3.6 Teknik Analisis Data
Maleong mendefinisikan analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data Kriyantono, 2008:165. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini seringkali digunakan statistik Singarimbun, 2006: 263.
a. Analisis Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal
merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom yaitu sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori Singarimbun, 2006:266.
b. Analisis Tabel Silang
Merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui apabla variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat
diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Pada tabel silang, distribusi persentase pada sel-sel dalam tabel sebagai dasar
untuk menyimpulkan hubungan antara variabel-variabel penelitiannya. Hubungan variabel-variabel penelitian, dalam hal ini efek variabel pengaruh terhadap variabel
terpengaruh, dilihat dengan membandingkan distribusi persentase pada kategori-kategori variabel pengaruh Singarimbun, 2006:273.
c. Pengujian Hipotesis
Merupakan pengujian data statistik untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan kedua variabel yang
dikorelasikan digunakan rumus Korelasi Rank-Order Spearman’s Rho Rank-Order Correlations. Teknik ini digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara data
Universitas Sumatera Utara
ordinalinterval dan data ordinal lainnya. Dalam teknik ini setiap data dari variabel- variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai terbesar
dirangking. Peringkat terkecil diberi nilai 1. Rumus koefisien korelasinya adalah : 6 Σ d
rho = 1 –
2
N N
2
– 1 Keterangan:
Rs rho = Koefisien korelasi rank-order
Angka 1 = angka satu, yaitu bilangan konstan
Angka 6 = angka enam, yaitu bilangan konstan
d = perbedaan antara pasangan jenjang
Σ = Sigma atau jumlah
N = jumlah individu dalam sampel Kriyantono, 2008:176.
Koefisien korelas dapat positif dan negatif, hasil perhitungan perhitungan tersebut akan menentukan kemungkinan-kemungkinan :
• Jika nilai rs 0; maka menunjukkan hubungan linear positif, artinya jika variabel
1 besar, maka variabel 2 semakin besar pula. •
Jika nilai rs 0; maka menunjukkan hubungan linear negatif, artinya jika variabel 1 besar, maka variabel 2 menjadi kecil.
Untuk menguji tingkat signifikan korelasi, jika N 10, digunakan rumus t
test
N – 2 pada tingkat signifikan 0,05 sebagai berikut:
t = Rs 1 – Rs
Keterangan:
2
t = nilai t
hitung
Rsrho = nilai koefisien korelasi
N = jumlah sampel Suparman, 1990:218.
Universitas Sumatera Utara
Harga t yang diperoleh dari perhitungan rumus di atas dibandingkan dengan harga t
tabel
Jika t dengan menentukan tingkat signifikan uji dua pihak dan derajat kebebasan n-
2. Sehingga :
hitung
t
tabel,
maka H Jika t
ditolak berarti hubungannya signifikan.
hitung
t
tabel,
maka H
Kemudian untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi skala Guilford sebagai berikut Kriyantono, 2008:170-171:
diterima berarti hubungannya tidak signifikan Kriyantono, 2008:175.
Kurang dari 0,20 = hubungan rendah sekali, lemah sekali 0,20 - 0,39
= hubungan rendah, tetapi pasti 0,40 - 0,70
= hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90
= hubungan yang tinggi, kuat lebih dari 0,90 = hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan.
Selanjutnya untuk mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X dan Y atau untuk mengetahui besarnya sumbangan atau peranan komunikasi kelompok kecil
terhadap pengamalan nilai-nilai ajaran Islam atau disebut besar kekuatan prediksi dari penelitian, maka digunakan uji determinan korelasi yaitu dengan rumus:
Kp = rs
2
x 100
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data
Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah :
4.1.1 Tahap Awal
Sebelum melakukan penelitian ke lokasi penelitian yaitu Rohis SMA Negeri 2 Binjai, peneliti terlebih dahulu meminta izin dari pihak Kepala SMA Negeri 2 Binjai dan
para anggota Rohis SMA Negeri 2 Binjai. Namun, sebelum mengambil data ke lapangan, peneliti terlebih dahulu mengajukan surat permohonan izin penelitian dari Bagian
Pendidikan FISIP USU No. 1429H5.2.1.9PPM2009 yang ditujukan kepada Kepala SMA Negeri 2 Binjai tertanggal 10 Juni 2009.
Kemudian pada 15 Juni 2009 peneliti datang ke SMA Negeri 2 Binjai untuk memberi surat izin tersebut. Tapi ternyata dari pihak sekolah mengatakan kalau surat izin
penelitiannya harus dari Sekretaris Daerah Sekda Kota Binjai yang ditujukan kepada Kepala Sekolah yang sebelumnya harus ada surat rekomendasi izin penelitian dari
Perlindungan Masyarakat Linmas Kota Binjai. Kemudian peneliti mengajukan kembali surat permohonan izin penelitian dari
Bagian Pendidikan FISIP USU No. 1501H5.2.1.9PPM2009 yang ditujukan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas Kota Binjai tertanggal 18 Juni 2009.
Kemudian pada 19 Juni 2009, peneliti datang ke kantor Badan Kesbangpollinmas Kota Binjai untuk mengantar surat dari fakultas. Dan pada 25 Juni 2009, peneliti mengantar
surat rekomendasi izin penelitian dari Badan Kesbangpollinmas ke kantor Badan Perencanaan Pengembangan Daerah Bappeda Kota Binjai. Dari Bappeda Binjai,
Universitas Sumatera Utara