Dampak dan Hal yang Dilakukan Ketika Terjadi Kenaikan Harga Kacang Kedelai

masalah yang pernah dihadapi yaitu kenaikan harga kacang kedelai dan isu formalin. Kenaikan harga kacang kedelai dan adanya isu formalin merupakan dampak yang cukup luar biasa dirasakan oleh beberapa pengusaha tahu di Indonesia. Dampak tersebut juga dirasakan para pengusaha tahu yang berada di Kecamatan Medan Selayang. Untuk dapat mengetahui dampak yang terjadi dan hal yang dilakukan oleh para pengusaha tahu yang berada di Kecamatan Medan Selayang, maka peneliti membedakannya menjadi dua kelompok yaitu :

4.3.1. Dampak dan Hal yang Dilakukan Ketika Terjadi Kenaikan Harga Kacang Kedelai

Telah disebutkan pada latar belakang bahwa kenaikan harga kacang kedelai mengakibatkan dampak yang sangat signifikan nyata bagi para pengusaha tahu di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari salah satu situs internet yang menyebutkan bahwa melonjaknya harga kacang kedelai mengakibatkan sedikitnya 65 pengrajin tahu-tempe yang tergabung dalam Primer Koperasi Pengrajin Tahu-Tempe Indonesia Primkopti mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan tersebut terjadi di Kota Magelang dan adanya pernyataan Budi Cahyono selaku Manajer Primkopti Kota Magelang pada saat itu yang menyatakan bahwa 150 pengrajin tahu-tempe di Kota Magelang mati suri. Hal ini merupakan salah satu hal yang membuktikan bahwa kenaikan harga kacang kedelai sangat berpengaruh terhadap produksi tahu-tempe. Kenaikan harga kacang kedelai yang semula hanya Rp.4000,- perkilogram dan kemudian mencapai Universitas Sumatera Utara Rp.7600,- perkilogram atau mencapai hingga 100 tersebut tentu mengharuskan setiap pengusaha menyiasatinya dengan berbagai cara, tidak terkecuali juga bagi para pengusaha yang berada di Kecamatan Medan Selayang. Pada umumnya, hal yang dilakukan oleh pengusaha tahu yang berada di Kecamatan Medan Selayang akibat terjadinya kenaikan harga kacang kedelai adalah dengan cara memperkecil ukuran tahunya dan menaikkan harga tahu perpotongnya. Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat menstabilkan usahanya atas pengeluaran biaya dalam pembelian kacang kedelai yang menjadi bertambah mahal. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang informan. Ungkapan tersebut adalah sebagai berikut: ”Kami terpaksa memperkecil ukuran tahu perpotongnya dan terpaksa juga menaikkan harganya. Sebenarnya kami tidak tega, tapi mau bagaimana lagi. Kalau tidak begitu maka kami yang akan tumpur dan bisa-bisa tidak berproduksi tahu lagi. Jangankan dapat untung, balik modal saja rasanya sudah cukup lega dari pada kami harus rugi, biar bagaimanapun kami harus memikirkan gaji pekerja karena tidak mungkin gaji pekerja itu diturunkan hanya karena kenaikan harga kacang kedelai. Kenaikan harga kacang kedelai itu bukan urusan pekerja tapi itu adalah urusan kami yang menjadi masalah kami” Wawancara pada 17 Desember 2010. Dari hasil wawancara dengan informan tersebut diperoleh keterangan bahwa sesungguhnya ada rasa tidak tega untuk memperkecil ukuran tahu dan menaikkan harganya. Namun, keadaan yang mengharuskan beliau untuk bertindak tegas demi kestabilan usahanya. Kenaikan harga kacang kedelai tidak berimbas kepada pekerjanya akan tetapi hanya berimbas kepadanya saja karena gaji pekerja itu tetap seperti sedia kala dan tidak mungkin diturunkan. Beliau menganggap bahwa hal tersebut merupakan resiko bagi seorang pengusaha seperti dirinya sehingga kejadian tersebut sudah merupakan tanggung jawabnya. Universitas Sumatera Utara Memperkecil ukuran tahu perpotongnya dan menaikkan harganya adalah cara untuk tetap menstabilkan usahanya. Hal tersebut merupakan strategi beliau untuk tetap bertahan dalam kondisi yang dianggap sulit. Munculnya strategi dikarenakan bukan hanya untuk tetap menstabilkan usahanya, tetapi juga agar hubungannya dengan pekerja tetap berjalan baik. Kenaikan harga kacang kedelai bukan merupakan tanggung jawab