Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Expected Return Variance

34 IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada PT Bina Usaha Flora PT BUF yang terletak di komplek Taman Bunga Nusantara, jalan Mariwati Km 5,5 Desa Pataruman, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa tersebut merupakan tempat produksi tanaman hias yang cukup besar bergerak pada bidang potted plant, bedding plant, dan bunga potong. Perusahaan telah melakukan usaha diversifikasi untuk mengurangi risiko yang dihadapi. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2012 hingga April 2012.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak perusahaaan PT BUF, seperti General Manager, Koordinator Ornamental dan Kepala Produksi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur dan instansi yang terkait seperti BPS, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura, perpustakaan LSI IPB, internet dan literatur lain yang relevan.

4.2. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan pengolahan data. Data dan informasi yang telah terkumpul diolah dengan bantuan program Microsoft Excel. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif . Analisis kualitatif dilakukan melalui pendekatan deskriptif. Analisis ini untuk mengetahui gambaran umum perusahaan dan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan.. Pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi sumber risiko, melakukan pengukuran risiko, penanganan risiko dan evaluasi untuk melihat efektivitas penanganan risiko yang diterapkan perusahaan. Analisis kuantitatif terdiri dari analisis risiko pada kegiatan spesialisasi dan diversifikasi. 35

4.3.1. Analisis Risiko pada Kegiatan Spesialisasi

Penilaian risiko didasarkan pada pengukuran penyimpangan deviation terhadap return dari suatu aset. Beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur penyimpangan diantaranya adalah varian variance, standar deviasi standard deviation, dan kofisien variasi coefficient variation. Penentuan peluang berdasarkan suatu kejadian pada yang dapat diukur dari pengalaman yang telah terjadi sebelumnya. Peluang dari masing-masing kejadian akan diperoleh pada setiap kondisi yakni tertinggi, normal dan terendah. Pengukuran peluang pada setiap kondisi diperoleh dari frekuensi kejadian setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung dan secara sistematis dapat dituliskan : P= f T Dimana : P = Peluang f = Frekuensi kejadian T = Periode penjualan 24 periode Total peluang dari beberapakejadian berjumlah satu dan secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut : 1 Untuk mengukur sejauh mana risiko yang dihadapi dalam menjalankan usaha terhadap hasil atau pendapatan yang diperoleh perusahaan digunakan pendekatan sebagai berikut :

a. Expected Return

Nilai expected return dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: . Dimana : ERi = Expected return Pi = Peluang dari suatu kejadian Ri = Return Penerimaan n = Jumlah kejadian = 24 i = Kejadian 1, 2, 3,.., 24. 36 Pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat dilakukan dengan menggunakan expected return. Expected return adalah jumlah dari nilai-nilai yang diharapkan terjadi peluang masing-masing dari suatu kejadian tidak pasti.

b. Variance

Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian. Nilai variance dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995 ∑ Ři 2 Dimana: = Variance dari return Pij = Peluang dari suatu kejadian Rij = Return Penerimaan Ř i = Expected return Rumus variance dapat juga dituliskan sebahai berikut: 1 x 2 i − Σ − Σ n x i Dimana: X i = Penerimaan X i = Expected Return n = Jumlah kejadian = 24 Dari nilai variance dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko yangdihadapi dalam melakukan kegiatan usaha tersebut.

c. Standard Deviation