31 Dengan melandaskan pada beberapa pengertian tentang kota baru di atas,
maka secara umum kota baru dapat diartikan sebagai berikut Sujarto dan Benedictus, 1989:
1. Ditinjau dari segi letak geografisnya, kota baru adalah kota yang mandiri yang direncanakan, didirikan atau dibangun di atas suatu lahan perawan pada suatu
jarak tertentu yang jelas, terlepas dari kota induk yang lebih besar atau kota- kota lainnya sebagai alternatif mengatasi masalah perkotaan pertumbuhan
permukiman yang tidak terkendali, kekurangan perumahan, dan kemacetan lalulintas, yang kemudian dikembangkan secara lengkap dengan
pertimbangan proporsi peruntukan lahan yang sesuai. 2. Ditinjau dari segi fungsionalnya, kota baru adalah kota khusus yang
dikembangkan sehubungan dengan adanya upaya pengembangan fungsi tertentu misalnya kota pemerintahan, kota industri, kota pertambangan, kota
perkebunan, kota penunjang instalasi, dan lain-lain, sehingga kota tersebut tidak selalu dibangun di atas suatu wilayah lahan perawan, akan tetapi
merupakan suatu pengembangan dan pembaharuan permukiman pedesaan atau kota kecil secara total.
B. Faktor Perkembangan dan Klasifikasi Kota Baru
Pengembangan dan perkembangan kota baru dalam berbagai kurun waktu dilandasi oleh berbagai motivasi yang berbeda. Perwujudan pengembangan kota-
kota baru ini kemudian sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh berbagai faktor. Secara deskriftif mengenai evolusi kota baru, maka dapat diidentifikasikan
bahwa sesuai dengan fungsi tujuannya kota baru sangat bervariasi dari segi lokasi, jenis, dan pola fisiknya. Golany 1978 menjelaskan bahwa ditinjau dari letak
geografisnya, kota baru dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu: 1. Kota baru dalam kota New Town in Town, yaitu suatu lingkungan baru
berskala besar yang dikembangkan pada wilayah kantong yang belum terbangun di dalam kota atau di wilayah pinggiran yang berbatasan langsung
dengan kota induk. 2. Kota baru satelit Dormitory Town, yaitu suatu lingkungan baru berskala besar
yang dikembangkan sebagai tempat tinggal yang letaknya terpisah pada jarak tertentu dari kota induk, tetapi secara fungsional sangat tergantung pada kota
induk.
32 3. Kota baru mandiri Independent New Town, yaitu suatu kota baru yang
dikembangkan dengan tujuan membentuk kota yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan dan kegiatan usaha penduduknya. Contoh: kota baru pemerintahan
4. Kota baru khusus, yaitu kota baru yang dikembangkan sehubungan dengan kegiatan tertentu, seperti: kemiliteran, pertambangan, dan perkebunan. Kota
baru khusus ini dapat bersifat mandiri ataupun satelit terhadap kota induknya. Selanjutnya, Sujarto 1993 mengklasifikasikan kota baru secara fungsional
menjadi 2 dua macam yaitu kota baru mandiri dan kota baru penunjang Tabel 1. Tabel 1. Klasifikasi Kota Baru di Indonesia
Sifat dan Kemampuan Jenis Kota Baru
Fungsi Kota Kota Baru
1. Kota Baru Mandiri 1. Kota Umum
Pusat Pemerintahan 2. Kota Perusahaan
Industri Pertambangan
Kehutanan 3. Kota Khusus
Militer Pusat Penelitian
Pusat Rekreasi Permukiman Khusus
2. Kota Baru Penunjang 1. Kota Baru Satelit
Permukiman skala besar 2. Kota Baru Metropolitan
Permukiman skala besar tetapi sebagian besar
penduduknya bekerja di kota inti.
Sumber : Sujarto D 1993
2.3.4 Pola Perkembangan Kota A. Pola dasar lokasi kota