Analisis Regresi Berganda Pengujian Hipotesis .1 Uji Simultan

85 Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-Watson DW dalam tabel Durbin-Watson d, yaitu dengan tingkat signifikansi 0,05, kemudian cari K variabel bebas = 2 dan kolom n sampel pada angka 55, sehingga diperoleh d l = 1,49 dan d U = 1,64 Lampiran 9, Tabel Durbin Watson. Suatu model regresi tidak terjadi autokorelasi bila hasil Durbin Watson DW berkisar antara d U – 4 – d U atau 1,64 sampai dengan 4 – 1,64 diperoleh angka 2,36, sehingga apabila hasil Durbin Watson DW antara 1,64 – 2,36, maka tidak terjadi autokorelasi. Nilai Durbin Watson pada penelitian ini sebesar 1,835 Lampiran 10, Hasil Durbin Watson, karena 1,835 terletak di antara 1,64 – 2,36, maka pada model regresi tidak terjadi autokorelasi. Uji autokorelasi juga dapat digambarkan seperti pada grafik berikut ini : Gambar 4.3 Hasil Uji Autokorelasi

4.2.5. Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis regresi berganda digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh budaya kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Koperasi Simpan Pinjam “JASA”. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dengan Tolak Ho bukti autokorelasi positif Daerah Keragu-raguan Daerah Keragu-raguan Tolak Ho bukti autokorelasi positif 1,49 1,64 2,36 2,51 4 1,835 Menerima Ho positif dan negative 86 program SPSS maka didapat hasil regresi, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut Lampiran 10, tabel Coefficients, kolom Unstandarized Coefficients, B : Tabel 4.49 Hasil Regresi Berganda Coefficients a ,319 4,196 ,076 ,940 ,406 ,170 ,393 2,382 ,021 ,437 ,144 ,499 3,030 ,004 Constant Budaya Kerja Kepuasan Kerja Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Kinerja Karyawan a. Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan dari regresi yang didapat, bisa dibuat persamaan linear sebagai berikut : Y = 0,319 + 0,406 X 1 + 0,437 X 2 1. Constant a = 0,319, Jika variabel budaya kerja dan kepuasan kerja diasumsikan tetap maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,319. 2. Koefisien Regresi Budaya Kerja X 1 Nilai koefisien budaya kerja 0,406 memiliki arti bahwa setiap kenaikan 1 skor budaya kerja akan diikuti dengan kenaikan kinerja karyawan sebesar 0,406. 3. Koefisien Regresi Kepuasan Kerja X 2 Nilai koefisien kepuasan kerja 0,437 memiliki arti bahwa setiap kenaikan 1 skor kepuasan kerja maka akan diikuti dengan kenaikan kinerja karyawan sebesar 0,437. 87 4.2.6 Pengujian Hipotesis 4.2.6.1 Uji Simultan Uji simultan digunakan untuk melihat pengaruh budaya kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara bersama-sama pada tingkat signifikansi  = 0,05. Hasil uji – F dapat dilihat sebagai berikut Lampiran 10, F dan sig: Tabel 4.50 Hasil Uji – F ANOVA b 2769,166 2 1384,583 82,781 ,000 a 869,743 52 16,726 3638,909 54 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Kepuasan Kerja, Budaya Kerja a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan b. Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Hasil uji simultan dapat dilihat pada F hitung sebesar 82,781 dengan sig. 0,000. Nilai sig. yang didapat lebih kecil  = 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan budaya kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara bersama-sama.

