Rubrik Presentasi Kebersihan dan penataan alat :

146 2. Pengetahuan Skor 4 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas Skor 3 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas Skor 2 Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas Skor 1 Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik 3. Penampilan Skor 4 Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh percaya diri serta menggunakan alat bantu Skor 3 Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri menggunakan alat bantu Skor 2 Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi kurang percaya diri serta menggunakan alat bantu Skor 1 Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak percaya diri dan tidak menggunakan alat bantu Penilaian Laporan Observasi : No Aspek Skor 4 3 2 1

1. Sistematika

Laporan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, hipotesis, prosedur, hasil Sistematika laporan mengandun g tujuan, , masalah, hipotesis prosedur, hasil Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, prosedur hasil pengamatan Sistematika laporam hanya mengandun g tujuan, hasil pengamatan dan 147 pengamatan dan kesimpulan. pengamatan dan kesimpulan dan kesimpulan kesimpulan

2. Data

Pengamatan Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, grafik dan gambar yang disertai dengan bagian- bagian dari gambar yang lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan beberapa bagian- bagian dari gambar Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan bagian yang tidak lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk gambar yang tidak disertai dengan bagian- bagian dari gambar

3. Analisis dan

kesimpulan Analisis dan kesimpulan tepat dan relevan dengan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangk an berdasarkan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangk an berdasarkan data-data hasil pengamatan tetapi tidak relevan Analisis dan kesimpulan tidak dikembangk an berdasarkan data-data hasil pengamatan

4. Kerapihan

Laporan Laporan ditulis sangat rapih, mudah dibaca dan disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, mudah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, susah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis tidak rapih, sukar dibaca dan disertai dengan data kelompok 148 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3. MEMAHAMI DAN MENERAPKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEREAKSI KIMIA 24 JAM

A. Deskripsi.

Kegiatan pembelajaran ini tentang memahami dan menerapkan faktor-faktor yang mempengaruhi pereaksi kimia yang mencakup pengertian pH larutan dan Hidrolisis, sifat koligatif, indicator, kelarutan dan hasil kelarutan, Larutan bufferdapar, Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan

B. Kegiatan Belajar

1. Tujuan Pembelajaran

Peserta diklatsiswa mampu: a. Memahami pengertian pH larutan dan Hidrolisis b. Memahami pengertian sifat koligatif, indicator, kelarutan dan hasil kelarutan c. Memahami pengertian Larutan bufferdapar d. Memahami Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan

2. Uraian Materi

a. Pengertian pH, larutan dan Hidrolisis

Kita terkadang menemukan zat yang rasanya sangat asam dan sedikit asam, atau menemukan zat asam yang kekuatan merusaknya besar dan ada yang hanya menimbulkan gatal di kulit saja. Berdasarkan kemampuan ionisasi dan kadar ion H + larutan asam dan basa terbagi dalam kelompok asam dan basa kuat, serta , asam dan basa lemah. Kita memerlukan nilai tertentu untuk mengukur kekuatan asam atau basa tersebut, dan untuk 149 saat ini kita menggunakan besaran pH, untuk menentukan derajat keasaman suatu larutan. pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen H + yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH- nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan p pada pH. Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa pberasal dari singkatan untuk powerp [2] pangkat, yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz yang juga berarti pangkat [3] , dan ada pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti logaritma negatif Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengankehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa keteknikan, dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekwensi kecil.