Definisi Risiko Jenis Risiko

20 III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Pada bagian ini akan dijelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, antara lain mengenai konsep risiko dan teori lainnya. Teori-teori tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

3.1.1. Definisi Risiko

Ada banyak definisi tentang risiko risk. Risiko adalah peristiwa yang potensial untuk terjadi yang mungkin dapat menimbulkan kerugian pada suatu perusahaan. Risiko timbul karena adanya unsur ketidakpastian di masa mendatang, adanya penyimpangan, terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan, atau tidak terjadinya sesuatu yang diharapkan. Risiko bersifat dinamis dan memiliki interdependensi satu sama lain. Dengan demikian dinamisme sifat risiko itu harus diantisipasi sejak awal Hanggraeni 2010. Risiko didefinisikan sebagai peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil negatif serta berkaitan dengan kemampuan memperkirakan terjadinya hasil negatif tadi. Kejadian risiko merupakan kejadian yang memunculkan peluang kerugian atau peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan.Sementara itu, kerugian risiko memiliki arti kerugian yang diakibatkan kejadian risiko baik secara langsung maupun tidak langsung.Kerugian sendiri dapat berupa kerugian finansial maupun kerugian nonfinansial Basyaib 2007. Menurut Vaughan 1978 diacu dalam Darmawi 2010 menjelaskan bahwa risiko memiliki bermacam definisi, yaitu: 1. Risk is the chance of loss Risiko adalah kans kerugian Chance of loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan kerugian. 2. Risk is the possibility of loss Risiko adalah kemungkinan kerugian Istilah “possibility” berarti bahwa probabilitas suatu peristiwa berada di antara nol dan satu. 21 3. Risk is uncertainty Risiko adalah ketidakpastian Risiko berhubungan dengan ketidakpastian uncertainty, yaitu adanya risiko karena adanya ketidakpastian.

