Analisis Kualitatif Kation Syarat-syarat bahan kimia yang dapat digunakan untuk membuat

224 Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan regensia-regensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sistematik kation. Namun skema yang digunakan juga bukan skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan. Di dalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu diantaranya : a Golongan I : kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion golongan iniadalahPb,Ag,Hg. b Golongan II : kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion ini adalah Hg, Bi, Cu, Cd, As, Sb, Sn. c Golongan III : kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana mineral encer. Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netralamoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn. d Golongan IV : kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr. e Golongan V : kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini meliputi Mg,K,NH4+.

g. Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji,yaitu:

1 Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat. 2 Reaksi basah biasa digunakan untuk zat dalam larutan. Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah: 225 a Reaksi nyala dengan kawat nikrom Biasanya dilakukan dengan cara sedikit zat dilarutkan ke dalam HCL P. Diatas kaca arloji kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar diatas nyala oksidasi. b Reaksi nyala beilshein Biasanya dilakukan dengan cara kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yangterjadiberwarnahijau. c Reaksi nyala untuk borat dilakukan dengan cara cawan porselin sedikit zat padat ditambahkan asam sulfat pekatdan beberapa tetes methanol, kemudian dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul warna hijau. Hg 2+ Ion RaksaII, Ion Hg 2+ merupakan kation golongan II dimana sebagian besar senyawa raksa II cenderung berikatan secara kovalen dibandingkan ionik, ion Raksa II hanya terdapat pada sedikit senyawa seperti perklorat, nitrat atau larutan dari kedua senyawa ini. Dalam larutan air raksa II cenderung bereaksi dengan air membentuk kompleks. Bi 3+ , Bismut adalah logam yang berwarna putih kemerah-merahan, kristalin, dan getas. Titik leburnya 271,5 , ia tidak larut dalam HCl diosebabkan oleh potensial standar0,2V, tetapi larut dalam asam pengoksid seperti asam nitrat, air raja atau asam sulfat pekat. Cr 3+ , Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan tak dapat ditempa, dengan berarti, ia melebur pada 1765 C. Logam ini l;arut dalam asam klorida encer ataupun pekat. Jika tidak terkena udara maka akan membentuk kromium I.