Larutan non elektrolit Komunikasikan laporan anda dengan :

125 Tabel 14. Pengujian daya hantar listrik beberapa larutan Larutan Nyala Lampu Gelembung Gas Ada Tidak ada Ada Tidak Ada Larutan Ureautan - √ - √ Larutan Anomia - √ √ - Laruran HCL √ - √ - Larutan Cuka - √ √ - Air aki √ - √ - Larutan alcohol - √ - √ Air laut √ - √ - Larutan H 2 S - √ √ - Air Kapur √ - √ - Larutan Glukosa - √ - √ Larutan yang daya hantar listriknya lemah elektrolit lemah menunjukkan bahwa jumlah ion-ion di dalam larutan sedikit, sedangkan larutan yang daya hantar listriknya kuat elektrolit kuat menunjukkan bahwa di dalam larutan terdapat banyak ion- ionnya. Peristiwa penguraian partikel zat terlarut menjadi ion- ionnya disebut ionisasi. Ion-ion dalam larutan elektrolit dapat dihasilkan dengan dua cara: a. Zat terlarut memang senyawa ion, misalnya NaCl. Kristal NaCl terdiri atas ion-ion Na + dan ion-ion Cl - . Jika kristal NaCl itu dilarutkan dalam air, maka ikatan antara ion positif dan ion negatif terputus dan ion-ion itu akan tersebar dan bergerak bebas di dalam larutan. NaCl s + air  Na + aq + Cl - aq b. Zat terlarut bukan senyawa ion, tetapi jika dilarutkan dalam air, zat itu menghasilkan ion-ion, misalnya HCl, CH 3 COOH dan NH 3 . 126 HClg + air  H + aq + Cl - aq CH 3 COOH + air  CH 3 COO - aq + H + aq NH 3 g + air  NH 4 + aq + OH - aq NH 3 cair dan CH 3 COOH cair tidak dapat menghantarkan listrik, karena tidak terionisasi tetapi tetap dalam bentuk molekul- molekulnya. HCl juga larut dalam benzena, tetapi larutannya tidak dapat menghantarkan listrik. Berarti dalam benzena HCl tetap sebagai molekul. Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif dan anoda elektroda yang dihubungkan dengan kutub positif. Pada anoda terjadireaksioksidasi,yaituanionionnegatif ditarik oleh anoda dan jumlah elektronnya berkurang sehingga bilangan oksidasinya bertambah. Pada katoda terjadi reaksi reduksi, yaitu kation ion positif ditarik oleh katoda dan menerima tambahan elektron, sehingga bilangan oksidasinya berkurang. c. Ion H+ direduksimenjadi H2. Reaksinya: 2H+ aq+ 2e¯ + H2 g d. Ion logamalkali IA dan alkali tanah IIA tidak direduksi, yang direduksi air. 2H2Oaq + 2e¯  H2 g + 2OH ¯ aq Ion logam lain misalnya Al3+, Ni2+, Ag+ dan lainnya direduksi. Contoh: Al3+ 127 aq + 3e¯  Als Ni2+ aq+ 2e¯  Nis Ag+ aq+e¯  Ag s 3 Penggunaan elektrolisis Penggunaan pada dunia usaha dan industri elektrolisis biasanya digunakan pada proses pemurnian logam, proses penyepuhan, dan produksi zat. a Proses penyepuhan Proses penyepuhan adalah proses pelapisan benda logam menggunakan suatu lapisan tipis logam lain. Umumnya penyepuhan dilakukan untuk melindungi logam tersebut dari korosi atau membuat penampilan benda tersebut lebih menarik. b Proses pemurnian logam Pemurnian logam misalnya pada pemurnian bijih tembaga yang ditambang dari dalam tanah. Untuk mendapatkan logam murni , dilakukan proses pemurnian pemurnian logam proses 128 metalurgi. Dimulai dari pemisahan bijih logam dari logam lain yang kemudian dielektrolisis untuk mendapatkan logam murni. c Produksi zat Elektrolisis juga digunakan dalam memproduksi unsur dan senyawa kimia, misalnya logam alkali, logam alkali tanah kecuali Be, logam transisi, gas halogen, natrium hidroksida, dan kalium hidroksida. Pada pembuatan aluminium, Bauksit adalah biji aluminium yang mengandung Al 2 O 3 - Untuk mendapatkan aluminium, bijih tersebut dimurnikan dan Al 2 O 3 nya dilarutkan dan didisosiasikan dalam larutan elektrolit ‚eryolite’. Pada katoda, ion- ion aluminium direduksi menghasilkan logam yang terbentuk sebagai lapisan tipis dibagian bawah wadah elektrolit. Pada anoda yang terbuat dari karbon, ion oksida teroksidasi menghasilkan O2 bebas. Reaksinya adalah : Al 3+ + 3 e- All katoda ; 2 O 2 - O 2 g + 4 e - anoda 4 Al 3+ + 6O 2 - 4All + 3 O 2 g total 129 Lembar Kerja 2 : Elektrolisis Alat 1. Beaker glassgelas ukur, 2 buah 2. Catu daya, 1 buah 3. Kabel 4. Ampelas Bahan 1. Larutan CuSO 4 0,1 M

2. Lempengan logam seng

3. Lempengan logam tembaga

Cara Kerja 1. Lempeng logam seng dan tembaga diampelas hingga bersih 2. Rangkaian alat disusun rangkaian seperti gambar berikut : 3. Catu daya dinyalakan pada tegangan 3 volt 4. Catu daya didiamkan selama kurang lebih 2 – 3 menit 5. Arus listrik yang digunakan dicatat 6. Catu daya dimatikan. Tembaga dan seng diangkat dari larutan 130

s. Oksida Basa dan Oksida Asam

Senyawa yang tersusun dari suatu unsur dengan oksigen disebut oksida. Bergantung pada jenis unsurnya logam atau nonlogam, oksida dapat dibedakan atas oksida logam dan oksida nonlogam. Oksida logam yang bersifat basa disebut oksida basa. Oksida nonlogam yang bersifat asam disebut oksida asam. 1 Oksida Basa Oksida basa tergolong senyawa ion, terdiri dari kation logam dan anion oksida O2-. contoh : Na 2 O dan CaO Na 2 O mengandung ion Na + dan O 2- , sedangkan CaO terdiri dari ion Ca 2+ dan O 2- 2 Oksida Asam Oksida asam merupakan senyawa molekul dan dapat bereaksi dengan air membentuk asam. contoh : Oksida Asam Rumus Asam SO 2 H 2 SO 3 SO 3 H 2 SO 4 N 2 O 3 HNO 2 N 2 O 5 HNO 3 3 Logam Logam bertindak sebagai spesi yang melepas elektron. Pelepasan elektron akan menghasilkan ion logam. Jumlah elektron yang dilepaskan bergantung pada bilangan oksidasi logam tersebut.