lainnya, individu terus beradaptasi. Di dalam kelompok, masing-masing anggota berkomunikasi, saling berinteraksi, dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
2.1.1 Pengertian Komunikasi Kelompok Kecil
Para ahli tidak memiliki kata sepakat mengenai pengertian atau definisi kelompok. Hal itu bukanlah sesuatu yang aneh karena masing-masing ahli mempunyai
sudut pandang yang berbeda satu sama lain mengenai pengertian kelompok. Pengertian kelompok dari segi persepsi, seperti dikemukakan oleh Smith, “We
may define a social group as a unit consisting of a plural number of separate organism agents who have a collective perception of their unity and who have the ability to act
or are acting in a unitary manner toward their environment”. Dalam hal ini, Smith menggunakan istilah social group sebagai unit yang terdiri atas beberapa anggota yang
mempunyai persepsi bersama tentang kesatuan mereka Walgito, 2007:6-7. Selain itu terdapat juga pengertian kelompok atas dasar motivasi, tujuan, interdepedensi, interaksi,
dan juga struktur. Kelompok yang baik adalah kelompok yang dapat mengatur sirkulasi tatap muka
yang intensif di antara anggota kelompok, serta tatap muka itu pula akan mengatur sirkulasi komunikasi makna di antara mereka, sehingga mampu melahirkan sentimen-
sentimen kelompok serta kerinduan di antara mereka. Pengertiaan kelompok tersebut termasuk dalam definisi kelompok kecil, karena
dengan jumlah anggota yang kecil memungkinkan semua anggota bisa berkomunikasi secara relatif mudah, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima informasi. Para
anggota dapat mengatur pertemuan tatap muka, dapat saling berhubungan satu sama lain dengan tujuan yang sama, dan memiliki struktur di antara mereka.
Kelompok tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan komunikasi. Komunikasi merupakan dasar semua interaksi manusia dan untuk semua fungsi kelompok. Setiap
Universitas Sumatera Utara
kelompok harus menerima dan menggunakan informasi dan proses ini terjadi melalui proses komunikasi. Karena pada hakekatnya kelompok terdiri dari dua atau lebih
individu yang saling berhubungan, saling bergantung dan berinteraksi antara satu dengan lainnya, untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Interaksi tersebut
dilakukan melalui kegiatan komunikasi. Terdapat perbedaan antara dinamika-dinamika kelompok dengan komunikasi
kelompok. Kalau dinamika-dinamika kelompok merupakan studi tentang berbagai aspek tingkah laku kelompok, sedangkan komunikasi kelompok hanya memusatkan
perhatiannya pada proses komunikasi dalam kelompok-kelompok kecil Goldberg, 1985:7.
Komunikasi kelompok kecil small group communication merupakan komunikasi yang berlangsung secara tatap muka karena komunikator dan komunikan
berada dalam situasi saling berhadapan dan saling melihat. Para anggotanya saling berinteraksi satu sama lain dan lebih intens.
Menurut Shaw 1976 ada enam cara untuk mengidentifikasikan suatu komunikasi kelompok kecil yaitu suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi
satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain, dan berkomunikasi tatap
muka. Jika salah satu dari komponen itu hilang, individu yang terlibat tidaklah berkomunikasi dalam kelompok kecil Muhammad, 2000:182.
Ada empat elemen kelompok yang dikemukakan oleh Adler dan Rodman yaitu interaksi, waktu, ukuran, dan tujuan. Interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan
faktor yang penting, karena melalui interaksi inilah, kita dapat melihat perbedaan antara kelompok dengan istilah yang disebut dengan coact. Coact adalah sekumpulan orang
yang secara serentak terikat dalam aktivitas yang sama, namun tanpa komunikasi satu sama lain. Sekumpulan orang yang berinteraksi untuk jangka waktu yang singkat, tidak
Universitas Sumatera Utara
dapat digolongkan sebagai kelompok, karena kelompok mempersyaratkan interaksi dalam jangka waktu yang panjang sehingga akan dimiliki karakteristik atau ciri yang
tidak dipunyai oleh kumpulan yang bersifat sementara. Ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok tidak ada yang pasti. Tujuan yang mengandung pengertian
bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok tersebut dapat mewujudkan satu atau lebih tujuannya Bungin,
2006:266-267. Menurut Arni Muhammad 2000:182-184, tujuan komunikasi kelompok kecil
mungkin dapat digunakan untuk menyelesaikan bermacam-macam tugas atau untuk memecahkan masalah. Akan tetapi, dari semua tujuan itu sebenarnya dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu untuk tujuan personal dan tujuan yang berhubungan dengan tugas atau pekerjaan. Alasan seseorang masuk dalam kelompok
dapat dibedakan atas empat tujuan utama yaitu untuk hubungan sosial, penyaluran, untuk terapi, dan untuk belajar. Tujuan tersebut merupakan tujuan personal. Sedangkan tujuan
yang berhubungan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan yaitu untuk membuat keputusan dan pemecahan suatu masalah.
2.1.2 Tipe Komunikasi Kelompok Kecil