Identifikasi Risiko Analisis Risiko Pemasaran Tanaman Hias Pot di PT Bina Usaha Flora, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat

59 VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Identifikasi Risiko

PT Bina Usaha Flora memproduksi berbagai jenis tanaman hias, fokus penelitian ini adalah empat komoditas unggulan perusahaan, yaitu tanaman hias vinca, gloxinia, petunia dan pentas. Risiko yang dihadapi oleh perusahaan berasal dari adanya fluktuasi penjualan dari keempat komoditas yang berdampak terhadap penerimaan perusahaan. Penjualan tanaman hias pada keempat komoditas menunjukkan nilai yang berfluktuatif selama dua tahun yakni dari tahun 2010 hingga 2011. Tingkat risiko yang dihadapi oleh PT BUF dalam melakukan usaha tanaman hias pot dapat dihitung dengan menggunakan standard deviation, variance, dan coefficient variation. Sebelumnya perlu dicari nilai peluang yang dapat diketahui dengan melakukan penilaian risiko pemasaran berdasarkan penerimaan. Nilai peluang dilakukan dengan mengukur peluang yang diperoleh dari frekuensi kejadian yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung. Data yang digunakan adalah data penjualan tanaman hias vinca, gloxinia, petunia dan pentas yang diperoleh perusahaan selama 24 bulan. Data ini merupakan data penjualan keempat tanaman hias apabila dilakukan pada kegiatan spesialisasi dengan menggunakan luas lahan yang sama pada saat kegiatan diversifikasi yaitu seluas 93,49 m 2 . Jika perusahaan melakukan kegiatan spesialisasi, kemungkinan penjualan tanaman hias pada masing-masing komoditi lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan melakukan kegiatan diversifikasi seperti saat ini. Hal ini dikarenakan penggunaan lahan yang lebih luas pada saat melakukan kegiatan spesialisasi yang memungkinkan perusahaaan untuk memproduksi masing-masing komoditi dalam jumlah yang lebih besar. Namun jelas kegiatan spesialisasi memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan pada kegiatan spesialisasi yang akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya. Data penjualan tersebut dapat dilihat pada Tabel 8. 60 Tabel 8. Asumsi Data Penjualan Tanaman Hias pada Kegiatan Spesialisasi Sebelum melalui proses penjualan, penting bagi peneliti untuk mengetahui kondisi pra penjualan karena berpengaruh pada proses penjualan. PT BUF memproduksi sendiri keempat jenis tanaman hias ini. Proses pembudidayaan Tahun Bulan Komoditi pot Vinca Gloxinia Petunia Pentas 2010 Januari 1170 701 199 1301 Februari 134 992 471 128 Maret 1058 356 520 964 April 172 122 5180 Mei 196 771 53 5446 Juni 1219 481 704 3998 Juli 1064 201 1576 230 Agustus 1496 70 1258 6094 September 551 50 573 1683 Oktober 291 536 383 November 729 541 539 8057 Desember 1549 996 796 2011 Januari 2047 2755 1996 2657 Februari 507 551 2429 5 Maret 877 5 1515 5849 April 1067 50 1802 12319 Mei 2212 45 1610 5451 Juni 995 551 3454 1545 Juli 791 536 830 4054 Agustus 901 486 2666 4737 September 628 176 1067 7215 Oktober 1152 131 1059 7868 November 2448 110 348 6659 Desember 1256 70 1182 444 61 dimulai dari pembibitan yang diproduksi oleh PT BUF bagian pembibitan, lalu setelah bibit siap tanam PT BUF bagian ornamental membudidayakan dan melakukan pemeliharaan dan pemasaran. Pembudidayaan berlangsung selama 2,5 bulan hingga 3 bulan hingga tanaman siap untuk dijual. Dalam proses pemeliharaannya, tanaman hias ini bergantung pada beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan yang sulit dikendalikan oleh perusahaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi kondisi pra penjualan pada PT BUF adalah sebagai berikut: 1. Waktu Penanaman Bibit Bibit yang diproduksi oleh PT BUF merupakan bibit dengan kualitas baik. Penanaman bibit yang tepat waktu akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Untuk tanaman vinca bibit sebaiknya ditanam saat berumur tiga sampai empat minggu, untuk tanaman petunia pada saat empat minggu, sedangkan untuk tanaman gloxinia dan pentas adalah delapan minggu. Namun terkadang penanaman bibit tidak tepat waktu, biasanya bibit ditanaman melebihi batas waktu yang seharusnya, akibatnya pertumbuhan tanaman tidak baik dan berpengaruh pada kualitas tanaman itu sendiri. Padahal tanaman hias yang siap jual haruslah memiliki kualitas yang baik, tampilan menarik, dan sesuai dengan standar yang ada agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. 