Penyimpanan Reagen Komunikasikan laporan anda dengan :
239
segregation, tingkat resiko bahaya multiple hazards, pelabelan labeling, fasilitas penyimpanan storage facilities, wadah sekunder
secondary containment, bahan kadaluarsa outdatechemicals, inventarisasi inventory, dan informasi resiko bahaya hazard
information. 2
Pisahkan antara sediaan liquid dan solid dan klasifikasikan berdasarkan sifatnya: flamable, mudah meledak, toxic, oksidator, korosif, infeksi, dll.
3 Disimpan dalam suatu lemari hindari bahan dari kayu
4 Kondisi ruangan harus dinginber ac atau dengan dilengkapi exhaust
fan, lampu ruangan pilih yang fire proof, dan kalau tidak dilengkapi dengan AC, ruangan harus punya sirkulasi udara yg baik Karena ada
beberapa reagen yg penyimpananya dibawah suhu 25 C, pantau suhu ruangan maksimal 30 C.
5 Tempat penyimpanan harus bersih, kering dan jauh dari sumber panas
atau kena sengatan sinar matahari. Di samping itu tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar
ruangan. Pada penataan bahan kimiapun diperlukan sumber literatur untuk mengetahui spesifikasi masing-masing bahan kimia tersebut.
Spesifikasi bahan kimia akan dijumpai pada buku katalog bahan. 6
jika terjadi tumpahan yang paling baik mengatasinya dengan pasir atau dengan air kran.
7 Buat sistem administrasi nya: daftar isi, jumlah stock, ED bahan,
memasang perhatian APD yg sesuai dg peruntukannya, dll. 8
Salah satu informasi penting yang harus selalu disertakan adalah lembar data keselamatan data Material Safety Data Sheet
– MSDSInformasi MSDS disamping harus tercantum pada produksi, juga
harus munculpada dokumen pengangkutan, penyimpanan, pengedaran dan juga pada kemasan bahan tersebut.
240
9 Penyimpanan Reagen yang bersifat berbahaya memerlukan perlakuan
khusus, antara lain : Lokasi dan konstruksi tempat penyimpanan reagen yang bersifat
berbahaya dan beracun membutuhkan pengaturan tersendiri, agar tidakterjadi kecelakaan akibat kesalahan dalam penyimpanan
tersebut. Salah satupersyaratan kelengkapan pada tempat penyimpanan tersebut adalah sistem tanggap darurat dan prosedur
penanganannya. Penyimpanan dan penataan bahan kimia berdasarkan urutan
alfabetis tidaklah tepat, kebutuhan itu hanya diperlukan untuk melakukan proses pengadministrasian. Pengurutan secara alfabetis
akan lebih tepat apabila bahan kimia sudah dikelompokkan menurut sifat fisis, dan sifat kimianya terutama tingkat kebahayaannya.
Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan bahan kimia lain, harus disimpan secara khusus dalam wadah sekunder yang
terisolasi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti api, gas beracun, dan ledakan.
Penyimpanan bahan kimia tersebut harus didasarkan atas tingkat risiko bahayanya yang paling tinggi. Misalnya benzene memiliki sifat
flammable dan toxic. Sifat dapat terbakar dipandang memiliki resiko lebih tinggi daripada
timbulnya karsinogen. Oleh karena itu penyimpanan benzena harus ditempatkan pada cabinet tempat menyimpan zat cair flammable
daripada disimpan pada cabinet bahan toxic Reagen berbahaya dan beracun yang dianggap kadaluwarsa,
atau tidak memenuhi spesifikasi, atau bekas kemasan, yang tidak dapat digunakan tidak boleh dibuang sembarangan, tetapi harus
dikelola sebagai limbah berbahaya dan beracun. Kadaluwarsa adalah
bahan yang
karena kesalahan
dalam penanganannyamenyebabkan terjadinya perubahan komposisi dan
241
atau karakteristik sehingga bahan tersebut tidak sesuai lagi dengan spesifikasinya.
Salah satu langkah yang wajib dilakukan adalah kewajiban uji kesehatan secara berkala bagi pekerja, sekurang-kurangnya 1 kali
dalam 1 tahun, denganmaksud untuk mengetahui sedini mungkin terjadinya kontaminasi oleh zatsenyawa kimiaberbahaya dan
beracun terhadap pekerja atau pengawas lokasi tersebut. Salah satu kehawatiran utama dalam penanganan berbahaya dan
beracun adalah kemungkinan terjadinya kecelakaan baik pada saat masih dalam penyimpanan maupun kecelakaan pada saat dalam
pengangkutannya. Kecelakaan ini adalah lepasnya atau tumpahnya reagen kelingkungan, yang memerlukan penanggulangan cepat dan
tepat. Bila terjadi kecelakaan, maka kondisi awalnya adalah berstatus keadaan darurat emergency. Penyimpanan reagen yang
bersifat anhidrat, disimpan di dalam oven pada suhu 100-110
o
C, selama 1-2 jam dan sebaiknya semalam, sedangkan penyimpanan
reagen yang bersifat hidrat disimpan pada eksikator.