Teori Pertukaran Exchange Theory

peranan dan tanggung jawab mereka masing-masing. Hal ini dikarenakan telah adanya pembagian tugas di antara para anggota kelompok. Keberhasilan komunikasi kelompok disebabkan oleh keterbukaan anggota menanggapi, anggota dengan senang hati menerima informasi, kemauan anggota merasakan apa yang dirasakan anggota lain, situasi kelompok yang mendukung komunikasi berlangsung efektif, perasaan positif terhadap diri anggota kelompok, dorongan terhadap orang lain agar lebih aktif berpartisipasi, dan kesetaraan, yakni bahwa semua anggota kelompok memiliki gagasan yang penting untuk disumbangkan kepada kelompok Wiryanto, 2005:48.

1.5.2 Teori Pertukaran Exchange Theory

Teori ini dikembangkan oleh Thibaut dan Kelley yang juga dikenal dalam pandangan-pandangan mereka yang khas, misalnya perbandingan tingkat alternatif. Intinya bahwa hubungan antarpribadi bisa diteruskan dan juga bisa dihentikan. Hal ini disebabkan kalau seseorang bisa melihat faktor-faktor pembanding dalam hubungan antarpribadi terhadap seseorang dengan hubungan antarpribadi terhadap yang lainnya Liliweri, 1991:56. Model Thibaut dan Kelley mendukung asumsi-asumsi yang dibuat oleh Homans dalam teorinya tentang proses pertukaran, khususnya bahwa interaksi manusia mencakup pertukaran barang dan jasa, serta bahwa tanggapan-tanggapan individu-individu yang muncul melalui interaksi di antara mereka, mencakup baik imbalan rewards maupun pengeluaran costs. Apabila imbalan tidak cukup, atau bila pengeluaran melebihi imbalan, interaksi akan terhenti atau individu-individu yang terlibat di dalamnya akan merubah tingkah laku mereka dengan tujuan mencapai apa yang mereka cari Goldberg, 1985:54. Universitas Sumatera Utara George C. Homans 1950, 1956, 1961 menyatakan bila tindakan manusia selalu mendapat imbalan atau keuntungan reward, maka manusia lebih cenderung akan melakukan tindakan tersebut secara terus-menerus. Dia menyatakan pula bahwa “reward must be greater than costs” Altman, 1973:64. Di dalam penelitian ini, terjadi proses pertukaran sosial di dalam kelompok Mentoring Agama Islam, yaitu para anggota kelompok mengharapkan imbalan yang mungkin menjadi alasan mereka ikut dalam kelompok tersebut dan salah satunya mungkin mengharapkan penambahan informasipengetahuan mengenai ajaran agama Islam. Sehingga mereka dapat lebih memperdalam kegiatan ibadahnya kepada Allah SWT, dengan mengamalkan ilmu yang sudah mereka terima dalam kehidupan nyata. Sementara imbalan yang diterima oleh pementor, di sini yang bertindak sebagai komunikator, adalah pahala dari Allah SWT, karena mereka telah melakukan tugasnya sebagai umat Islam yaitu berdakwah yang merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar lagi. Mereka telah mensukseskan dakwah Islam dengan menyebarkan ilmu agama yang telah diperoleh kepada orang lain, istilahnya mengamalkan ilmu tersebut. Sedangkan pengeluaran dari pementor dan peserta mentoring, dimungkinkan mereka harus meluangkan waktu mereka di sela-sela aktivitas mereka yang lain, untuk belajar lebih dalam mengenai agama mereka, yakni Islam.

1.5.3 Teori Taksonomi Bloom