BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan, baik jangka pendek maupun jangka panjang tidak terlepas dari sumber daya manusia
yang menjalankannya. Sumber daya yang dimiliki organisasi mempunyai peran yang dominan terhadap kinerja secara keseluruhan. Keberhasilan
organisasi akan ditentukan oleh keberhasilan karyawanGibson et al, 1997 dalam Widyastuti dan Waridin,2006:120 . Keberhasilan karyawan yang
dicerminkan oleh prestasi kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks, diantaranya adalah fasilitas kerja, upah, dan gaji, interaksi antar
karyawan, keamanan dan keselamatan kerja, sarana prasarana, pengalaman dan sebagainya Kusriyanto, 1990 dalam Widyastuti dan Waridin,2006:120-
121. Pengembangan sumber daya manusia dimaksudkan tidak hanya
menjadikan karyawan lebih trampil dan cekatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, tetapi juga menyadarkan mereka supaya mereka dapat
memahami secara baik dan benar tugas pokok dan fungsi dari kelembagaan tersebut. Melalui cara itulah karyawan akan lebih berkembang dan dapat
mencegah terjadinya hal-hal yang dapat merugikan, baik dirinya maupun institusinya Widyastuti dan Waridin,2006:121.
1
2
Berbagai kendala pasti akan ditemui oleh para individu organisasi untuk bisa bekerja dengan baik, sehingga kinerjanya dapat diterima dengan
baik oleh perusahaan dan masyarakat yang memerlukan pelayanannya. Kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap karyawan sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan sesuai dengan perannya dalam perusahaan Rivai,2004:309. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan
personalia dan memberikan umpan balik kepada para pegawai tentang pelaksanaan kerjanya. Kegunaan-kegunaan penilaian kinerja dapat dirinci
sebagai berikut, perbaikan prestasi kerja, penyesuaian kompensasi, keputusan penempatan, kebutuhan latihan dan pengembangan, perencanaan
dan pengembangan karir, penyimpangan proses staffing, ketidakakuratan informasional, kesalahan desain pekerjaan, kesempatan kerja yang adil dan
tantangan-tantangan eksternal Rivai,2004:309. Kinerja karyawan dipengaruhi banyak faktor, karyawan bekerja
dengan produktif atau tidak bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya, kinerja karyawan dipengaruhi oleh
berbagai faktor diantaranya adalah budaya kerja dan kepuasan kerja Widyastuti dan
Waridin,2006:125. Budaya kerja adalah sekelompok pikiran dasar atau program mental
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kerjasama manusia yang dimiliki oleh suatu golongan masyarakat Ndraha,2002:80-
81. Manusia menunjukkan berbagai sikap terhadap pekerjaannya, sehingga bila berdasarkan dasar bahwa kerja itu hukuman, maka timbullah sikap
3
tertentu terhadap kerja. Kerja dipandang disikapi sebagai siksaan. Umumnya suatu budaya sangat dipengaruhi lingkungan eksternal. Setiap
karyawan mempunyai ciri dan karakteristik budaya masing-masing, sehingga tidak tertutup kemungkinan ada karyawan yang tidak menyukai,
tetapi ada juga yang menyukainya, sehingga diperlukan penyatuan persepsi dari seluruh karyawan atas pernyataan budayanya selama ini Tampubolon,
2004:178. Secara garis besar, salah satu aspek kepuasan kerja diperlihatkan dari ukuran respons dan sikap terhadap lingkungan kerja. Karena lingkungan
kerja merupakan unsur budaya yang telah disepakati bersama menjadi suatu ciri budaya di antara sesama karyawan. Melalui penguasaan dari tahapan
budaya kerja ini, mulai dari penguraian budaya kerja, sampai kepada terbentuknya kepuasan kerja karyawan sebagai hasil evaluasi di dalam suatu
budaya organisasi Kepuasan
kerja merupakan
suatu sikap yang positif yang menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap
kondisi dan situasi kerja, termasuk di dalamnya masalah upah, kondisi sosial, kondisi fisik, dan kondisi psikologis Anoraga,2006:82. Biasanya
orang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang dilakukan, apabila apa yang dikerjakan itu dianggapnya telah memenuhi harapannya, sesuai
dengan tujuan dia bekerja. Apabila seseorang mendambakan sesuatu, maka itu berarti dia memiliki suatu harapan, dan dengan demikian dia akan
termotivasi untuk melakukan tindakan ke arah pencapaian harapan tersebut. Jika harapannya terpenuhi, maka dia akan merasa puas. Tetapi, jika
4
harapannya tidak terpenuhi, maka dia tidak akan merasa puas, sehingga dapat memunculkan kinerja yang maksimal.