4.2.6.2 Uji Parsial

Uji parsial digunakan untuk melihat pengaruh budaya kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara sendiri-sendiri pada tingkat signifikansi  = 0,05. Hasil uji – t dapat dilihat sebagai berikut Lampiran 10, t dan sig: 88 Tabel 4.51 Hasil Uji – T Coefficients a ,319 4,196 ,076 ,940 ,406 ,170 ,393 2,382 ,021 ,848 ,314 ,161 ,169 5,911 ,437 ,144 ,499 3,030 ,004 ,857 ,387 ,205 ,169 5,911 Constant Budaya Kerja Kepuasan Kerja Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Zero-order Partial Part Correlations Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Kinerja Karyawan a. Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Hasil uji secara parsial dapat dilihat dari nilai t hitung , yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 Nilai t hitung Budaya Kerja sebesar 2,382 dengan sig. 0,021. Nilai sig. yang didapat lebih kecil  = 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan budaya kerja terhadap kinerja karyawan.Maka meningkatnya budaya kerja karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan dengan asumsi kepuasan kerja tetap. 2 Nilai t hitung kepuasan kerja sebesar 3,030 dengan sig. 0,004. Nilai sig. yang didapat lebih kecil  = 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.Maka menigkatnya kepuasan kerja karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan dengan asumsi budaya kerja tetap.

4.2.6.3 Koefisien determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan budaya kerja dan kepuasan kerja di dalam menjelaskan kinerja karyawan. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut Lampiran 10, adjusted r square: 89 Tabel 4.52 Koefesien Determinasi Model Summary ,872 a ,761 ,752 4,090 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, Kepuasan Kerja, Budaya Kerja a. Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Hasil koefesien determinasi dapat dilihat pada Adjusted R Square = 0,752, yang artinya budaya kerja dan kepuasan kerja berkontribusi terhadap kinerja karyawan sebesar 75,2, sementara sisanya sebesar 24,8 100- 75,2 kinerja karyawan dipengaruhi oleh varibel-variabel lain yang tidak diangkat dalam penelitian ini.

4.2.6.4 Korelasi Parsial

Korelasi parsial digunakan untuk melihat pengaruh parsial masing-masing variabel independen yaitu budaya kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil korelasi parsial dapat dilihat sebagai berikut Lampiran 10, Correlation Partial: 90 Tabel 4.53 Korelasi Parsial Coefficients a ,848 ,314 ,161 ,857 ,387 ,205 Budaya Kerja Kepuasan Kerja Model 1 Zero-order Partial Part Correlations Dependent Variable: Kinerja Karyawan a. Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Dari hasil korelasi parsial memperlihatkan, kontribusi variabel budaya kerja didalam mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,314, ada pengaruh yang signifikan budaya kerja perhadap kinerja karyawan sedangkan, kontribusi kepuasan kerja didalam mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,387 ada pengaruh yang signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja karyawan dibanding variabel budaya kerja.

4.3 Pembahasan

Hasil penelitian memperlihatkan, budaya kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Koperasi Simpan Pinjam “JASA” Pekalongan. Hal ini dibuktikan dari hasil uji parsial sebesar 2,382 dengan sig. 0,021 tingkat sig. α = 0,05. Budaya kerja adalah nilai dominan yang disebarluaskan di dalam organisasi perusahaan dan diacu sebagai filosofi kerja karyawan serta memberikan disiplin kerja yang tinggi Sugiarto,2007:3. Budaya kerja tercipta dari adanya kebiasaan bertingkah laku atau berperilaku para karyawan didalam perusahaan. Budaya kerja menjadi suatu norma yang menjadi pedoman bagi karyawan

Dokumen yang terkait

Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

1 65 117

Studi Komparatif Peran Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama dan BMT Insani Dalam Pengembangan UMK di Kota Padangsidimpuan

1 49 107

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam BMT Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Di Kota Padangsidimpuan.

9 105 81

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN PENGELOLAAN KOPERASI SIMPAN PINJAM / UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA MELALUI KEPUASAN KERJA (Studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam Koperasi diKabupaten Jemb

0 42 19

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja KaryawanPada Koperasi Simpan Pinjam Dana Amanah Karanganyar.

0 7 16

PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN SELF ESTEEM TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja Dan Self Esteem Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Syariah ( KSPS ) BMT Kodya Salatiga).

1 3 18

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam.

0 1 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam.

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM ”UTAMA KARYA”.

0 2 8

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PERILAKU KERJA INDIVIDU TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SOLIDARITAS POLEWALI MANDAR

0 0 96