Pengamalan Nilai-nilai Ajaran Islam

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini merasa kalau frekuensi waktu yang digunakan untuk pertemuan mentoring sudah memadai atau sudah pas. Baik dari segi frekuensi pertemuannya ataupun dari durasi waktu pertemuannya. Kalau pun ada responden yang menganggap frekuensi waktu pertemuan kurang memadai, itu kemungkinan dia merasa waktu tersebut tidak cukup untuk mempelajari ilmu agama atau berkumpul dengan teman-teman. Ini membuat mereka harus selalu datang ke setiap pertemuan.

4.3.3 Pengamalan Nilai-nilai Ajaran Islam

45. Mengingat beberapa materi yang telah disampaikan Tabel 4.45 Mampu Mengingat Kembali Materi No. Mampu Mengingat Materi Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Setuju 34 87,2 4. Sangat Setuju 5 12,8 Total 39 100,0 Sumber: P.45 – FC.47 Tabel 4.45 di atas menunjukkan data responden tentang kemampuan para responden mengingat beberapa materi yang telah disampaikan oleh pementor. Dari hasil penelitian, terdapat 34 responden 87,2 yang menyatakan setuju dan bahkan 5 responden 12,8 lagi menyatakan sangat setuju, jika mereka dikatakan mampu mengingat beberapa materi yang telah disampaikan oleh pementor. Ini berarti menunjukkan bahwa seluruh responden dalam penelitian ini berada pada tahap mengetahui dan mampu mengingat materi-materi apa yang selama ini diterima mereka. Universitas Sumatera Utara 46. Menjelaskan materi dengan kata-kata sendiri Tabel 4.46 Mampu Menjelaskan Materi No. Mampu Menjelaskan Materi Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 6 15,4 3. Setuju 33 84,6 4. Sangat Setuju Total 39 100,0 Sumber: P.46 – FC.48 Tabel 4.46 di atas menunjukkan data responden tentang kemampuan responden untuk menjelaskan materi yang telah diterima dengan kata-kata mereka sendiri. Dari hasil penelitian, terdapat 33 responden 84,6 yang menyatakan setuju kalau mereka mampu menjelaskan materi dengan kata-kata mereka sendiri. Sedangkan 6 responden 15,4 lagi menyatakan tidak setuju. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini mempunyai kemampuan untuk menjelaskan kembali materi yang telah diterima dengan kata-kata mereka sendiri. Ini berarti mereka telah berada pada tahap memahami terhadap materi yang telah diterima. Tentu tahapan yang lebih tinggi dari sekedar mengetahui. Karena mereka mampu untuk mendeskripsikan suatu materi tanpa melihat buku, dengan kata-kata sendiri. Universitas Sumatera Utara 47. Menerapkan sepenuhnya materi dalam kehidupan Tabel 4.47 Menerapkan Sepenuhnya Materi dalam Kehidupan No. Menerapkan Sepenuhnya Materi dalam Kehidupan Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 19 48,7 3. Setuju 20 51,3 4. Sangat Setuju Total 39 100,0 Sumber: P.47 – FC.49 Tabel 4.47 di atas menunjukkan data responden tentang kemampuan responden dalam menerapkan materi sepenuhnya dalam kehidupan. Dari hasil penelitian, terdapat 20 repsonden 51,3 yang menyatakan setuju kalau mereka telah menerapkan sepenuhnya materi yang telah mereka terima dalam kehidupan mereka sehari-hari. Materi yang diterapkan ini adalah berupa nilai-nilai dalam ajaran Islam, apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT. Sedangkan sebagian responden lagi yaitu 19 responden 48,7 menyatakan belum sepenuhnya menerapkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan mereka. Ini berarti sudah ada yang diterapkan, walaupun belum sepenuhnya. Pada tahap ini, kemampuan responden sebagai seorang anak didik sudah lebih tinggi daripada tahap memahami. Karena mereka sudah bisa mengaplikasikan