Regresi Berganda Pengujian Hipotesis

40 sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Ghozali,2005:95. Diagnosa tidak terjadi autokorelasi dapat dilakukan dengan gambar, yaitu: Jika menggunakan grafik, disebut tidak terjadi autokorelasi jika angka Durbin Watson DW berkisar antara d U – 4 – d U Gujarati,2007:121 – 122, signifikan 5, K = 2 dan n = 55. Gambar 2 Grafik Uji Autokorelasi

3.6.1 Regresi Berganda

Regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen tidak bebasterikat, bila dua atau lebih variabel independen bebas sebagai faktor prediktor dinaikkanditurunkan nilainya Sugiyono,2005:210. Rumus Sugiyono,2005:211 : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Dimana: a = Konstanta b 1 dan b 2 = Koefisien regresi Y = Kinerja Karyawan Tolak Ho bukti autokorelasi positif Daerah Keragu-raguan Daerah Keragu-raguan Tolak Ho bukti autokorelasi positif dL du 4-du 4-dL 4 2 Menerima Ho positif dan negative 41 X 1 = Budaya Kerja X 2 = Kepuasan Kerja

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk membuktikan atau memperjelas dari tujuan semula yaitu apakah ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan pengujian hipotesis terbagi menjadi 2, yaitu uji – t dan uji – F. a. Uji – t Uji – t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel bebas independen terhadap variabel terikat dependen secara parsial. H1 : diterima bila t hitung t tabel atau nilai sig. ≤ Level signifikan 5 artinya ada pengaruh yang signifikan budaya kerja terhadap kinerja karyawan. H2 : diterima bila t hitung t tabel atau nilai sig. ≤ Level signifikan 5 artinya ada pengaruh yang signifikan kepuaan kerja terhadap kinerja karyawan. b. Uji – F Uji – F digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel bebas independen terhadap variabel terikat dependen secara simultan. H3 : diterima bila F hitung F tabel atau nilai sig. ≤ Level signifikan 5 artinya ada pengaruh yang signifikan budaya kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. 42 2 Koefisien Korelasi parsial Setelah dilakukan uji t diperlukan pula uji r, yaitu untuk mengetahui hubungan secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Setelah itu dilakukan uji diterminasi parsial r 2 yaitu suatu uji yang menyatakan satu dikurangi rasio antara besarnya deviasi nilai Y observasi dari rata-ratanya . Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.           2 2 ˆ 1 Y Y Y Y r Keterangan : r 2 = besarnya koefisien determinasi Y = nilai variabel Y Yˆ = nilai estimasi Y Y = nilai rata-rata variabel Y Algifari ,1997:32 Perhitungan r 2 digunakan untuk mengetahui sejauhmana sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar nilai r 2 , maka semakin besar variasi sumbangan terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi r 2 yang diperolehnya besarnya mendekati satu 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. 43

3.6.3 Koefisien Determinasi simultan

Dokumen yang terkait

Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

1 65 117

Studi Komparatif Peran Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama dan BMT Insani Dalam Pengembangan UMK di Kota Padangsidimpuan

1 49 107

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam BMT Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Di Kota Padangsidimpuan.

9 105 81

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN PENGELOLAAN KOPERASI SIMPAN PINJAM / UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA MELALUI KEPUASAN KERJA (Studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam Koperasi diKabupaten Jemb

0 42 19

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja KaryawanPada Koperasi Simpan Pinjam Dana Amanah Karanganyar.

0 7 16

PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN SELF ESTEEM TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja Dan Self Esteem Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Syariah ( KSPS ) BMT Kodya Salatiga).

1 3 18

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam.

0 1 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam.

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM ”UTAMA KARYA”.

0 2 8

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PERILAKU KERJA INDIVIDU TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SOLIDARITAS POLEWALI MANDAR

0 0 96