Definisi Variabel Operasional PENDAHULUAN

lanjutan tabel… Variabel Teoretis Variabel Operasional Variabel Terikat Pengamalan Nilai-nilai Ajaran Islam

1. Domain Kognitif

a. Pengetahuan Knowledge b. Pemahaman Comprehension c. Aplikasi Application d. Analisis Analysis e. Sintesis Synthesis f. Evaluasi Evaluation

2. Domain Afektif

a. Penerimaan ReceivingAttending b. Tanggapan Responding c. Penghargaan Valuing d. Pengorganisasian Organization e.Karakteristik Berdasarkan Nilai-nilai Characterization by a Value or Value Complex

3. Domain Konatif

a. Persepsi Perception b. Kesiapan Set c. Guided Response Respon Terpimpin d. Mekanisme Mechanism e.Respon Tampak yang Kompleks Complex Overt Response f. Penyesuaian Adaptation g. Penciptaan Origination Variabel Anteseden Karakterstik Responden 1. Usia

2. Jenis Kelamin

1.9 Definisi Variabel Operasional

Definisi Operasional merupakan unsur penelitian untuk mengetahui bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah suatu Universitas Sumatera Utara informasi ilmiah atau semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel Singarimbun, 2006:46. Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitan ini adalah :

1. Variabel Bebas Komunikasi Kelompok Kecil

1. a. Faktor Komunikator Komponen Komunikasi • Kepercayaan : seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki komunikator sehingga diterima atau diikuti komunikan. • Daya tarik : komunikan bisa mengikuti pandangan seorang komunikator karena ia memiliki daya tarik dalam hal kesamaan, dikenal baik, disukai, dan fisiknya. • Kekuatan : kepercayaan diri yang harus dimiliki seorang komunikator jika ia ingin mempengaruhi orang lain. b. Faktor Pesan • Isi pesan : topik materi yang disampaikan tentang apa. • Daya tarik pesan : apakah pesanmateri yang disampaikan menarik komunikan. • Struktur pesan : pola penyimpulan tersirat atau tersurat, pola urutan argumentasi mana yang lebih dahulu, argumentasi yang disenangi atau yang tidak disenangi, dan pola objektivitas satu sisi atau dua sisi. • Kejelasan pesan : mudah tidaknya suatu materi yang disampaikan untuk dimengerti dan dipahami komunikan. • Gaya pesan : menunjukkan variasi linguistik dalam penyampaian pesan perulangan, kemudahdimengertian, dan perbendaharaan kata. • Penyajian pesan : cara mengemas materi yang disampaikan. Universitas Sumatera Utara • Penyampaian appeals pesan : mengacu pada motif-motif psikologi yang dikandung pesan fear appeal, emotional appeal, reward appeal, motivational appeal, dan humorious appeal. d. Faktor Saluran Komunikasi • Jenis saluran yang digunakan : jalan yang dilalui pesan dari komunikator menuju ke komunikannya, yakni tanpa media atau dengan media. • Efisiensi saluran yang digunakan : ketepatan pemilihan dan penggunaan saluran akan berdampak pesan yang disampaikan tepat sasaran. e. Faktor Komunikan • Alasan masuk kelompok : merupakan motivasi atau hal-hal yang dijadikan alasan untuk masuk dalam kelompok, biasanya karena kebutuhan individu. • Frekuensi mengikuti pertemuan : seberapa sering komunikan datang dan mengikuti pertemuan. • Manfaat dari kelompok : seberapa besar manfaat yang didapat dari mengikuti kegiatan kelompok. • Pengenalan terhadap sesama anggota : mengenal lebih dalam sesama anggota kelompok, tidak hanya tahu namanya. • Perasaan terhadap kelompok : rasa yang dimiliki ndividu setelah masuk dan menjadi anggota kelompok, seperti senang, bangga, atau suka. • Keterlibatan dalam interaksi : ikut dalam melakukan komunikasi yang dilakukan dan berinteraksi dengan yang lain. 2. a. Jumlah peserta : jumlah anggota yang terlibat dalam kelompok. Kuantitas Komunikasi b. Frekuensi pertemuan : seberapa sering pertemuan dilakukan dalam periode tertentu. Universitas Sumatera Utara c. Waktu yang digunakan pada setiap pertemuan : lamanyadurasi waktu yang digunakan dalam setiap pertemuan.

2. Variabel Terikat Pengamalan Nilai-nilai Ajaran Islam

1. Domain Kognitif a. Pengetahuan Knowledge: berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dan sebagainya. b. Pemahaman Comprehension: dikenali dari kemampuan untuk membaca menterjemahkan, menginterpretasikan, atau mensimpulkan konsep dengan kata sendiri. c. Aplikasi Application: kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam kondisi kerja. d Analisis Analysis: seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. e. Sintesis Synthesis: mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. f. Evaluasi Evaluation: kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dan sebagainya dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Universitas Sumatera Utara 2. a. Penerimaan ReceivingAttending: kesadaran dan kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya. Domain Afektif b. Tanggapan Responding: memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. c. Penghargaan Valuing: berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku. d. Pengorganisasian Organization: memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten. e. Karakteristik Berdasarkan Nilai-nilai Characterization by a Value or Value Complex: memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya hidupnya. 3. a. Persepsi Perception: penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Domain Konatif b. Kesiapan Set: kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. c. Guided Response Respon Terpimpin: atau gerakan terbimbing, tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. Universitas Sumatera Utara d. Mekanisme Mechanism: atau gerakan terbiasa, membiasakan gerakan- gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. e. Respon Tampak yang Kompleks Complex Overt Response: gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. f. Penyesuaian Adaptation: keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. g. Penciptaan Origination: membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu.

3. Variabel Anteseden Karakteristik Responden

1. Usia : usiaumur responden. 2. Jenis kelamin : laki-laki atau perempuan.

1.10 Hipotesis