apa yang mereka ketahui dan pahami dalam kehidupan nyata. Dari hasil penelitian, diperoleh beberapa penerapan yang dilakukan oleh responden, baik untuk ikhwan maupun akhwat. Untuk ikhwan contohnya mengerjakan sholat di Masjid; menjaga kewajiban dalam beribadah atau berusaha menjaga waktu shalat, agar tidak lalai dalam mengerjakannya; tetap istiqomah kokoh dalam aqidah dan Universitas Sumatera Utara konsisten dalam beribadah; patuh pada orang tua; menjaga perkataan dan perbuatan; meningkatkan rasa cinta kepada Allah; dan saling menghargai sesama muslim. Penerapan nilai-nilai ajaran Islam untuk akhwat, yang didapat dari hasil penelitian ini contohnya yakni menutup aurat dengan berjilbab setiap keluar rumah bahkan ada yang mengurangi frekuensi keluar rumah karena belum mampu menutup aurat sepenuhnya; tidak mau pacaran; menjaga pandangan terhadap lawan jenis yang bukan muhrim; mengucap salam bila bertemu dan berpisah dengan sesama muslim; menjaga shalat wajib 5 waktu dan berusaha mengerjakan shalat sunnah seperti shalat Tahajud dan shalat Dhuha; tilawah dan tadabbur Al-Quran setiap hari; tidak membicarakan orangbergosip; sedekah; berbakti pada orang tua; lebih bertutur lembut dan bersikap sopan kepada orang lain, khususnya kepada orang tua; berusaha tidak membuat tersinggung orang lain; dan selalu berusaha sabar dalam menghadapi masalah. 48. Menguraikan materi yang telah disampaikan Tabel 4.48 Mampu Menguraikan Materi No. Mampu Menguraikan Materi Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 4 10,3 3. Setuju 34 87,2 4. Sangat Setuju 1 2,6 Total 39 100,0 Sumber: P.48 – FC.50 Tabel 4.48 di atas menunjukkan data responden tentang kemampuan responden untuk menjabarkan atau menguraikan materi yang telah diterima. Dari hasil penelitian, terdapat 34 responden 87,2 yang menyatakan setuju dan bahkan 1 responden 2,6 Universitas Sumatera Utara yang menyatakan sangat setuju kalau mereka mampu menguraikan materi yang telah mereka terima. Sedangkan 4 responden 10,3 lagi belum mampu menguraikan materi yang telah mereka terima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini telah mampu menguraikan materi-materi yang telah mereka terima selama ini saat mentoring. Ini tahapan yang lebih tinggi lagi dari penerapan. 49. Mengambil hikmahmenarik kesimpulan dari materi Tabel 4.49 Mampu Mengambil Hikmah dari Materi No. Mampu Mengambil Hikmah dari Materi Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 1 2,6 3. Setuju 31 79,5 4. Sangat Setuju 7 17,9 Total 39 100,0 Sumber: P.49 – FC.51 Tabel 4.49 di atas menunjukkan data responden tentang kemampuan responden dalam mengambil hikmah atau menarik kesimpulan dari materi yang disampaikan pementor. Dari hasil penelitian, terdapat 31 responden 79,5 yang menyatakan setuju dan 7 responden 17,9 yang menyatakan sangat setuju kalau mereka dikatakan mampu mengambil hikmah atau menarik kesimpulan dari materi yang disampaikan oleh pementor. Sedangkan 1 responden lagi belum mampu mengambil hikmah dari materi yang disampaikan. Kemungkinan responden tersebut belum mampu mengambil hikmah dari seluruh materi yang diberikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden dalam penelitian ini telah mampu mengambil hikmah atau menarik kesimpulan dari materi yang telah Universitas Sumatera Utara diberikan. Ini berarti bahwa para responden tersebut telah berada pada tahap yang lebih tinggi lagi dari kemampuan menguraikan materi. 