2. Kondisi Cuaca dan Iklim Kondisi cuaca dan iklim merupakan salah satu faktor alam yang dapat berpengaruh pada produksi tanaman hias. Terjadinya hujan secara terus menerus akan menyebabkan kondisi basah dan lembab yang berpengaruh kondisi tanaman hias menjadi busuk. Sedangkan musim panas dapat mengakibatkan tanaman hias menjadi kering. Namun keadaan ini jarang terjadi karena tanaman hias berada di green house sehingga terlindungi dari efek langsung hujan dan kemarau. Sebaliknya, kondisi cuaca dan iklim mengakibatnya timbulnya serangan hama dan penyakit pada tanaman hias. Serangan penyakit biasanya terjadi pada saat musim hujan karena keadaan yang lembab. Selain itu pada saat peralihan musim pancaroba serangan hama dan penyakit juga banyak terjadi. 62 3. Hama dan Penyakit Perusahaan juga dihadapkan pada risiko yang berasal dari serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit pada keempat komoditas ini berbeda- beda. Pada vinca jenis hama yang menyerang adalah Thrips. Thrips merupakan serangga berwarna kekuningan, lonjong dan dapat meloncat yang dapat menyerang bagian daun, mahkota bunga, atau kelopak bunga. Gejala tanaman yang terserang Thrips ialah warna bunga tampak kusam, daun menggulung dan mengerut, dan pertumbuhan tanaman tidak optimal. Selain hama, pada tanaman vinca rentan terhadap penyakit layu Fusarium. Penyakit ini menyebabkan daun tampak suram, kurang segar, dan pada bagian atas tanaman kering. Serangan pada tanaman muda meyebabkan tanaman tumbuh kerdil. Serangan yang hebat terjadi pada batang sehingga tanaman menjadi layu dan akhirnya mati. Pada tanaman gloxinia, hama yang biasa menyerang adalah ulat Grayak. Serangan ulat Grayak pada daun menyebabkan lubang pada daun dan serangan berat dapat menyebabkan tanaman gundul karena daun habis dimakan ulat. Serangan berat ini umumnya terjadi pada saat musim kemarau. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang adalah layu Fusarium. Pada tanaman petunia serangan hama yang terjadi disebabkan oleh ulat Grayak. Dan pada tanaman pentas serangan hama disebabkan oleh ulat Grayak dan Thrips. Tanaman hias diminati oleh konsumen karena keindahan fisiknya, baik berupa bunga ataupun daunnya. Untuk menjaga agar tanaman hias memiliki kualitas yang baik dipengaruhi oleh bibit serta pemeliharaan yang baik. Agar tanaman hias memiliki kondisi yang baik saat akan melalui proses penjualan, maka perusahaan dituntut untuk dapat memelihara tanaman hias tersebut dengan baik agar terbebas dari serangan hama dan penyakit, serta dampak dari kondisi cuaca dan iklim. Tanaman gloxinia memiliki sifat bunga yang tidak dapat mekar dengan waktu yang lama yaitu sekitar satu hingga dua bulan, setelah itu bunga tidak akan mekar kembali. Sedangkan konsumen dari tanaman hias ini cenderung membeli gloxinia pada saat mekar. Hal ini mengakibatkan perusahaan tidak dapat menjual tanaman hiasnya. Berbeda dengan vinca, petunia dan pentas yang memiliki sifat bunga yang mekar lebih tahan lama. Sehingga dibutuhkan waktu 63 yang lebih lama bagi perusahaan untuk memelihara tanaman ini sebelum mengalami proses penjualan. Proses perawatan dan pemeliharaan sangat penting sebelum tanaman laku terjual. Dalam satu tahun terakhir, terdapat beberapa tanaman yang mati baik dalam proses produksi maupun proses pemeliharaan. Tanaman yang mati disebabkan oleh waktu penanaman bibit yang tidak tepat, pengaruh cuaca dan iklim, ataupun hama dan penyakit. Selama periode satu tahun jumlah tanaman yang mati pada keempat komoditas tanaman hias cukup banyak. Tanaman hias gloxinia mengalami kematian setiap bulannya. Hal ini karena tanaman gloxinia rentan terhadap hama dan penyakit. Selain itu gloxinia memiliki masa hidup yang lebih sebentar dibandingkan dengan keempat tanaman lainnya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah Tanaman Hias yang Mati di PT Bina Usaha Flora Bulan Februari 2011 – Desember 2011 Periode 2011 Komoditi pot Vinca Gloxinia Petunia Pentas Februari 0 250 172 Maret 0 268 April 397 317 81 642 Mei 0 348 631 Juni 0 190 192 Juli 432 161 312 Agustus 0 585 340 719 September 0 258 305 Oktober 5 8 59 November 0 153 0 0 Desember 756 163 Sumber: PT BUF 2012

6.2. Risiko Pemasaran