Penelitian ini mengambil obyek pada PT. KOPERASI SIMPAN PINJAM “JASA” di Pekalongan. Pada awal berdiri, koperasi ini bertujuan
memberikan solusi dalam mengatasi kesulitan untuk mendapatkan bantuan permodalan, karena pada umumnya para pengusaha pengrajin batik yang
tergolong pengusaha kecil dan menengah mengelola usahanya secara tradisional.
Dari budaya kerja pada PT. KOPERASI SIMPAN PINJAM “JASA” di Pekalongan, diantaranya brifing kepada karyawan setiap pagi, berdoa
sebelum dan sesudah bekerja dan pendekatan secara personal untuk menjaga silatturahni untuk menciptakan hubungan kekeluargaan yang harmonis salah
satunya dengan memberikan salam kepada yang lebih dituakan. Jam kerja dimulai dari 08.00-16.00 Wib, dengan jam istirahat selama satu jam antara
jam 12.00-13.00 Wib, dengan toleransi waktu istirahat 20-69 menit dikutip dari rekapulasi absensi, menggunakan Finger Print dan Balance Scoring
Card BSC, untuk absensi, pembayaran gaji yang selalu tetap waktu, karena adanya sistem pemberian gaji secara struktural tanggal pemberian gaji
dibedakan sesuai dengan jabatan karyawan, pembagian sistem kerja yang jelas sesuai dengan jabatan karyawan, dan antar divisi saling menjaga
kerahasian tentang sesuatu yang menyangkut pekerjaan kepada divisi lain.Namun apabila ada kebutuhan untuk berkonikasi dengan divisi lain
menyangkut pekerjaan yang behubungan setiap karyawan sangat cekatan
5
kooperatif untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan tersebut.Diperoleh dari hasil wawancara dengan Harap Cendekiiawan.
Sedangkan dari indikasi kepuasan kerja, gaji yang dibayarkan sesuai dengan UMK Upah Minumum Kota Pekalongan dan diberi kompensasi
tambahan bagi karyawan yang bersedia untuk kerja lembur, adanya kepastian kenaikan jabatan kepada karyawan setiap lima tahun sekali
apabila menunjukkan trend positif dalam diklat yang rutin dilakukan serta adanya jaminan sosial kesehatan bagi karyawan dengan mengasuransikan
seluruh karyawan kepada jamsostek dan seluruh anggota keluarganya memdapat tunjangan kesehatan.Penempatan kerja yang sesuai dengan
potensi dan minat karyawan.Dikutip dari hasil wawancara dengan Harap Cendikiawan.
Adanya budaya kerja yang baik brifing kepada karyawan setiap pagi, menggunakan Finger Print dan Balance Scoring Card BSC, untuk
absensi, pembayaran gaji yang selalu tetap waktu, pembagian sistem kerja yang jelas sesuai dengan jabatan karyawan dan kepuasan kerja yang
cenderung positif gaji yang dibayarkan sesuai dengan UMK Upah Minumum Kota, adanya kepastian kenaikan jabatan kepada karyawan
setiap lima tahun sekali serta adanya jaminan sosial kesehatan bagi karyawan, namun kinerja karyawan menunjukkan penurunan. Beberapa
indikasi kinerja yang menurun adalah target penjualan yang jarang tercapai dan target perolehan nasabah baru tidak tercapai bagian pemasaran, kredit
sering macet, karena petugas penagihan kurang maksimal bagian
6
penagihan, karyawan bagian survey tidak teliti dalam menilai calon debitur dan bagian pembukuan sering terlambat membuat laporan keuangan
mingguan bagian adminstrasi.Secara rinci table berikut menjelaskan tentang perolehan nasabah pada PT. KOPERASI SIMPAN PINJAM
“JASA” di Pekalongan,dari bulan Januari 2010 sampai bulan mei 2010, dengan target penambahan nasabah tiap bulan dari bulan sebelumya adalah
15 dari jumlah nasabah bulan sebelumnya.
Tabel 1.1 Target perolehan nasabah baru dan perolehan nasbah baru
PT. Koperasi Simpan Pinjam “JASA” di Pekalongan Periode : 2010
Bulan Target perolehan
nasabah Perolehan
nasabah Januari
15 14,9
Februari 15
14,69 Maret
15 14,96
April 15
14,79 Mei
15 14,33
Sumber : PT. Koperasi Simpan Pinjam “JASA” di Pekalongan, 2010
Bertolak dari pernyataan tersebut peneliti ingin melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karywan pada
PT. KOPERASI SIMPAN PINJAM “JASA” di Pekalongan. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut, maka judul yang diambil dalam penelitian
ini adalah “PENGARUH BUDAYA KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KOPERASI
SIMPAN PINJAM “JASA” DI PEKALONGAN”
7
1.2. Permasalahan