50. Membenarkan setiap materinilai-nilai dari ajaran Islam Tabel 4.50 Membenarkan Setiap MateriNilai-nilai Ajaran Islam No. Membenarkan Setiap MateriNilai-nilai Ajaran Islam Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Setuju 29 74,4 4. Sangat Setuju 10 25,6 Total 39 100,0 Sumber: P.50 – FC.52 Tabel 4.50 di atas menunjukkan data responden tentang penilaian responden terhadap materinilai-nilai ajaran Islam yang telah diterima saat mentoring. Dari hasil penelitian, terdapat 29 responden 74,4 yang menyatakan setuju dan bahkan 10 responden 25,6 lagi menyatakan sangat setuju kalau mereka membenarkan setiap materinilai-nilai dari ajaran Islam yang telah disampaikan pementor selama ini saat mentoring. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh responden dalam penelitian ini telah membenarkan setiap materinilai-nilai dari ajaran Islam. Ini merupakan tahapan yang paling tinggi pada kawasan kognitif. Mereka melakukan penilaian kemudian mereka membenarkan setiap materi yang di terima saat mentoring. Karena materi-materi itu adalah ajaran-ajaran yang terkandung dalam agama Islam. Universitas Sumatera Utara 51. Segala hal yang ditulis dalam Al-Quran sebagai kebenaran mutlak Tabel 4.51 Al-Quran Dipandang sebagai Kebenaran Mutlak No. Al-Quran Dipandang sebagai Kebenaran Mutlak Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Setuju 9 23,1 4. Sangat Setuju 30 76,9 Total 39 100,0 Sumber: P.51 – FC.53 Tabel 4.51 di atas menunjukkan data responden tentang Al-Quran dipandang sebagai kebenaran mutlak. Dari hasil penelitian, terdapat 30 responden 76,9 yang menyatakan sangat setuju dan 9 responden lagi menyatakan setuju kalau mereka harus memandang Al-Quran sebagai kebenaran mutlak. Segala hal yang ditulis dalam Al-Quran memang harus dipandang sebagai kebenaran mutlak, karena Al-Quran itu adalah wahyu dari Allah SWT, bukanlah ciptaan Nabi Muhammad SAW ataupun ciptaan ahli kitab lainnya, seperti dalam QS. As- Sajadah:1-3. Sehingga kita sebagai hamba Allah harus benar-benar menjaga keaslian isi Al-Quran. Tidak ada yang harus ditambahi atau pun dikurangi. Universitas Sumatera Utara 52. Mempercayai setiap perbuatan manusia di bumi mendapat balasan sesuai Tabel 4.52 Mempercayai Setiap Perbuatan Manusia di Bumi Mendapat Balasan Sesuai No. Mempercayai Setiap Perbuatan Manusia di Bumi Mendapat Balasan Sesuai Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Setuju 3 7,7 4. Sangat Setuju 36 92,3 Total 39 100,0 Sumber: P.52 –FC.54 Tabel 4.52 di atas menunjukkan data responden tentang kepercayaan responden bahwa setiap perbuatan manusia di bumi akan mendapat balasan yang sesuai. Dari hasil penelitian, terdapat 36 responden 92,3 yang menyatakan sangat setuju dan 3 responden lagi menyatakan setuju kalau mereka mempercayai bahwa setiap perbuatan manusia yang dikerjakan di bumi, maka akan mendapatkan balasan yang sesuai. Sesuai yang terkandung dalam Al-Quran bahwa perbuatan itu baik berupa perbuatan amal ataupun perbuatan kesalahan, masing-masing manusia akan memetik buah dari perbuatan amalnya sendiri QS. Az-Zumar:41 dan masing-masing manusia hanya memikul kesalahannya sendiri QS. Fatir:18. Tidak ada manusia yang menanggung dosa orang lain. Mereka akan menanggung dosa mereka masing-masing. Universitas Sumatera Utara 53. Bersedia mematuhi setiap perintah Islam Tabel 4.53 Bersedia Mematuhi Perintah dalam Ajaran Islam No. Bersedia Mematuhi Perintah dalam Ajaran Islam Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Setuju 24 61,5 4. Sangat Setuju 15 38,5 Total 39 100,0 Sumber: P.53 – FC.55 Tabel 4.53 di atas menunjukkan data responden tentang kesediaan responden untuk mematuhi setiap perintah dalam ajaran Islam. Dari hasil penelitian, terdapat 24 responden 61,5 yang menyatakan setuju dan 15 responden 38,5 lagi yang menyatakan sangat setuju, jika dikatakan kalau mereka bersedia mematuhi setiap perintah yang diajarkan dalam agama Islam. