3.4.2. Modal Usaha
Suatu usaha industri sebagaimana biasanya bahwa suatu usaha yang memproduksi suatu barang tentu tidak akan terlepas dari kaidah umum, yaitu
bahwa suatu usaha tentu memerlukan modal usaha. Modal usaha adalah hal yang utama untuk menjalankan sebuah usaha karena tanpa adanya modal usaha tentu
usaha tidak dapat berjalan. Dalam menjalankan usaha tentu memerlukan peralatan kerja, tenaga kerja, pemasaran dan lain-lain.
Modal pertama bagi usaha tahu adalah tempat usaha atau tempat kerja untuk memproduksi tahu. Untuk mencari lokasi pembangunan pabrik tidaklah
mudah karena lokasi harus berdekatan dengan aliran sungai agar limbah produksi dapat mengalir bersama aliran sungai dan tidak mengganggu ketentraman hidup
bertetangga. Limbah pabrik tentu akan mendatangkan masalah apabila tidak diatasi dengan baik dan hal ini dapat memicu permasalahan dengan tetangga. Hal
tersebut mengharuskan agar pengusaha berfikir dahulu sebelum bertindak sehingga sebelum pengusaha membangun pabriknya maka si pengusaha sudah
memikirkan hal yang sebaiknya harus dilakukan. Pabrik tahu dibangun berdekatan dengan tempat tinggal si pengusaha tahu.
Hal ini dikarenakan agar si pengusaha tahu dapat lebih mudah mengontrol memantau usahanya selama produksi berlangsung. Bangunan pabrik menyerupai
bangunan rumah penduduk karena dindingnya terbuat dari batu bata yang disemen dan atap bangunannya adalah seng. Hal tersebut dilakukan agar bangunan pabrik
tetap kokoh untuk beberapa tahun kedepan dan atap bangunan yang menggunakan seng tersebut diharapkan juga dapat bertahan lama. Penggunaan seng sebagai atap
bangunannya karena seng berfungsi untuk melindungi pekerja dari air hujan yang
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan turun dan juga hasil produksi tahu tidak terganggu. Bangunan pabrik adalah bangunan tertutup namun tidak menggunakan pintu. Hal ini
dikarenakan agar mempermudah pekerja untuk melakukan aktifitasnya dan dikarenakan agar udara juga mudah masuk sehingga ruangan pabrik tidak menjadi
pengap. Modal lain yaitu peralatan kerja yang terdiri dari mesin penggilingan,
kotak pencetak tahu, kain penyaringan, drum, tong, kuali tempat pengerebusan dan lain-lain. Biaya yang digunakan untuk pembuatan pabrik beserta semua
peralatannya ditanggung oleh pengusaha tahu itu sendiri. Modal usaha diperoleh dari hasil tabungan si pengusaha itu sendiri yaitu uang yang dihasilkan selama ia
bekerja pada pekerjaan lain sebelum ia menjadi seorang pengusaha tahu dan juga diperoleh melalui keluarga.
Adanya fasilitas bank untuk meminjam uang tidak digunakan oleh si pengusaha. Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa berurusan dengan bank
itu sangat sulit prosedurnya prosesnya, seperti pengakuan salah seorang informan yang mengatakan :
”Berhubungan dengan bank itu sangat sulit. Jika ingin meminjam uang, kita harus punya jaminan, kalau tidak ada jaminan maka
permohonan kita tentu tidak akan digubris oleh mereka pihak bank. Selain persoalan jaminan, untuk meminjam uang ke bank
juga harus dengan surat menyurat dan surat tersebut harus dijaga dengan baik dan jangan sampai hilang, jika hilang tentu kita akan
mendapatkan sanksinya. Selain itu juga, masalah waktu merupakan beban bagi kami. Lain halnya jika meminjam uang dengan famili
keluarga, waktunya bisa malam hari, sore hari, atau kapan saja asalkan tidak mengganggu dan tidak perlu menggunakan jaminan.”
Wawancara, tanggal 13 Desember 2010.
Jadi, dalam urusan permodalan mereka mempunyai cara sendiri tanpa pernah menerima bantuan dari pihak pemerintah, misalnya dari Departemen
Universitas Sumatera Utara
Perindustrian. Hal ini berarti bahwa pengusaha mampu mengatasi persoalannya sendiri dalam hal permodalan sehingga tidak melibatkan banyak pihak khususnya
pihak pemerintahan.
3.4.3. Sistem Pengupahan dalam PabrikHome Industry Tahu