Sumber Risiko Hubungan Karakteristik dengan Risk dan Return

24 d. Risiko keuangan internal, merupakan risiko yang dihadapii perusahaan yang berhubungan dengan keuangan. 3. Menurut Lam 2007 risiko digolongkan menjadi: a. Risiko pasar, risiko pergerakan harga yang berdampak negatif terhadapperusahaan. b. Risiko kredit, risiko kegagalan pelanggan, pihak ketiga, atau pemasok dalam memenuhi kewajibannya. c. Risiko operasional, risiko kegagalan orang, proses dan sistem, atau risiko terjadinya suatu peristiwa eksternal misal gempa bumi dan kebakaran yang berdampak negatif pada perusahaan. d. Risiko bisnis, risiko tidak tercapainya sasaran hasil-hasil operasi. e. Risiko organisasional, risiko yang timbul dari buruknya rancangan struktur organisasi atau tidak memadainya sumber daya manusia.

3.1.3. Sumber Risiko

Menurut Darmawi 2010 menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya. Sumber risiko tersebut adalah: 1. Risiko sosial Sumber utama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita. 2. Risiko fisik Ada banyak sumber risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan oleh kesalahan manusia. 3. Risiko ekonomi Banyak risiko yang dihadapi perusahaan bersifat ekonomi, seperti inflasi, fluktuasi lokal, dan ketidakstabilan perusahaan individu, dan sebagainya. Menurut Kountur 2008 dan Hanafi 2007 risiko dapat dibedakan berdasarkan sudut pandang manajer perusahaan dan dari sumber penyebab risiko. Risiko menurut manajer perusahaan adalah risiko spekulatif yaitu risiko yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan kemungkinan merugikan dan kemungkinan menguntungkan, dan risiko murni adalah risiko dimana tidak ada kemungkinan yang menguntungkan dan yang ada hanya kemungkinan merugikan. 25 Sedangkan risiko berdasarkan penyebabnya terdiri dari risiko keuangan dan risiko operasional.Risiko keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi dan keuangan, seperti perubahan harga, tingkat bunga, dan mata uang. Risiko Operasional merupakan semua risiko yang tidak termasuk pada kelompok risiko keuangan seperti risiko yang disebabkan oleh faktor manusia, alam dan teknologi. Dengan demikian pengambil keputusan dapat mengidentifikasi permasalahan berdasarkan sudut pandang tersebut sehingga pengelolaan risiko bisa lebih efektif.

3.1.4. Hubungan Karakteristik dengan Risk dan Return

Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan, maka ada faktor yang turut mempengaruhinya yaitu karakteristik sang pengambil keputusan. Karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Takut pada risiko atau risk avoider Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya, bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya menghindari risiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. Secara umum pebisnis yang berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindakan yang biasanya disebut dengan safety player. Maka mereka penganut risk avoider cenderung sulit menjadi pemimpin dan lebih banyak menjadi follower bukan seorang innovator. 2. Hati-hati pada risiko atau risk indifference Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan. Namun bagi mereka yang menganut karakter seperti ini dengan kecenderungan kehati-hatian yang begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut diambil, ia tidak akan mengubahnya begitu saja. Bagi kalangan bisnis mereka menyebut orang dengan karakter ini secara ekstrem sebagai tipe peragu. 3. Suka pada risiko atau risk seeker atau risk lover Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada risiko. Karena bagi dia semakin tinggi risiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung begitu menonjol dan 26 mempengaruhi besar terhadap setiap keputusan yang ia ambil, mereka terbiasa spekulasi dan itu pula yang membuat mereka selalu saja ingin menjadi pemimpin. Mental risk lover adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar dan juga pemimpin besar, karakter ini juga umumnya dimiliki oleh para pemberontak dimana mereka mau bersusah payah dengan keyakinan akan memperoleh kenikmatan setelah itu yaitu berupa kemenangan. Fahmi 2010. Gambar 1. Tiga Perbedaan Pengambil Keputusan Sumber: Barry Render and Ralph M. Stair, Jr 1997 Diacu dalam Irham Fahmi 2010 Menurut Mamduh 2009 salah satu teknik untuk mengukur risiko operasional adalah dengan menggunakan dua klasifikasi sebagai berikut: 1 Frekuensi atau probabilitas terjadinya risiko, 2 Tingkat keseriusan kerugian atau impact dari risiko tersebut. Pengukuran risiko operasional dapat dilakukan dengan menempatkan tingkatan dari setiap bentuk risiko yang terjadi. Yaitu semakin tinggi risiko maka semakin tinggi kemungkinan untuk memperoleh return yang diharapkan, dengan asumsi risiko dan return bersifat linear. Utility Monetary Outcome Risk Avoider Risk Indifference Risk Seeker 27 Gambar 2 . Hubungan Expected Return dan Standard Deviation dalam Perspektif Risiko Operasional. Sumber: Irham Fahmi 2010 Keterangan: ER = Expected Return atau keuntungan yang diharapkan = Standar deviasi atau simpangan baku. Simpangan baku disini sering diartikan dengan tingkat risiko yaitu semakin besar simpangan bakunya maka semakin besar tingkat risiko yang akan terjadi. 1. Posisi I adalah dimana ER berada di posisi yang tertinggi dan juga berada di posisi yang tertinggi, dalam artian semakin tinggi pengharapan pada ER maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya . Atau dengan kata lain disini kondisi maksimalitas expected return bersifat searah linier dengan risiko yang akan diterima. 2. Posisi II adalah dimana ER berada pada posisi rendah dan berada pada posisi yang tinggi atau dengan kata lain ER dan bersifat tidak searah non linier. 3. Posisi III adalah dimana ER berada pada posisi rendah dan juga berada pada posisi yang rendah atau dengan kata lain ER dan bersifat searah linier. 4. Posisi IV adalah dimana ER berada pada posisi tinggi dan berada pada posisi rendah atau dengan kata lain ER dan bersifat tidak searah non linier. IV I II III M ER 28 5. Posisi M adalah posisi yang dianggap sebagai titik yang paling optimal untuk kondisi ER dan .

3.1.5. Teori Portofolio