60
3.3 Batasan Penelitian
Batasan ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Permukiman perkotaan yang akan dikaji dalam penelitian ini meliputi aspek
perumahan tipologi bangunan dan tipologi struktur yang berkaitan dengan pemanfaatan dan karakteristik lahan. Sementara aspek sarana dan prasarana
permukiman tidak dikaji secara spesifik. 2. Kajian tentang lahan gambut dalam penelitian ini terbatas pada sifat fisik dan
karakteristik gambut yang terkait dengan pembangunan permukiman. Sementara sifat kimia, biologi, tingkat dekomposisi, dan pembentukan gambut tidak dikaji secara
mendalam. 3. Batas wilayah studi hanya difokuskan pada kawasan permukiman perkotaan di
Kecamatan Sungai Raya yang mencakup 5 Kelurahan, dan alokasi peruntukan lahannya telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten
Kubu Raya 2012-2032. 4. Wilayah perencanaan permukiman dibatasi oleh beberapa aturan seperti Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan KKOP Bandara Supadio dan pada lahan gambut dengan kedalaman 3 meter kawasan budi daya Kepres No. 32 Tahun
1990.
3.4 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer data lapangan dan data sekunder data instansilembaga terkait.
A. Data primer, meliputi: karakteristik permukiman di kawasan Sungai Raya, penilaian pakar terhadap status keberlanjutan perumahan eksisting, data preferensi
masyarakat, dan dokumentasi lapangan. B. Data sekunder, meliputi: peta administratif kawasan Sungai Raya Pemda Kab. Kubu
Raya, data Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka 2011 dan Kecamatan Sungai Raya Dalam Angka 2011 BPS, peta sebaran lahan gambut di Kalbar Wetland
International dan Balitbang Sumberdaya Lahan Bogor, peta penafsiran citra landsat 2009 dan peta alokasi peruntukan lahan permukiman di Sungai Raya 2012-2032
Bappeda Kubu Raya, dan studi pustaka literature. Metode pengumpulan data dilaksanakan melalui studi kasus dengan metode
survey untuk mendeskripsikan kondisi fisik lingkungan, sosial, dan ekonomi lokasi penelitian. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan pengamatan
di lapangan observasi, kuesioner, wawancara pakar interview. Penentuan responden
61 pakar secara purposive sampling. Wawancara pakar dibutuhkan untuk mendapatkan
informasi dan justifikasi kepakaran terhadap desain model permukiman perkotaan berkelanjutan di kawasan Sungai Raya, sesuai bidang keahlian masing-masing, seperti:,
pakar struktur sipil, pakar arsitektur, pakar gambut, pakar lingkungan dan institusi. Penentuan responden masyarakat dilakukan melalui 2 tahap, yaitu: 1 melakukan
stratified sampling dengan membagi responden menjadi 2 kelompok, yaitu responden yang bermukim di Kota Pontianak dan responden yang bermukim di Kubu Raya Sungai
Raya dengan jumlah sebanyak 70 responden, 2 setelah diketahui jumlah sampel pada masing-masing kelompok, selanjutnya penentuan sample dilakukan secara purposive
random sampling penunjukan acak berdasarkan pertimbangan tingkat kesejahteraan yang dinilai dari kualitas status pekerjaan dan status kepemilikan rumah.
Analisis terhadap persepsi masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk bermukim di kawasan Sungai Raya, seperti
: tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, umur, jumlah anak, lokasi perumahan, mata pencaharian, status kependudukan, dan status kepemilikan rumah.
3.5 Metode Analisis Data