216
2. Syarat-syarat bahan kimia yang dapat digunakan untuk membuat
larutan standar primer :
a Benar-benar ada dalam keadaan murni dengan kadar pengotor
0.02. b
Stabil secara kimiawi, mudah dikeringkan dan tidak bersifat higroskopis.
c Memiliki BE besar sehingga meminimalkan kesalahan akibat
penimbangan.
Persyaratan untuk reaksi yang dipergunakan dalam analisis titrimetri: a
Reaksi tersebut harus diproses secara kimiawi, tidak ada reaksi sampingan.
b Reaksi tersebut harus diproses sampai benar-benar selesaipada
titik ekivalensi. c
Harus tersedia beberapa metode untuk menentukan kapan titik ekivalen tercapai.
d Diharapkan reaksi berjalan cepat, sehingga titrasi dapat
diselesaikan dengan cepat.
Ada beberapa macam analisis volumetri salah satunya adalah Titrasi Asam-Basa. Titrasi Asam-Basa merupakan metode untuk menentukan
kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah dioketahui konsentrasinya, Titrasi Asam-Basa melibatkan asam maupun basa
sebagai titer ataupun titran. Titrasi asam-basa berdasarkan reaksi penetralan yang mana kadar larutan asam ditentukan dengan
menggunakan larutan basa atau sebaliknya.
Dalam titrasi asm-basa perubahan PH sangat kecil, pada saat tercapai titik ekivalen penambahan sedikit asam atau basa akan menyebabkan
perubahan PH yang sangat besar, untuk mengetahui perubahan PH
217
biasanya digunakan zat yang dikenal sebagai indikator, yaitu suatu senyawa organik yang akan berubah warna dalam rentang PH
tertentu. Titik atau kondisi penambahan asam atau basa dimana terjadi perubahan warna indikator dalam suatu titrasi dikenal sebagai
titik akhir titrasi.
LEMBAR KERJA a.
STANDARISASI LARUTAN
1 STANDARISASI LARUTAN HCL 0,01 N
Dasar Teori
Pada standarisasi larutan HCL menggunakan larutan baku primer yaitu Na
2
B
4
O
7
10H
2
O karena Na Boraks memiliki massa setara relatif lebih tinggi yang akan meminimalkan kesalahan dalam melakukan
standarisasi. reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut: a
Na
2
B
4
O
7
10H
2
O + CL H
3
BO
3
+ 2NaCL b
Dalam standarisasi larutan HCL ini menggunakan indikator MR, ketika larutan HCL ditambahkan indikator MR warna berubah
menjadi kuning dan setelah di titrasi dengan larutan Na
2
B
4
O
7
10H
2
O larutanya sedikit demi sedikit berubah dari kuning ke orange hingga
menjadi merah yang konstan.
2 Alat dan bahan
a Alat:
Buret Pipet volume 10,0 ml
Erlenmeyer 250,0 ml Gelas beker