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh responden dalam penelitian ini bersedia mengerjakan segala perintah yang diajarkan dalam agama Islam. Karena yang menjadi perintah dalam ajaran Islam berarti apa-apa yang telah menjadi perintah Allah SWT. Mengerjakan perintah Allah SWT tersebut, dilakukan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa. Universitas Sumatera Utara 54. Bersedia menjauhi segala larangan Islam Tabel 4.54 Bersedia Menjauhi Segala Larangan dalam Ajaran Islam No. Bersedia Menjauhi Segala Larangan dalam Ajaran Islam Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Setuju 22 56,4 4. Sangat Setuju 17 43,6 Total 39 100,0 Sumber: P.54 – FC.56 Tabel 4.54 di atas menunjukkan data responden tentang kesediaan responden untuk menjauhi segala larangan dalam Islam. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa seluruh responden dalam penelitian ini telah setuju untuk menjauhi segala larangan yang diajarkan dalam agama Islam. Bersedia menjauhi segala larangan dari Allah, itu juga dilakukan bagi orang-orang beriman dan bertakwa. 55. Perkataanperbuatan telah sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Islam Tabel 4.55 PerkataanPerbuatan Telah Sepenuhnya Sesuai dengan Nilai-nilai Islam No. PerkataanPerbuatan Telah Sepenuhnya Sesuai dengan Nilai-nilai Islam Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 5 12,8 2. Tidak Setuju 24 61,5 3. Setuju 10 25,6 4. Sangat Setuju Total 39 100,0 Sumber: P.55 – FC.57 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.55 di atas menunjukkan data responden tentang karakter kehidupan responden berdasarkan nilai-nilai Islam. Dari hasil penelitian, terdapat 24 responden 61,5 yang menyatakan tidak setuju dan 5 responden menyatakan sangat tidak setuju, jika dikatakan setiap perkataan atau perbuatan mereka telah sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Islam. Ini menunjukkan hanya sebagian kecil dari responden yang dalam hidupnya telah sepenuhnya terkarakter sesuai nilai-nilai Islam. Jadi, sebagian besar responden, kehidupannya masih belum sepenuhnya menerapkan nilai-nilai Islam. 56. Belum mampu membedakan yang benarsalah menurut Islam Tabel 4.56 Belum Mampu Membedakan Mana yang BenarSalah Menurut Islam No. Belum Mampu Membedakan Mana yang BenarSalah Menurut Islam Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 5 12,8 2. Tidak Setuju 18 46,2 3. Setuju 16 41,0 4. Sangat Setuju Total 39 100,0 Sumber: P.56 – FC.58 Tabel 4.56 di atas menunjukkan data responden tentang kemampuan responden dalam membedakan yang benar dan salah menurut Islam. Dari hasil penelitian, terdapat 18 responden 46,2 yang menyatakan tidak setuju dan 5 responden juga menyatakan sangat tidak setuju, jika mereka dikatakan belum mampu membedakan perkataanperbuatan mana yang benar dan salah menurut Islam. Universitas Sumatera Utara Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden ini telah mampu membedakan setiap perkataanperbuatan mana yang dianggap benar dan yang dianggap salah oleh Islam. Sedangkan sebagian kecil dari responden 16 responden mengatakan, mereka belum mampu membedakan mana perkataan atau mana perbuatan yang danggap benar dan mana yang dianggap salah dalam syariat Islam. Bagi mereka yang sudah mampu membedakan, tentu diharapkan dalam hidupnya telah benar-benar mempunyai karakter menjadi seorang muslimmuslmah yang taat akan perintah Allah. Kemampuan ini paling rendah dalam ranah psikomotorkognitif. 