penelitian dilakukan secara sengaja purposive, hal ini dikarenakan mahasiswa Institut Pertanian Bogor merupakan salah
satu lokasi konsumen yang potensial karena dilihat dari banyaknya jumlah mahasiswa yang menggunakan Telkomsel Flash sebagai
layanan internet dan mobile broadbandnya. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2012.
3.2.2 Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
penyebaran kuisioner kepada responden, yaitu Mahasiswa Strata 1 S1 IPB. Data primer ini digunakan untuk mendapatkan data
aktual yang dibutuhkan dalam penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakuan
dengan cara mempelajari dan menelaah buku-buku, majalah, internet, jurnal, dan artikel-artikel yang berhubungan dengan
penelitian. Data sekunder ini digunakan untuk membantu dan mendukung data primer yang didapatkan.
3.2.3 Pengambilan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa Strata 1 S1 IPB yang menggunakan atau pernah melihat iklan televisimengenai
layanan internet dan mobile broadbandTelkomsel Flash versi “GPL Gak Pake Lama”. Teknik pengambilan contoh yang
digunakan adalah secara nonprobability sampling sehingga probabilitas masing-masing anggota populasi tidak diketahui.
Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel karena
misalnya ada bagian tertentu secara sengaja tidak dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili populasi. Metode yang digunakan
adalah metode convenience sampling. Sampel ini digunakan untuk mendapatkan unit sampel menurut kemudahan dalam memperoleh
responden. Pada umumnya, peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh daftar pertanyaan dalam jumlah besar dan
lengkap secara cepat dan hemat dimana penentuan responden berdasarkan pada ketersediaan sampel menjadi responden.
Kuncoro, 2003. Penentuan jumlah responden dalam penelitian ini
didasarkan pada pemenuhan asumsi jumlah data untuk menggunakan software AMOS yaitu sebanyak 150
– 400 data. Dalam Santoso 2011, metode estimasi yang paling populer dalam
analisis SEM adalah Maximum Likelihood ML, dimana akan efektif pada jumlah sampel antara 150
– 400 data. Dimana untuk memenuhi persyaratan tersebut peneliti mengambil 150 responden
yang nantinya datanya akan diolah menggunakan software AMOS. Setelah dilakukan uji validas responden, ternyata data yang diambil
peneliti sebanyak 50 responden tidak valid, sehingga data yang tersisa yaitu sebanyak 100 data tidak bisa memenuhi kriteria untuk
diolah menggunakan software AMOS. Sebagai alternatif dari penggunaan software AMOS adalah dengan menggunakan
software smartPLS, dimana smartPLS merupakan software yang powefull yang dapat mengolah data dengan jumlah yang sedikit.
Menurut Ghazali 2008, ukuran contoh yang dapat digunakan oleh software smartPLS adalah 30
– 100 data responden. Sisa data yang dimilki oleh peneliti sebesar 100 data dan sudah memenuhi kriteria
dalam penggunaan software smartPLS, sehingga peneliti memutuskan untuk menggunakan smartPLS ini dalam mengolah
data penelitiannya.
3.2.4 Pengujian Kuisioner