3.1.2. Jenis Risiko

Menurut Kountur 2008 ada beberapa kategori risiko tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Risiko dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah: 1. Risiko dari sudut pandang penyebab, risiko dapat dilihat dari sudut pandang sebab terjadinya risiko. Apabila dilihat dari sebab terjadinya risiko, ada dua macam risiko yaitu: a. Risiko keuangan, adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor keuangan, seperti harga, tingkat bunga, dan mata uang asing. b. Risiko operasional, adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor nonkeuangan, seperti manusia, teknologi, dan alam 2. Risiko dari sudut pandang akibat, ada dua kategori risiko jika dilihat dari akibat yang ditimbulkan yaitu: a. Risiko murni Suatu kejadian bisa berakibat merugikan saja, atau bisa berakibat merugikan atau menguntungkan.Apabila suatu kejadian berakibat hanya merugikan saja dan tidak memungkinkan adanya keuntungan maka risiko tersebut disebut risiko murni. b. Risiko spekulatif, adalah risiko yang tidak saja memungkinkan terjadinya kerugian tetapi juga memungkinkan terjadinya keuntungan. 3. Risiko dari sudut pandang aktivitas, misalnya aktivitas pemberian kredit oleh bank risikonya disebut risiko kredit. 4. Risiko dari sudut pandang kejadian, risiko sebaiknya dinyatakan berdasarkan kejadian. Misalnya, kejadiannya adalah kebakaran maka disebut risiko kebakaran. Menurut Fahmi 2010, secara umum risiko itu hanya dikenal dalam 2 dua tipe saja, yaitu risiko murni pure risk dan risiko spekulatif speculative risk . Adapun kedua bentuk tipe risiko tersebut adalah: 22 1. Risiko murni pure risk. Risiko murni dapat dikelompokkan pada 3 tiga tipe risiko yaitu: a. Risiko asset fisik. Merupakan risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada asset fisik suatu perusahaanorganisasi. Contohnya kebakaran, banjir, gempa, tsunami, gunung meletus, dll. b. Risiko karyawan. Merupakan risiko karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di perusahaan organisasi tersebut. Contohnya kecelakaan kerja sehingga aktivitas perusahaan terganggu. c. Risiko legal. Merupakan risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai dengan rencana. Contohnya perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan sebagai ganti rugi. 2. Risiko spekulatif speculative risk. Risiko spekulatif ini dapat dikelompokkan kepada empat tipe risiko yaitu: a. Risiko pasar. Merupakan risiko yang terjasi dari pergerakan harga di pasar. Contohnya harga saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian. b. Risiko kredit. Merupakan risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Contohnya timbulnya kredit macet, presentase piutang meningkat. c. Risiko likuiditas. Merupakan risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas. Contohnya kepemilikan kas menurun, sehingga tidak mampu membayar hutang secara tepat, meyebabkan perusahaan harus menjual asset yang dimilikinya. d. Risiko operasional. Merupakan risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan dengan lancer. Contohnya terjadi kerusakan pada computer karena berbagai hal termasuk terkena virus. Menurut Hanggraeni 2010, terdapat beberapa pendapat mengenai penggolongan jenis risiko, antara lain: 1. Menurut Bank Indonesia, jenis risiko pada umumnya dikelompokkan menjadi 8 delapan jenis, meliputi: 23 a. Risiko kreditinvestasi, yaitu risiko yang timbul akibat dari kegagalan pemenuhan kewajiban oleh counterparty atau debitur. b. Risiko pasar, yaitu risiko yang timbul karena adanya pergerakan variable pasar yang bervariasi, seperti akibat suku bunga, nilai tukar dan komoditas. c. Risiko likuiditas, yaitu risiko yang muncul karena ketidakmampuan dalam menempatkan mengolah liability kewajiban. d. Risiko kepatuhan, yaitu risiko yang disebabkan oleh kegagalan mematuhi dengan atau tanpa menerapkan hukum, peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan lainnya. e. Risiko operasional, risiko ini relative masih baru diatur dalam perbankan yang biasanya muncul karena ketidakmampuan danatau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau masalah-masalah eksternal lainnya. f. Risiko hukum, risiko ini akibat kelemahan masalah hukum, mulai dari tuntutan hukum, tidak adanya kerangka hukum, dan kelemahan perjanjian. g. Risiko reputasi, risiko ini relatif baru yang biasanya muncul terkait dengan masalah publikasi atau persepsi-persepsi negative. h. Risiko strategi, risiko yang timbul akibat lemahnya pembentukan dan penerapan strategi perusahaan, lemahnya pengambilan keputusan dalam dunia bisnis atau kesenjangan reaksi dalam menghadapi perubahan. 2. Menurut Sadgrove 2005: hal 18 risiko digolongkan menjadi: a. Risiko operasional, risiko yang berkaitan dengan proses produksi atau operasi perusahaan. b. Risiko strategi, merupakan isu yang besar yang mendorong perusahaan berfikir secara skala besar. Risiko ini dikelola pada level Direksi dan memerlukan perencanaan strategi. c. Risiko kepatuhan, merupakan risiko yang dihadapi perusahaan yang berhubungan dengan kepatuhan perusahaan terhadap aturan-aturan hukum serta aturan-aturan hukum serta aturan-aturan pemerintah untuk meningkatkan pengendlian risiko perusahaan sebagai perusahaan publik. 24 d. Risiko keuangan internal, merupakan risiko yang dihadapii perusahaan yang berhubungan dengan keuangan. 3. Menurut Lam 2007 risiko digolongkan menjadi: a. Risiko pasar, risiko pergerakan harga yang berdampak negatif terhadapperusahaan. b. Risiko kredit, risiko kegagalan pelanggan, pihak ketiga, atau pemasok dalam memenuhi kewajibannya. c. Risiko operasional, risiko kegagalan orang, proses dan sistem, atau risiko terjadinya suatu peristiwa eksternal misal gempa bumi dan kebakaran yang berdampak negatif pada perusahaan. d. Risiko bisnis, risiko tidak tercapainya sasaran hasil-hasil operasi. e. Risiko organisasional, risiko yang timbul dari buruknya rancangan struktur organisasi atau tidak memadainya sumber daya manusia.

3.1.3. Sumber Risiko