57. Telah siap mengerjakan setiap perintah dalam Islam Tabel 4.57 Telah Siap Mengerjakan Setiap Perintah Ajaran Islam No. Telah Siap Mengerjakan Setiap Perintah Ajaran Islam Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 4 10,3 3. Setuju 31 79,5 4. Sangat Setuju 4 10,3 Total 39 100,0 Sumber: P.57 – FC.59 Tabel 4.57 di atas menunjukkan data responden tentang kesiapan responden untuk mengerjakan setiap perintah dalam Islam. Dari hasil penelitian, terdapat 31 responden 79,5 yang menyatakan setuju dan 4 responden lagi yang menyatakan sangat setuju, jika mereka dikatakan telah siap mengerjakan setiap perintah dalam Islam. Ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden telah siap mengerjakan setiap perintah dalam Islam dan hanya sebagian kecil saja yang belum sepenuhnya siap. Universitas Sumatera Utara 58. Telah siap menjauhi segala larangan dalam Islam Tabel 4.58 Telah Siap Menjauhi Segala Larangan dalam Islam No. Telah Siap Menjauhi Segala Larangan dalam Islam Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3 7,7 3. Setuju 28 71,8 4. Sangat Setuju 8 20,5 Total 39 100,0 Sumber: P.58 – FC.60 Tabel 4.58 di atas menunjukkan data responden tentang kesiapan responden untuk menjauhi segala larangan dalam Islam. Dari hasil penelitian, terdapat 28 responden 78,5 yang menyatakan setuju dan 8 responden lagi yang menyatakan sangat setuju, jika mereka dikatakan telah siap menjauhi segala larangan dalam Islam. Ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden telah siap menjauhi segala larangan dalam Islam dan hanya sebagian kecil saja yang belum sepenuhnya siap. Sebagai salah satu contoh dalam penelitian ini adalah dalam Islam terdapat larangan berpacaran sebelum menikah. Apalagi responden dalam penelitian ini adalah para remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri, dalam proses tersebut mereka dihadapkan dengan kondisi lingkungan yang tidak seterusnya baik atau positif, terkadang terdapat pengaruh buruk dari lingkungan di mana mereka tinggal. Dalam hal pacaran bagi remaja, jika remaja tersebut tidak bisa mengontrolnya maka kemungkinan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan responden dalam penelitian ini, ada beberapa responden yang telah berkomitmen tidak mau berpacaran, tetapi ada juga yang berpacaran. Mereka yang tidak mau berpacaran, diharapkan memang telah benar-benar bersedia untuk melakukan hal itu. Sedangkan responden yang Universitas Sumatera Utara masih berpacaran, mereka kemungkinanan belum sepenuhnya bisa menjauhi larangan dalam Islam. 59. Mengikuti setiap perintah dan menjauhi segala larangan sesuai dengan Al- Quran dan Al-Hadist Tabel 4.59 Mengikuti Perintah dan Menjauhi Larangan sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadist No. Mengikuti Perintah dan Menjauhi Larangan sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadist Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Setuju 12 30,8 4. Sangat Setuju 27 69,2 Total 39 100,0 Sumber: P.59 – FC.61 Tabel 4.59 di atas menunjukkan data responden tentang tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa mengikuti perintah dan menjauhi segala larangan harus sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadist. Dari hasil penelitian, bahwa seluruh responden dalam penelitian ini menyatakan setuju kalau mereka menjauhi setiap perintah dan menjauhi