Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Pembahasan

Kelompok Mentoring adalah suatu kegiatan kelompok kecil yang terdiri dari 5-7 orang yang membahas tentang agama yang kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Mentoring Agama Islam adalah kegiatan berkelanjutan yang terdiri dari perangkat- perangkat pembinaan dengan mengoptimalkan segenap jasadiah, ruhaniah, akal serta aspek lainnya yang berfungsi untuk membentuk pribadi yang benar aqidahnya, ibadahnya, dan berakhlak yang baik dalam pergaulan masyarakat serta merujuk pada Al- Quran dan As-Sunnah Rasulullah sebagai pedoman hidupnya. Kelompok Mentoring Agama Islam termasuk kelompok belajar, dalam hal ini kelompok yang mempelajari nilai-nilai ajaran agama Islam. Tujuan dari kelompok belajar adalah meningkatkan informasi, pengetahuan, dan kemampuan diri para anggotanya. Dalam proses pembelajaran tersebut, seorang pementor menyampaikan materi yang berisikan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam. Sehingga akan menimbulkan hasil belajar terhadap peserta mentoringnya. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain ranah, kawasan dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hierarkinya. Dan Taksonomi Bloom merupakan taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Bloom membagi tujuan pendidikan menjadi tiga kawasan menurut jenis kemampuan yang tercantum di dalamnya yaitu kawasan kognitif, kawasan afektif, dan kawasan psikomotor. Dalam penelitian ini, para peserta mentoring belajar agama Islam dengan dampingan pementor. Dalam proses belajar tersebut, para peserta mentoring akan mengalami yang namanya hasil belajar. Dan hasil belajar tersebut dapat dilihat dalam tiga kawasan yaitu kawasan kognitif, kawasan afektif, dan kawasan psikomotor. Jadi, para peserta mentoring tidak hanya menjadi bertambah pengetahuan dan pemahamannya Universitas Sumatera Utara mengenai Islam, tetapi juga diharapkan dapat menjadikan Islam sebagai agama yang dicintai dan dibelanya, serta diharapkan peserta mentoring dapat lebih mengamalkan atau menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupannya di dunia sebagai bekal di akhirat kelak. Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel di atas, maka diketahui bahwa besar koefisien korelasi Spearman s r sebesar 0,304. Ini berarti s r 0, maka menunjukkan hubungan linear positif. Berdasarkan skala Guilford, s r sebesar 0,304 berada diantara 0,20-0,39 berarti hubungan yang terjalin rendah, tapi pasti. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, bahwa komunikasi kelompok kecil yang dalam penelitian ini adalah kelompok Mentoring Agama Islam, mempengaruhi para responden untuk mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan mereka. Selanjutnya untuk mengetahui besarnya kekuatan pengaruh yang ditimbulkan komunikasi kelompok kecil terhadap pengamalan nilai-nilai Islam, maka digunakan rumus : Kp = rs 2 Kp = 0,304 x 100 2 Kp = 0,092416 x 100 x 100 Kp =9,2416 Kp = 9,24 Kesimpulannya ialah besarnya kekuatan pengaruh yang ditimbulkan komunikasi kelompok kecil sebesar 9,24 terhadap pengamalan nilai-nilai Islam. Hal ini berarti sumbangan atau peranan komunikasi kelompok kecil terhadap pengamalan nilai-nilai Islam pada kelompok Mentoring Agama Islam di Rohis SMA Negeri 2 Binjai hanya sebesar 9,24. Selebihnya para responden mengamalkan nilai-nilai Islam dapat dipengaruhi faktor lain, mungkin karena keluarga atau kesadaran responden sendiri. Universitas Sumatera Utara Walaupun peranan komunikasi kelompok kecil ini tidak begitu besar, karena kemungkinan mereka sebelum mengikuti kelompok mentoring memang sudah menerapkannya. Tetapi paling tidak kegiatan mentoring ini juga memberi dampak baik pada pengetahuan, sikap, maupun tindakan responden. Komunikasi kelompok mentoring ini bukanlah satu-satunya faktor yang dapat menyebabkan para responden mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupannya. Kelompok mentoring ini sebagai sarana tambahan bagi para respondenpeserta mentoring dalam memperdalam ilmu agama Islam, karena mungkin selama ini para responden hanya sedikit mempunyai waktu untuk belajar agama. Kelompok mentoring ini juga sebagai salah satu faktor bagi responden dalam mengamalkan nilai-nilai Islam, karena kemungkinan ada faktor lain yang lebih besar pengaruhnya, seperti dari pihak orang tua yang memang telah mengajarkan dari kecil, anaknya untuk taat beribadah. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Alasan yang paling utama bagi peserta kelompok dalam mengikuti kegiatan Mentoring Agama Islam adalah mereka ingin menambah pengetahuan dan ilmu agama Islam atau memperdalam ilmu agama Islam termasuk di dalamnya ingin mengetahui lebih dalam apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang dalam ajaran Islam serta berharap dapat lebih mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian, selain alasan utama di atas, ada alasan lain yang memotivasi para peserta kelompok dalam mengikuti kegiatan Mentoring Agama Islam antara lain adalah: • Dapat memperkuat Ukhuwah Islamiyah umat Islam bersatu karena kesamaan aqidah salah satunya dengan cara lebih sering bertemu atau berkumpul dengan pementor dan teman-teman yang lain dalam wadah kelompok mentoring tersebut. • Ada hal yang ingin ditanyakanmempunyai kesempatan bertanya mengenai syariat Islam. • Selain agar lebih dekat dengan teman-teman, juga ingin lebih dekat dengan Allah SWT termasuk firman-firman-Nya yang terkandung dalam Al-Quran serta lebih dekat dengan Rasulullah SAW termasuk sunnah- sunnahnya yang terkandung dalam Al-Hadist. Universitas Sumatera Utara