelayan mendekati Hakim. Kemudian mengurut pundak Hakim. Sementara Hakim membaca surat-surat. Kemudian terdengar suara hiruk pikuk. Pelayan menenangkan suara-suara itu. Pelayan : Jangan berisik. melihat kepada tamu O, silakan masuk, Pak. Lampu menerangi tempat Tamu. Pelayan : Masuk saja, silakan. Tamu 1 : Barangkali aku mengganggu? Pelayan : O, tidak. Hakim : Ya. Pelayan : La iya berbaring di lantai Tamu : Tetapi tidak apa. Hakim : Apa kabar? Tamu 1 : Begini, kapan keputusan diambil? Hakim : Ia sudah diambil. Tamu 1 : Tapi kan masih ada kesempatan untuk mengubahnya sampai besok pagi? Hakim : Dalam redaksi saja. Keputusan sudah bulat. Tamu 1 : Keputusan yang mengecewakan? Hakim diam Ya? Pelayan : Silakan masuk Pak Bapak Hakim bersedia menerima. Tamu 1 : Terima kasih. maju Hakim : Silakan duduk. Tamu 1 : Tak usah repot-repot. Pelayan : Wah, takut kalau jasnya lecet. ......................................................... Sumber: “Dor” karya Putu Wijaya 244 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa Pahamilah L atihan 10.1 Bentuklah kelompok yang terdiri dari empat orang kemudian, bagilah tugas dengan teman sekelompokmu, satu orang memerankan satu tokoh. Perankan dengan lafal, intonasi, nada tekanan, mimik, dan gerak-gerik yang tepat Istilah dalam Drama Mimik adalah ekspresi raut wajah. Pantomimik adalah gerak-gerik anggota tubuh. Blocking yaitu posisi aktor di atas pentas. Prolog adalah percakapan awal sebagai pembuka pertunjukan drama. Monolog adalah percakapan sendiri. Dialog adalah percakapan dua orang atau lebih. Epilog adalah percakapan akhir sebagai penutup pertunjukan.

B. Mendiskusikan Teks Drama