segala larangan harus sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadist. Karena keduanya merupakan pedoman hidup kaum muslim di dunia. Universitas Sumatera Utara 60. Mengerjakan sholat wajib dalam kondisi bagaimana pun Tabel 4.60 Mengerjakan Sholat Wajib dalam Setiap Kondisi No. Mengerjakan Sholat Wajib dalam Setiap Kondisi Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Setuju 12 30,8 4. Sangat Setuju 27 69,2 Total 39 100,0 Sumber: P.60 – FC.62 Tabel 4.60 di atas menunjukkan data responden tentang kewajiban mengerjakan shalat wajib dalam setiap kondisi. Dari hasil penelitian, terdapat 27 responden 69,2 yang menyatakan sangat setuju dan 12 responden 30,8 menyatakan setuju kalau sebagai umat muslim sangat diwajibkan mengerjakan shalat wajib 5 waktu dalam kondisi bagaimana pun kecuali terpaksa meninggalkannya karena alasan yang sesuai syar’i bagi kaum wanita. Ini sesuai dengan firman Allah yaitu “Peliharalah segala shalatmu, dan peliharalah shalat Wusta. Berdirilah karena Allah dalam shalatmu dengan khusyuk. Jika kamu dalam keadaan takut bahaya, maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah shalatlah sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” QS. Al-Baqarah:238-239. Ini nenunjukkan bahwa dalam kondisi bagaimana pun, kaum muslim wajib menngerjakan shalat wajib 5 waktu sehari semalam. Tidak ada alasan untuk lalai atau meninggalkannya. Universitas Sumatera Utara 61. Tilawah Al-Quran tiap hari Tabel 4.61 Tilawah Al-Quran Setiap Hari No. Tilawah Al-Quran Setiap Hari Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 2 5,1 3. Setuju 25 64,1 4. Sangat Setuju 12 30,8 Total 39 100,0 Sumber: P.61 – FC.63 Tabel 4.61 di atas menunjukkan data responden tentang kesenangan responden untuk membaca Al-Quran. Dari hasil penelitian, terdapat 25 responden 64,1 yang menyatakan setuju dan 12 responden 30,8 yang menyatakan sangat setuju kalau mereka senang membaca Al-Quran setiap hari. Sedangkan 2 responden lagi menyatakan tidak senang membaca Al-Quran setiap hari. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden dalam penelitian ini merasa senang untuk membaca Al-Quran setiap hari. Membaca Al-Quran dapat mentrentamkan hati, apalagi jika kita mentadaburinya. 62. Terbiasa mengerjakan shalat Tahajjud Tabel 4.62 Terbiasa Mengerjakan Shalat Tahajjud No. Terbiasa Mengerjakan Shalat Tahajjud Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 1 2,6 2. Tidak Setuju 17 43,6 3. Setuju 21 53,8 4. Sangat Setuju Total 39 100,0 Sumber: P.62 –FC.64 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.62 di atas menunjukkan data responden tentang kebiasaan responden dalam mengerjakan shalat sunnah Tahajud. Dari hasil penelitian, terdapat 21 responden 53,8 yang menyatakan setuju kalau mereka terbiasa mengerjakan shalat Tahajud. Sedangkan 17 responden 43,6 menyatakan tidak setuju dan 1 responden lagi menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Ini menunjukkan bahwa sebagian responden dalam penelitian ini masih belum terbiasa mengerjakan shalat sunnah Tahajud. Mereka mengerjakan shalat Tahajud, jika mereka tidak sengaja terbangun di malam hari. Sedangkan sebagian responden lagi sudah terbiasa mengerjakan shalat Tahajud secara rutin. 