Tabel 2.12 Jumlah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta
Tahun 2008
Kelurahan Negeri
Swasta Jumlah
1. Sempakata 2
2 4
2. Beringin 3
3 3. PB Selayang II
2 3
5 4. PB Selayang I
3 3
5. Tanjung Sari 1
6 7
6. Asam Kumbang 3
1 4
Jumlah 8
18 26
Sumber: kantor Depdikbud Kecamatan Medan Selayang Dapat dilihat pada tabel 2.12 di atas bahwa jumlah SD, baik SD Negeri
maupun SD Swasta pada tahun 2008 adalah sebanyak 26 unit, sedangkan pada tahun 2006 hanya 21 unit. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan
sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Medan Selayang. Dapat disimpulkan pula bahwa generasi penerus penduduk kecamatan ini, diharapkan
tidak akan mengalami buta huruf.
2.4.4. Sarana dan Prasarana Kebersihan
Kebersihan adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan agar suatu
tempatlokasi menjadi menarik, tidak hanya indah dipandang oleh mata namun juga lingkungan yang bersih dapat menghindari kita dari bibit penyakit. Untuk itu,
dalam mengupayakan agar lingkungan menjadi bersih maka di Kecamatan Medan Selayang telah disediakan dua buah unit mobil typer dengan jumlah buruh
sebanyak 8 delapan orang dan 1 satu buah unit konvektor yang masih aktif dan tong sampah yang berasal dari swadaya masyarakat dan tersebar di seluruh
Kecamatan Medan Selayang. Terdapat pula 17 Tujuhbelas unit becak sampah yang masih beroperasi dengan baik sampai sekarang. Pelayanan kebersihan
dilaksanakan setiap hari yaitu pagi, sore dan malam.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menjaga lingkungan tetap bersih, di Kecamatan Medan Selayang masih terdapat gotong royong untuk membersihkan lingkungannya masing-
masing. Gotong royong tersebut tidak ditentukan waktunya namun biasanya dilakukan pada hari minggu sekitar pukul 9 WIB. Adapun yang menggerakkan
warga untuk melakukan aktifitas gotong royong ini adalah KEPLING Kepala Lingkungan setempat.
2.4.5. Sarana dan Prasarana Wisata
Khusus untuk sarana hiburan yang dapat pula dijadikan sebagai sektor kepariwisataan, yang cukup menonjol adalah obyek wisata ternak buaya di
Kelurahan Asam Kumbang yang terletak di Jalan Bunga Raya. Taman Buaya ini terletak di Kecamatan Medan Selayang tepatnya di Kelurahan Asam Kumbang,
yang berjarak sekitar kurang lebih 10 km, kita dapat menjumpai suatu taman buaya yang cukup besar. Di dalam taman buaya ini kita dapat melihat anak-anak
buaya yang berumur 25 tahun ke bawah. Mereka hidup di rawa-rawa dan di dalam bak-bak kecil. Di taman buaya ini, ada 2 dua jenis buaya yang dapat kita lihat.
Sebahagian dari buaya tersebut dapat memberikan suatu atraksi kepada pengunjung. Taman buaya ini dibuka untuk umum setiap harinya yang dimulai
dari pukul 9.00 pagi sampai dengan pukul 17.00 sore.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PROFIL PENGUSAHA TAHU
3.1. Profil Pengusaha Tahu 3.1.1. Bapak Dharmadi
Pak Dharmadi lahir di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Kota Medan pada tahun 1964 yang lalu. Pak Dharmadi menikah dengan
wanita yang bernama Yusrirayani. Ibu Yusrirayani adalah seorang sarjana lulusan IAIN Institut Agama Islam Negeri di Kota Medan, sedangkan Pak Dharmadi
adalah seorang lulusan universitas swasta yang juga di Kota Medan dengan jurusan D3 akuntansi.
Pak Dharmadi adalah laki-laki yang baik dan bertanggung jawab bagi istri dan keempat anaknya. Keempat anaknya tersebut terdiri dari 3 tiga orang anak
laki-laki dan 1 satu orang anak perempuan. Ketiga anak laki-lakinya tinggal bersamanya, namun anak perempuannya tinggal bersama adiknya sejak masih
kecil. Hal tersebut terjadi dikarenakan adiknya tidak mempunyai seorang anak,
sehingga mengadopsi anaknya. Pak Dharmadi awalnya tidak menyetujui namun pada akhirnya ia luluh juga dan menyerahkan anak perempuan satu-satunya itu
kepada adiknya, karena ia pun tahu bahwa adiknya sangat menyayangi putrinya itu. Keluluhan hatinya juga didasarkan atas adanya izin dari istrinya sehingga ia
pun mampu mengizinkan putri tunggalnya diadopsi oleh adiknya. Istri Pak Dharmadi yang seorang sarjana lulusan IAIN dahulunya adalah
seorang guru, namun ketika terjadi krisis moneter di negeri ini maka istrinya
Universitas Sumatera Utara