Penokohan Menelaah Karya Sastra Naratif

124 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa

1. Penokohan

Peristiwa dalam cerpen, novel, ataupun hikayat diperankan oleh tokoh atau pelaku-pelaku tertentu. Pelaku yang memerankan peristiwa dalam prosa naratif, sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita disebut tokoh. Istilah tokoh merujuk pada orangnya, yakni pelaku cerita. Keberadaan tokoh dapat dihubungkan dengan jawaban terhadap pertanyaan: Siapakah tokoh utama cerpen, novel, atau hikayat itu ? Mungkin juga berupa pertanyaan, Berapa orang jumlah pelaku dalam cerpen, novel, atau hikayat itu?” Jika menghadapi suatu cerita orang selalu bertanya, Ini cerita tentang siapa? Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Tokoh tersebut selalu memiliki watak-watak tertentu. Para tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan yang berbeda-beda. Pengarang biasanya menggunakan beberapa teknik dan cara untuk menghadirkan tokoh dalam prosa naratif yang dihasilkannya. Ditinjau dari segi keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh dibedakan menjadi dua, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam prosa yang bersangkutan. Ia adalah tokoh yang paling sering diceritakan. Sebaliknya, tokoh tambahan hanya muncul sekali atau beberapa kali dalam cerita dengan porsi penceritaan pendek. Pemunculan tokoh tambahan tidak dipentingkan dan kemunculannya biasanya terkait dengan tokoh utama. Untuk menentukan tokoh utama suatu cerpen, novel, atau hikayat dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama, tokoh itu yang paling terlibat dengan tema. Kedua, tokoh itu yang paling banyak berhubungan dengan tokoh lain. Ketiga, tokoh itu yang paling banyak memerlukan waktu penceritaan. Tokoh juga dapat dibedakan berdasarkan fungsi penampilan tokoh dalam keseluruhan cerita, yakni tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, tokoh yang merupakan refleksi dari norma dan nilai yang ideal bagi kita. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan pembaca. Tokoh yang menjadi penyebab terjadinya konflik disebut tokoh antagonis. Pada umumnya tokoh antagonis selalu beroposisi berlawanan dengan tokoh protagonis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perjalanan Hidup Manusia 125 Dalam bahasa yang sederhana, kalau tokoh protagonis memunculkan perilaku kepahlawanan hero, tokoh antagonis melahirkan perilaku yang dianggap antipati jahat.

2. Latar Cerita