63. Terbiasa mengerjakan shalat Dhuha setiap hari Tabel 4.63 Terbiasa Mengerjakan Shalat Dhuha Setiap Hari No. Terbiasa Mengerjakan Shalat Dhuha Setiap Hari Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 3 7,7 2. Tidak Setuju 15 38,5 3. Setuju 21 53,8 4. Sangat Setuju Total 39 100,0 Sumber: P.63 – FC.65 Tabel 4.63 di atas menunjukkan data responden tentang kebiasaan responden dalam mengerjakan shalat sunnah Dhuha. Dari hasil penelitian, terdapat 21 responden 53,8 yang menyatakan setuju kalau mereka terbiasa mengerjakan shalat Dhuha. Sedangkan 15 responden 38,5 menyatakan tidak setuju dan 3 responden lagi menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Universitas Sumatera Utara Ini menunjukkan bahwa sebagian responden dalam penelitian ini sudah terbiasa mengerjakan shalat sunnah Dhuha setiap hari. Apalagi responden dalam penelitian ini adalah yang masih bersekolah, kemungkinan pada jam istirahat pertama dapat digunakan untuk shalat Dhuha di musholah sekolah. 64. Mengerjakan puasa Ramadhan, karena orang lain mengerjakan Tabel 4.64 Mengerjakan Puasa Ramadhan Karena Orang Lain Mengerjakan No. Mengerjakan Puasa Ramadhan Karena Orang Lain Mengerjakan Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 27 69,2 2. Tidak Setuju 12 30,8 3. Setuju 4. Sangat Setuju Total 39 100,0 Sumber: P.64 – FC.66 Tabel 4.64 di atas menunjukkan data responden tentang responden mengerjakan puasa Ramadhan. Dari hasil penelitian, terdapat 27 responden 69,2 yang menyatakan sangat tidak setuju dan 12 responden 30,8 menyatakan tidak setuju kalau mereka mengerjakan puasa wajib di bulan Ramadhan karena orang lain mengerjakannya. Seluruh responden dalam penelitian ini mengerjakan puasa wajib di bulan Ramadhan bukan karena orang lain mengerjakannya, tetapi memang karena itu suatu kewajiban yang diperintahkan Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT yaitu “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” QS. Al-Baqarah:183. Universitas Sumatera Utara 65. Wajib membayar zakatberniat bayar zakatberusaha bayar zakat Tabel 4.65 Kewajiban Membayar Zakat No. Kewajiban Membayar Zakat Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Setuju 13 33,3 4. Sangat Setuju 26 66,7 Total 39 100,0 Sumber: P.65 – FC.67 Tabel 4.65 di atas menunjukkan data responden tentang pendapat responden terhadap kewajiban membayar zakatberniat bayar zakatberusaha bayar zakat. Dari hasil penelitian, terdapat 26 responden 66,7 yang menyatakan sangat setuju dan 13 responden menyatakan setuju, jika membayar zakatberniat bayar zakatberusaha bayar zakat dikatakan sebagai kewajiban mereka. Jadi, dapat dikatakan bahwa seluruh responden dalam penelitian ini menyetujui kalau membayar zakatberniat bayar zakatberusaha bayar zakat dikatakan sebagai kewajiban bagi mereka. Zakat berfungsi untuk membersihkan harta yang dimiliki oleh setiap manusia. Selain itu juga, ada hak orang lain di dalam harta yang kita miliki. Universitas Sumatera Utara 66. Bersedekah bila ada kesempatan dan kemampuan Tabel 4.66 Bersedekah Bila Ada Kesempatan dan Kemampuan No. Bersedekah Bila Ada Kesempatan dan Kemampuan Frekuensi 1. Sangat Tidak Setuju 1 2,6 2. Tidak Setuju 7 17,9 3. Setuju 29 74,4 4. Sangat Setuju 2 5,1 Total 39 100,0 Sumber: P.66 – FC.68 Tabel 4.66 di atas menunjukkan data responden tentang kesediaan responden untuk bersedekah. Dari hasil penelitian, terdapat 29 responden 74,4 yang menyatakan setuju dan 2 responden bahkan menyatakan sangat setuju, kalau mereka bersedekah karena ada kesempatan dan kemampuan. Sedangkan 8 responden lagi menyatakan kalau bersedekah itu tidak harus menunggu ada kesempatan dan kemampuan. Karena kesempatan untuk bersedekah itu terus ada, dan kita harus bisa menyisihkan sedikit harta kita untuk bersedekah, meskipun kita tidak memiliki kekayaan yang melimpah.

4.4. Analisis Tabel Silang