dirubahnya yaitu dengan menggantinya pada tahu Cina. Beralihnya usaha tahu Sumedang menjadi tahu Cina ternyata membuahkan hasil. Hal tersebutlah yang
membuatnya tetap menjalankan usaha itu hingga sekarang. Jika pada sebelumnya beliau memproduksi tahu Sumedang dan juga
sekaligus memproduksi tempe sebagai penambah penghasilan maka kini beliau memproduksi tahu Cina dan juga sebagai perental mobil. Rental mobil bukanlah
mata pencaharian utama baginya karena rental mobil hanyalah sebagai penambah penghasilan saja. Mata pencaharian utama baginya tetaplah produksi dan
distribusi tahu Cina. Beliau memiliki 2 dua buah mobil untuk direntalkan. Hal ini dilakukan
karena anak-anaknya semakin besar yang akhirnya akan semakin membutuhkan biaya yang cukup besar pula khususnya dalam fasilitas pendidikan. Pak Suwardi
menginginkan agar anak-anaknya mendapat pendidikan yang layak dan berharap agar ketika mereka dewasa kelak, mereka dapat menjadi anak-anak yang berguna
dan membanggakan kedua orangtuanya. Dalam produksi dan distribusi tahu Cina sebagai mata pencaharian utama
baginya maka usaha ini lebih mendapat perhatian khusus. Untuk pekerjanya saja terdiri dari 8 delapan orang anggota pekerja dan semuanya berjenis kelamin
laki-laki. Mereka adalah pemuda dengan usia produktif yaitu usia 18 tahun hingga 27 tahun.
3.1.3. Bapak Anto
Pak Anto adalah seorang laki-laki berusia 46 tahun. Beliau lahir di Kecamatan Limapuluh pada tahun 1964. Beliau mempunyai seorang istri bernama
Anim. Ibu Anim lahir di Kota Medan pada tahun 1971. Pak Anto dan ibu Anim
Universitas Sumatera Utara
memiliki 5 lima orang anak. Dari kelima orang anaknya tersebut diantaranya adalah 2 dua orang anak laki-laki dan 3 tiga orang anak perempuan. Kelima
orang anaknya masih sekolah, diantaranya yaitu 3 tiga orang mahasiswa dan 2 dua orang anaknya masih duduk di bangku sekolah. Anak pertama berusia 25
tahun dan berstatus mahasiswi, anak kedua berusia 23 tahun dengan status mahasiswa, dan anak ketiga berusia 19 tahun dengan status yang juga mahasiswi,
sedangkan anak keempat berusia 14 tahun sedang duduk di kelas 3 tiga SMP dan anak kelima berusia 8 tahun dan masih duduk di kelas 3 tiga SD.
Pak Anto memulai usaha pada tahun 1995 .
Usaha yang dijalankannya adalah produksi dan distribusi tahu Sumedang. Beberapa tahun kemudian beliau
juga membuat usaha tempe untuk menambah penghasilannya. Usaha tempe yang dilakukan adalah berbahan baku kacang kedelai, sehingga pembuatan tempe
dirasakan tidaklah sulit karena bahan bakunya sama dengan produksi tahu. Kedua usaha tersebut dilakukan secara sejalan. Dengan begitu beliau dapat menambah
penghasilan untuk keluarganya. Usaha tempe hanyalah sebagai usaha tambahan, sedangkan yang menjadi
usaha pokoknya adalah produksi dan distribusi tahu Sumedang. Dalam memproduksi tahu Sumedang beliau hanya memilki 1 satu orang pekerja,
sedangkan untuk pendistribusiannya dilakukan olehnya seorang diri. Hal tersebut dikarenakan produksi tahu Sumedang yang dihasilkan tidaklah banyak, sehingga
tidak membutuhkan banyak pekerja. Produksi tahu Sumedang dimulai pada pagi hari yaitu pada pukul 6:00
WIB dan selesai pada pukul 12:00 WIB. Untuk proses produksi tempe dilakukan pada pukul 13:00 WIB. Hal tersebut dikarenakan tempat proses produksi tempe
Universitas Sumatera Utara
adalah satu wadah tempat dengan produksi tahu, sehingga proses produksinya dilakukan secara bergantian. Kedua usaha ini masih dijalankan hingga sekarang.
3.1.4. Bapak R. Silitonga