Dimensi Ekonomi Status Keberlanjutan Tipologi Rumah Tapak

99

B. Dimensi Ekonomi

Keberlanjutan dimensi ekonomi rumah tapak juga dapat diketahui menggunakan Rap-Peatset MDS. Gambar 35 menjelaskan bahwa nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi rumah tapak sebesar 67,16. Nilai ini termasuk kategori ‘cukup berkelanjutan’. Gambar 35. Status keberlanjutan dimensi ekonomi a, Leverage analysis b Tipologi Rumah Tapak Selanjutnya, dijelaskan pula indikator-indikator yang mempengaruhi nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi, dimana ketujuh indikator merupakan indikator berpengaruh, yaitu: 1 infrastructure cost -, 2 peluang pasar minat masyarakat +, 3 peluang bisnis +, 4 construction cost +, 5 daya beli masyarakat +, 6 degradation cost -, dan 7 penggunaan lahan -. Dimensi ekonomi rumah tapak termasuk cukup baik. Hal ini ditandai dengan respon masyarakat terhadap industri rumah tapak cukup tinggi. Peluang pembangunan rumah tapak di kawasan Sungai Raya cukup menjanjikan. Penyebarannya yang terbilang pesat, menyebabkan harga lahan permukiman juga mengalami peningkatan. Perumahan memang identik dengan ketersediaan pasar, tren yang berkembang serta tuntutan kebutuhan masyarakat. Di kota-kota besar dimana kepadatan penduduk sangat tinggi, industri perumahan juga identik dengan keterbatasan dan mahalnya harga lahan di kota. Berbeda halnya dengan kondisi di kawasan Sungai Raya, dengan kepadatan penduduk yang relatif rendah namun diperlukan upaya efisiensi lahan. Hal ini terkait dengan karakteristik lahan gambut di Economy Sustainability Rap-Peatsett Ordination O th e r D is ti n g is h in g F e a tu re 2.09 5.86 6.57 7.09 2.89 8.54 4.50 2 4 6 8 10 Penggunaan lahan Daya beli masyarakat Peluang bisnis Peluang pasar Construction cost Infrastructure cost Degradation cost Leverage of Attributes 100 kawasan Sungai Raya. Berkembangnya kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Sungai Raya menimbulkan suatu kekhawatiran terhadap eksploitasi dan konversi lahan gambut menjadi kawasan permukiman secara tak terkendali. Perumahan landed housing horizontal khususnya rumah tapak yang saat ini berkembang, selain menyebabkan konversi lahan yang tinggi juga membutuhkan penyediaan jaringan infrastruktur yang luas. Peluang pasar minat masyarakat, daya beli dan peluang bisnis rumah tapak sepertinya cukup menjanjikan. Minat masyarakat dalam hal ini terkait dengan desain bangunan yang menarik dan berkualitas, terpenuhi sarana dan prasarana serta nyaman sebagai tempat tinggal. Membangun suatu perumahan juga tidak terlepas dari kemampuan atau daya beli masyarakat yang disesuaikan dengan golongan masyarakat yang menjadi sasaran utama. Spesifikasi bangunan untuk hunian kalangan menengah kebawah tentunya dapat disesuaikan dengan kualitas material yang ada di pasaran tanpa mengurangi kualitas konstruksi bangunan. Kekuatan atau kekokohan firmitas merupakan syarat utama sebuah bangunan dengan standar-standar yang telah ditetapkan. Selain benefit yang diterima oleh masyarakat, maka profit yang diperoleh pihak developer juga tentunya akan menjadi pertimbangan utama agar pengembang tidak mengalami kerugian tanpa mengurangi kualitas bangunan yang dihasilkan.

C. Dimensi Sosial Budaya