pekerja. Untuk itulah gaji pekerja tetap stabil. Apabila gaji pekerja diturunkan, maka akan timbul rasa kekecewaan. Rasa kekecewaan yang timbul dapat mengakibatkan perselisihan. Apabila suatu perselisihan telah terjadi maka akan menghambat terjadinya tindakan ekonomi Damsar, 2009:46. Jika tindakan ekonomi terhambat maka suatu industri akan mengalami kerugian yang lebih besar. Untuk itulah, pengusaha harus memiliki strategi yang baik dalam bertindak agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar ketika munculnya masalah. Pemerintah sempat memberikan subsidi kacang kedelai untuk membantu para pengusaha dalam meringankan biaya produksinya. Dengan begitu, diharapkan pada pengusaha maupun agen tahu agar dalam distribusinya harga dapat kembali menjadi normal. Sebelum adanya subsidi kacang kedelai tersebut, salah seorang informan yang pekerjaannya sebagai pengusaha tahu beserta istrinya mengatakan bahwa mereka sempat meminjam uang di Bank. Memanfaatkan Bank untuk keperluan mendesak, mereka anggap sebagai suatu cara agar hubungan mereka dengan agen kacang kedelai tetap baik. Ungkapan tersebut adalah sebagai berikut : ”Sebelum adanya subsidi dari Pemerintah, kami sempat meminjam uang di Bank, hal itu terpaksa kami lakukan untuk membayar setoran kacang kedelai kami. Uang yang kami pinjam sebesar Rp.5.000.000,- lima juta rupiah, dan uang itu Universitas Sumatera Utara kami gunakan hanya untuk melunasi setoran kami, soalnya selama ini kami tidak pernah membayar setoran dengan cara menyicil, kami merasa nggak enak kalau harus menyicil meskipun kami masih ada ikatan saudara dengan agen kacang kedelainya, lagi pula kami enggak mau kalau perekonomian rumah tangga kami jadi kocar-kacir”. Wawancara pada 17 Desember 2010. Meminjam uang merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pengusaha tahu ketika terjadi desakan ekonomi. Hal tersebut dilakukan tidak hanya karena menjaga hubungan baik diantara pengusaha tahu dengan agen kacang kedelai. Tetapi juga, karena untuk tetap menstabilkan perekonomian rumah tangga mereka. Cara yang dilakukan merupakan strategi mereka untuk tetap bertahan. Strategi yang dimiliki merupakan suatu proses bertahan hidup. Strategi bertahan hidup adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan Iwan, 2009:22. Dijelaskan oleh Edi Suharno dalam Iwan, 2009:22 bahwa strategi bertahan hidup coping strategies adalah kemampuan seseorang dalam menerapkan seperangkat cara untuk mengatasi berbagai permasalahan yang melingkupi kehidupannya. Jadi, dalam penelitian ini strategi dilakukan agar pengusaha tahu dapat menstabilkan usahanya dan juga dapat menstabilkan perekonomian rumah tangganya. Meminjam uang di bank merupakan bagian dari struktur pranata ekonomi. Hal ini terdapat dalam salah satu faktor yang menentukan struktur pranata ekonomi Narwoko dan Suyanto, 2007:289. Disebutkan bahwa secara garis besar, salah satu struktur pranata ekonomi adalah servicing atau jasa. Servicing atau jasa adalah organisasi dari elemen-elemen ekonomi yang tidak tercakup dalam proses produksi, tetapi diperlukan untuk menunjang proses ekonomi Universitas Sumatera Utara lainnya. Dalam hal ini, tentu saja bank lah yang dimaksud sebagai penunjang proses ekonomi lainnya itu. Untuk mengetahui struktur pranata ekonomi, maka akan dijabarkan defenisi mengenai pranata ekonomi. Pranata ekonomi adalah sarana yang distandarisasi untuk memelihara ketertiban dalam proses produksi dan distribusi barang serta jasa Narwoko dan Suyanto, 2007:287. Lebih dijelaskan oleh Jonathan M. Turner, yang dimaksud dengan pranata ekonomi adalah sekelompok status sosial, norma umum dan peran relatif stabil dan saling berhubungan di sekitar pengumpulan sumber-sumber daya produksi dan distribusi barang serta jasa. Sebagai suatu sarana yang distandarisasi untuk memelihara ketertiban tentu sangat membantu proses produksi dan distribusi.

4.3.2. Dampak dan Hal yang Dilakukan Ketika Adanya Isu Formalin