Tabel 2.2
1. Menerima Tingkatan Pengukuran Hasil Belajar dalam Kawasan Afektif
1.1 Kesadaran 1.2 Kemauan untuk menerima
1.3 Perhatian yang terkontrol atau terpilih
2. Merespon 2.1 Kepasrahan dalam merespon
2.2 Kemauan untuk merespon 2.3 Kepuasan dalam merespon
3. Menilai
3.1 Penerimaan atas nilai 3.2 Pemilihan atas nilai
3.3 Komitmen
4. Pengaturan
4.1 Konseptualisasi nilai 4.2 Pengaturan sistem nilai
5. Penentuan karakter melalui suatu nilai atau kelompok nilai
5.1 Perangkat yang tergeneralisasi 5.2 Penentuan karakter
Berikut ini penjelasan setiap jenjang taksonomi tujuan pendidikan dalam kawasan afektif, yakni:
Sumber: Adaptasi dari Prasastie, 2008
1. Penerimaan Receiving
Penerimaan merupakan kesadaran atau kepekaan yang disertai keinginan untuk menenggang atau bertoleransi terhadap suatu gagasan, benda, atau gejala. Hasil belajar
penerimaan merupakan pemilikan kemampuan untuk membedakan dan menerima perbedaan. Contoh kata kerjanya seperti menunjukkan penerimaan dengan mengiyakan,
mendengarkan, dan menanggapi sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
Kesadaran hampir merupakan perilaku kognitif. Pembelajar menyadari akan sesuatu, yang kemudian dipertimbangkannya seperti sebuah situasi, fenomena, obyek,
atau urusan tertentu. Seseorang mungkin saja tidak mampu mengungkapkan dengan kata-kata verbalize aspek-aspek stimulus yang menimbulkan kesadaran.
a. Kesadaran
b. Kemauan untuk menerima
Menunjukkan perilaku bersedia menerima tolerate stimulus yang diberikan, bukan menghindarinya. Perilaku ini melibatkan adanya kenetralan atau penilaian yang
tertunda suspended jugment terhadap stimulus. c.
Perhatian yang terkontrol atau terpilih Di tingkat ini penerimaan masih tanpa ketegangan atau asesmen dan siswa
mungkin tidak tahu istilah atau simbol teknis untuk menggambarkan sebuah fenomena dengan benar dan tepat pada orang lain. Terdapat unsur di mana pembelajar mengontrol
perhatian sehingga ia dapat memilih dan menerima stimulus yang diinginkan.
2. Pemberian Respon Responding