lainnya. Dalam hal ini, tentu saja bank lah yang dimaksud sebagai penunjang proses ekonomi lainnya itu.
Untuk mengetahui struktur pranata ekonomi, maka akan dijabarkan defenisi mengenai pranata ekonomi. Pranata ekonomi adalah sarana yang
distandarisasi untuk memelihara ketertiban dalam proses produksi dan distribusi barang serta jasa Narwoko dan Suyanto, 2007:287. Lebih dijelaskan oleh
Jonathan M. Turner, yang dimaksud dengan pranata ekonomi adalah sekelompok status sosial, norma umum dan peran relatif stabil dan saling berhubungan di
sekitar pengumpulan sumber-sumber daya produksi dan distribusi barang serta jasa. Sebagai suatu sarana yang distandarisasi untuk memelihara ketertiban tentu
sangat membantu proses produksi dan distribusi.
4.3.2. Dampak dan Hal yang Dilakukan Ketika Adanya Isu Formalin
Selain kenaikan harga kacang kedelai, terdapat hal lain yang meresahkan para pengusaha tahu yaitu adanya isu penggunaan bahan formalin. Pada
umumnya, isu penggunaan bahan formalin berdampak besar tarhadap produksi dan distribusi tahu di Indonesia. Adanya isu formalin mengakibatkan penurunan
omset penjualan. Penjelasan untuk hal ini dapat dilihat pada latar belakang penulisan penelitian ini. Namun, untuk mempermudah pembacaan maka penulis
mengulasnya kembali. Hal tersebut adalah pernyataan Surya Darma Ali selaku Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah KUKM saat itu. Beliau
mengatakan bahwa akibat adanya isu penggunaan formalin pada bahan makanan, penurunan omset penjualan mencapai 40 empat puluh persen hingga 50
lima puluh persen. Menurunnya omset penjualan yang sangat drastis tersebut
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan 50 lima puluh persen pekerja terpaksa dirumahkan. Hal tersebut sudah dijelaskan pada latar belakang bahwa dari 450 pekerja, sebanyak
200 pekerja yang dirumahkan. Tidak semua pengusaha maupun agen tahu menggunakan bahan formalin,
namun dampak isu tersebut berimbas kepada semua pengusaha tahu. Banyak pengusaha tahu yang tidak menggunakan bahan formalin, seperti halnya para
pengusaha tahu yang berada di Kecamatan Medan Selayang. Pada pengusaha tahu yang berada di Kecamatan Medan Selayang, mereka tidak merasakan dampak
yang begitu luar biasa. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa mereka juga merasakan adanya dampak itu.
Dampak yang terjadi adalah berkurangnya omset penjualan mereka. Berkurangnya omset tersebut tidak terlalu banyak, sehingga mereka tidak
mengalami kebangkrutan yang begitu signifikan seperti yang dialami para pengusaha lain yang tersebar di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan produksi dan
distribusi tahu yang berada di Kecamatan Medan Selayang hanyalah industri rumahan. Hal itu lah yang menyebabkan ketika terjadi masalah tersebut dampak
yang mereka hadapi tidak begitu besar. Dalam menghadapi isu penggunaan bahan formalin, para pengusaha tahu
ini berupaya meyakinkan konsumen mereka untuk tidak terpengaruh dengan adanya isu tersebut. Upaya yang mereka lakukan yaitu dengan cara mengizinkan
siapa saja yang ingin berkunjung untuk melihat proses produksi tahunya. Untuk para konsumen tetap langganan, isu tersebut tidak mempengaruhi mereka karena
rasa saling percaya sudah tertanam pada diri mereka sehingga tidak ada rasa khawatir bagi mereka untuk tetap membeli tahu. Namun, ada juga yang sudah
Universitas Sumatera Utara
menjadi langganan tetapi terpaksa mengurangi porsi pembelian. Langganan ini adalah mereka yang membeli tahu untuk di jual lagi. Seperti contoh: kedai sayur
dan warung gorengan yang biasanya menjadikan tahu mentah menjadi berbagai varian panganan berbahan dasar tahu.
Ada beberapa orang konsumen mereka yang menanyakan mengenai tahu yang dijual itu berformalin atau tidak. Konsumen tersebut rata-rata adalah para
pegawai yang belanja, sedangkan para ibu rumah tangga justru jarang menanyakan hal tersebut. Mereka adalah konsumen tidak tetap yang bukan
merupakan langganan, sehingga timbul rasa tidak percaya dan akhirnya menanyakan hal tersebut.
4.4. Hal Lain yang Dilakukan Pengusaha Tahu untuk Mengembangkan Usahanya