51
R = tetapan gas universal=0.082lt.atmmolKelvin
T = suhu mutlak Kelvin
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
1 Hukum boyle, Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal
dengan n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
Contoh:
Berapa tekanan dari 0, 5 mol O
2
dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol NH
3
mempunyai volume 5 liter dengan tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P1 V1 = P2 V2P2 = 1 atmosfir 2.5 = P2 . 10
2 Hukum gay-lussac Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas
hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den sederhana .
Jadi untuk : P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 = n1
V2 n2
Contoh :
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen N
2
jika pada kondisi tersebut 1 liter gas hidrogen H
2
massanya 0.1 g. Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
52
Jawab:
x = 14 gram 10 = x 0.1 V1 = n1
1 28 2 V2 n2 Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
m. Rumus molekul
Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah atom
yang menyusun
suatu senyawa.
Misalnya: C
2
H
4
etena, CONH
2 2
urea dan asam asetat atau asam cuka CH
3
COOH. Rumus molekul dapat didefinisikan sebagai rumus kimia yang menyatakan
perbandingan jumlah dan jenis atom sesungguhnya dari suatu senyawa.
Rumus kimia juga disebut rumus molekul adalah cara ringkas
memberikan informasi
mengenai perbandingan atom-atom yang
menyusun suatu senyawa kimiatertentu, menggunakan sebaris simbol zat kimia, nomor, dan kadang-kadang simbol yang lain juga, seperti tanda
kurung, kurung siku, dan tanda plus + dan minus -. Jenis paling sederhana dari rumus kimia adalah rumus empiris, yang hanya
menggunakan huruf dan angka.
Untuk senyawa molekular, rumus ini mengidentifikasikan setiap unsur kimia penyusun dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom
dari setiap unsur yang ditemukan pada masing-masing molekul diskrit dari senyawa tersebut. Jika suatu molekul mengandung lebih dari satu
atom unsur
tertentu, kuantitas
ini ditandai
dengan subskrip
setelah simbol kimia walaupun
buku-buku abad ke-19 kadang
menggunakan superskrip. Untuk senyawa ionik dan zat non-molekular lain, subskrip tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus empiris.
Misalnya : C
6
H
12
O
6
, glukosa. Seorang kimiawan berkebangsaan Swedia abad ke-19 bernama Jöns Jacob Berzelius adalah orang yang menemukan
sistem penulisan rumus kimia.Dari rumus molekul asam cuka diketahui
53
bahwa rumus molekul tersebut tidak ditulis C
2
H
4
O
2
. Beberapa alasan rumus molekul asam cuka tidak ditulis demikian yaitu :
Untuk membedakan dengan senyawa lain yang memiliki jumlah atom penyusun yang sama misalnya metil format HCOOCH
3
. Rumus molekul menggambarkan struktur molekul. Artinya dari rumus