Budaya Kerja LANDASAN TEORI

15 karyawan akan dinilai secara langsung oleh pimpinan tentang kinerjanya. e. Walaupun pimpinan tidak ada, tetap akan bekerja dengan baik Hal ini berarti karyawan dalam kondisi apapun tetap akan bekerja dengan baik, walaupun pada saat itu pimpinan tidak ada. Tidak adanya pimpinan karena tidak masuk kerja sakitcuti atau secara kebetulan ada urusan di luar kantor. f. Karyawan jarang menggunakan jam istirahat sepanjang untuk kepentingan perusahaan Hal ini berarti karyawan selalu menggunakan jam kerja hanya untuk bekerja. Sedangkan pada saat istirahat digunakan hanya untuk istirahat saja, sehingga tidak mencampuradukkan antara waktu kerja untuk istirahat

2.2. Budaya Kerja

Budaya kerja adalah sekelompok pikiran dasar atau program mental yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kerjasama manusia yang dimiliki oleh suatu golongan masyarakat Ndraha,2002:80- 81. Definisi lain budaya kerja adalah nilai dominan yang disebarluaskan di dalam organisasi perusahaan dan diacu sebagai filosofi kerja karyawan serta memberikan disiplin kerja yang tinggi Sugiarto,2007:3. Menurut Tampubolon 2004:178, budaya kerja adalah kumpulan persepsi secara umum dari seluruh karyawan sebagai anggota organisasi. Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa budaya kerja adalah kumpulan dari nilai dominan dalam suatu organisasi yang disebar 16 luaskan dalam organisasi yang bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kerja sama. Budaya kerja dapat dibagi menjadi 2, yaitu sikap terhadap pekerjaan dan perilaku pada waktu bekerja Ndraha,2002:81. 1. Sikap terhadap pekerjaan Hal ini dimaksudkan bahwa kesukaan akan kerja dibandingkan dengan kegiatan lain, seperti bersantai, atau semata-mata memperoleh kepuasan dari kesibukan pekerjaannya sendiri, atau merasa terpaksa melakukan sesuatu hanya untuk kelangsungan hidupnya. Manusia menunjukkan berbagai sikap terhadap pekerjaannya, misalnya berdasarkan anggapan dasar bahwa kerja itu hukuman, maka timbullah sikap tertentu terhadap kerja. Kerja dipandang disikapi sebagai siksaan. Berbeda halnya jika kerja dianggap sebagai gengsi, maka timbul sikap memilih-milih pekerjaan. Bagi orang yang memandang kerja sebagai gengsi, ada kerja yang terhormat dan ada yang terhina. 2. Perilaku pada waktu bekerja Hal ini dimaksudkan bahwa pada waktu bekerja, seperti rajin, berdedikasi, bertanggungjawab, berhati-hati, teliti, cermat, kemauan yang kuat untuk mempelajari tugas dan kewajibannya, suka membantu sesama karyawan, atau sebaliknya. Perilaku dapat direkam atau dibentuk. Rekaman atau tiruan rupa disebut raga. Demikian manusia menggunakan sejumlah besar uang untuk mendirikan monumen, patung, membuat gambar dan lambang, serta mengembangkan sistem informasi sebagai rekaman atau tiruan perilaku sejarah manusia. 17 Tetapi sebagian budaya berbentu raga, walaupun mudah diamati dan terlihat setiap saat, indah dipandang, bahkan berdiri berabad-abad lamanya, cepat kehilangan nilainya, lebih-lebih jika tidak dirawat, jarang dikunjungi orang atau dianggap peninggalan penguasa yang dahulu dipuja-puja, disembah bagaikan dewa, namun sekarang dianggap tiran durjana dan zamannya zaman durhaka. Sikap maupun perilaku kerja tersebut terbentuk baik di dalam masyarakat maupun di dalam organisasi atau perusahaan. Budaya kerja banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat makro atau budaya organisasi perusahaan yang bersangkutan. Budaya Kerja diukur dengan indikator Sugiarto,2007:6 : a. Integritas Hal ini berarti karyawan mampu menunjukkan kepribadian yang baik, seperti, jujur, dapat dipercaya, sopan dan menghargai pekerjaan dan mau menjalankan peraturan dengan disiplin, sehingga dapat menunjukkan kesan yang baik di hadapan semua orang. b. Profesional Hal ini berarti karyawan mampu menunjukkan seluruh potensi yang dimilikinya berhubungan dengan apa yang telah dikerjakannya selama ini. Karyawan mampu bekerja secara benar, akurat, cepat terhadap bidang yang menjadi tanggungjawabnya. c. Dukungan manajemen Hal ini berarti dalam bekerja karyawan memperoleh dukungan dari manajemen, seperti fasilitas komputer, kendaraan, internet dan lain 18 sebagainya yang bertujuan untuk mendukung dalam kelancaran kerja. d. Inovasi Hal ini berarti karyawan mau dan mampu mengusulkan gagasan serta menciptakan ide yang baru, baik diminta maupun maupun tidak diminta oleh atasanrekan kerja. Dengan adanya ide yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan kemajuan perusahaan pada umumnya dan karyawan pada khususnya. e. Komunikasi Hal ini berarti karyawan mampu menciptakan selalu menjalin komunikasi hubungan dengan pihak internal rekan kerja dan atasanbawahan serta dengan pihak eksternal bank, nasabah. 2.3. Kepuasan Kerja 2.3.1. Pengertian Kepuasan Kerja

Dokumen yang terkait

Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

1 65 117

Studi Komparatif Peran Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama dan BMT Insani Dalam Pengembangan UMK di Kota Padangsidimpuan

1 49 107

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam BMT Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Di Kota Padangsidimpuan.

9 105 81

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN PENGELOLAAN KOPERASI SIMPAN PINJAM / UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA MELALUI KEPUASAN KERJA (Studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam Koperasi diKabupaten Jemb

0 42 19

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja KaryawanPada Koperasi Simpan Pinjam Dana Amanah Karanganyar.

0 7 16

PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN SELF ESTEEM TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja Dan Self Esteem Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Syariah ( KSPS ) BMT Kodya Salatiga).

1 3 18

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam.

0 1 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam.

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM ”UTAMA KARYA”.

0 2 8

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PERILAKU KERJA INDIVIDU TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SOLIDARITAS POLEWALI MANDAR

0 0 96