21
d. Kepuasan dengan penyelia supervisor Hal ini berarti karyawan mampu bekerja sama dengan penyelia.
Oleh karena itu, diperlukan kemampuan supervisor sebagai seorang pengawas dalam memberikan bantuan teknis dan
dukungan perilaku, pada pekerjaan mereka. e. Kepuasan dengan pekerjaan
Hal ini berarti karyawan merasa puas terhadap pekerjaan yang telah diberikan, karena sesuai dengan keahlian dan pendidikan
yang dimiliki. Pekerjaan merupakan bagian hidup setiap orang. Pekerjaan adalah rumpun tugas yang dilaksanakan oleh pekerja
untuk mencapai beberapa tujuan organisasi.
2.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja yaitu : menyukai pekerjaan, berorientasi mencapai prestasi
tinggi dan mempunyai sikap positif dalam kesulitan Anoraga, 2006:83.
1. Harus menyukai pekerjaan itu Agar mempunyai kepuasan dalam bekerja, pekerjaan apa pun
yang ditangani harus disenangi. Bila menyukai pekerjaan tersebut, maka dapat melakukan pekerjaan dengan hati riang,
tekun, mantap dan bersemangat. Maka suasana yang mengitari pekerjaan itu bukanlah suasana yang murung, pengap,
menghimpit, melainkan suasana yang lapang dan ceria.
22
2. Berorientasi mencapai prestasi yang tinggi Seseorang akan senang dalam bekerja dan mencapai kepuasan
kerja jika merasa puas dengan hasil yang dicapai. Ini hanya mungkin jika hasil pekerjaan tersebut mempunyai mutu yang
tinggi. Sedangkan hasil kerja yang bermutu tinggi hanya mungkin dicapai jika bertekad mencapai prestasi yang setinggi
mungkin. 3. Mempunyai sikap positif dalam menghadapi kesulitan
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi hendaknya tidak dipandang sebagai sesuatu yang menjengkelkan atau dengan sikap pesimis.
Apa pun kesulitan yang dihadapi dan betapa besarnya kesulitan itu, seyogyanya dipandang sebagai tantangan yang harus diatasi,
dicari pemecahannya. Dalam menghadapi kesulitan atau masalah, seseorang diharapkan kemampuannya untuk memecahkan
masalahnya. Bila bertekad keras menghadapi setiap kesulitan, maka tidak akan mudah patah semangat. Meskipun kesulitan
menumpuk setinggi gunung, maka dapat dipecahkan dengan baik.
23
2.4.
Tinjauan Terhadap Penelitian-Penelitian Terkait Yang Pernah Dilakukan Sebelumnya
No Peneliti Judul
Alat analisi
Hasil 1
Hofstede et al., 1993
Individual perception of
organizational cultures: A
methodological treatise on level
of analysis Analisis
Regressi Budaya organisasi
berpengaruh positif terhadap komitmen
organisasional dan berdampak
pada kinerja pegawai
2 McNeesse-
Smith 1996 Increasing
Employee Productivity,
Job Satisfaction and
Organizational Commitment
Analisis Regresi
Komitmen organisasional dan
kepuasan kerja berhubungan positif dengan kinerja
pegawai pada level 0,001 sangat
signifikan
3 Fey dan
Denison 2002 Organzational
Culture and Effectivenss: The
case of Foreign Firms in Russia
and Sweden SEM
Hasil menunjakan bahwa budaya organisasi yang
berkembang baik dan terutur dalam organisasi akan
berpengaruh meningkatkan kierja pegawai
4 Md. Zabid
Abdul Rashid Murali
Sambasivan dan Julian
Johari 2003 The Influence of
Corporate Culture and
Organizational Commitment on
Performance SEM
Budaya organisasi yang berkembang baik dan teratur
dalam organisasi akan berpengaruh meningkatkan
komitmen organisasional dan kinerja pegawai
5 Suharto dan
Budi Cahyono 2005
Budaya Organisasi,
kepemimpinan dan Motivasi
Kerja terhadap kinerja sumber
daya manusia di sekertariat DPRD
Provinsi Jawa Tengah
SPSS Budaya perusahaan,
kepemimpinan, kepuasan kerja, komitmen kerja
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
pekerjaan
24
6 Duong Manh
Cuong dan Swierczek
2008 Corporate culture,
Leadership Competencies,
Job Sarisfaction, Job Commitment,
and Job Performance: A
comparsion of companies in
Vietnam and Thailand
Analisis Regresi
Adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel
independent budaya organisasi, kepemimpinan,
motivasi kerja dengan kinerja pegawai baik secara
invidu maupun bersama- sama.Besarnya kontribusi
untuk ketiga varabel independent dalam
membentuk kinerja pegawai adalah sebesar 57,6
2.5. Kerangka Pikir